Home » Shaylee Mansfield, Aktris Hollywood Tunarungu

Shaylee Mansfield, Aktris Hollywood Tunarungu

by Administrator Esensi
4 minutes read
Shaylee Mansfield Noelle 1

ESENSI.TV - JAKARTA

Shaylee Mansfield, penyandang tunarungu yang tidak pernah menyangka akan memiliki keberuntungan sebanyak ini. Dia bisa membintangi film besutan Netflix dengan kondisi tersebut. Melalui peran utama pertamanya di film “Feel The Beat” yang dirilis Juni lalu, Shaylee seolah membuktikan jika kekurangan yang dimilikinya tidak menjadi penghalang berkarya di dunia hiburan. Dia menjadi aktris tunarungu termuda yang mendapatkan peran utama dalam film Netflix.

Shaylee juga menjadi salah satu aktris tunarungu termuda yang menjadi peran utama dalam setiap film feature. Di film itu, dia mendapatkan peran utama pertamanya sebagai ZuZu, anak pra remaja yang menjadi bagian dari kelompok tari pra remaja di kota kecil, yang bersaing dalam kompetisi nasional.

Siapakah Shaylee Mansfield?

Dikutip situs pribadinya, Shaylee adalah YouTuber tunarungu yang beralih menjadi aktris. Dia menarik perhatian dunia ketika beberapa videonya menjadi viral. Pada 2013, keluarganya yang juga tunarungu memutuskan untuk memulai seri web online bernama “ASL Nook”.  Ini merupakan komunitas tunarungu dan pendengaran serta dapat mempelajari Bahasa Isyarat Amerika (ASL) melalui video yang mereka buat. Pemirsa dapat mempelajari segala sesuatu mulai dari cara mempelajari huruf dengan bahasa isyarat hingga cara menghitung menggunakan bahasa isyarat. Dia membintangi “ASL Nook” (2013 – 2019) selama lebih dari 50 episode yang menginspirasi keluarga dan anak-anak di seluruh dunia untuk belajar ASL.

Para penonton tunarungu ini terhibur ketika akhirnya mereka bisa menonton liburan klasik seperti “The Polar Express”dan “How The Grinch Stole Christmas” dengan ASL. Banyak dari video itu akhirnya menjadi viral.

“Saya terkejut karena saat itu, hampir tidak mungkin untuk video tuna rungu menjadi viral. Sepertinya orang tunarungu dipandang tidak penting dan tersembunyi,” terangnya, dikutip Forbes.

Perjalanan Karier Shaylee Mansfield

Video ini pun menyedot perhatian para eksekutif Hollywood. Sejak saat itu, peluang aktris berusia sebelas tahun pada 7 April lalu ini pun tidak terbatas. Sutradara casting untuk Disney melihat episode tersebut. Mereka pun mendekati keluarga Mansfield untuk menjadi bagian dari kampanye “Unforgettable Campaign”. Kampanye ini bernama “Unforgettable Happens Here” (2016). Kampanye pemasaran yang merayakan momen menakjubkan di taman dan resor. Iklan ini berhasil memenangkan penghargaan Gold Award LA Addys, atau American Advertising Awards pada 2017.

Mereka kemudian mendapat tawaran bermain di film dokumenter “Born This Way: Deaf Out Loud”. Film ini berkisah tentang tiga keluarga tunarungu yang membesarkan anak-anak mereka di dunia.

Sejak itu Shaylee berkiprah di berbagai iklan, televisi, dan film. Seorang teman di Los Angeles merekomendasikan Shaylee ke agensi untuk berperan dalam film Natal Disney “Noelle”. Film itu juga dibintangi Anna Kendrick dan dirilis tahun lalu. Agen itu setuju untuk menemuinya, tetapi harus hari itu juga. Shaylee hanya punya dua jam untuk mempelajari dialognya sebelum audisi. Dia pun terpilih.

Baru-baru ini dia juga sudah menyelesaikan syuting “Thirteen Minutes” (TBA), yang dibintangi Amy Smart dan Peter Facinelli.

Ibunda Shaylee, Sheena McFeely, tidak pernah berharap video rumahan mereka mengarah pada begitu banyak kesempatan. Hal ini karena mereka memproduksinya tanpa suara dan hanya dengan teks. “Kami gugup karena sebagian besar orang mendengar orang mengajar bahasa isyarat di YouTube menggunakan suara mereka. Itu tidak asli. Itu bukan cara ASL diajarkan. Ketika video Shaylee menjadi viral, itu nyata. Kami memutus siklus itu. Kami membuktikan kepada semua orang jika itu memiliki hiburan serta nilai budaya. Kemenangan besar bagi kami secara pribadi ,” ungkapnya.

Mimpi Besar Shaylee Mansfield

Sebagai seorang anak yang tumbuh di Austin, Texas, Shaylee lebih tertarik bermain dengan teman-temannya, naik roller coaster, dan membuat video daripada memikirkan karier akting di masa depan. Namun, di balik itu, Shaylee juga memiliki mimpi besar di Hollywood. “Aku ingin berakting dalam film Star Wars dan memerankan pahlawan super. Mimpiku adalah bekerja dengan The Rock dan juga Zendaya. Mimpi terbesar dari semuanya adalah berakting dalam blockbuster dengan beberapa aktor tunarungu yang luar biasa,” terangnya.

Baca Juga  5 Atlet Paralympic Indonesia yang Membanggakan

Shaylee tahu jika semua ini harus dilakukan secara bertahap dan sabar. Apalagi, menjadi kelompok disabilitas di Hollywood bukanlah perkara yang mudah. Meskipun langkah-langkah telah dilakukan dalam beberapa tahun terakhir, pintu-pintu biasanya ditutup untuk para penyandang cacat, meskipun merupakan minoritas terbesar di Amerika Serikat (AS).

Penyandang Tunarungu dalam Industri Film

Jumlah karakter siaran primetime reguler yang memiliki kelompok disabilitas di dalamnya berada pada titik tertinggi sepanjang waktu yakni 3,1 persen. ini menurut laporan pemantau media GLAAD tahun 2019 – 2020 yang meneliti siaran televisi. Tetapi, angka ini masih dinilai kurang mewakili orang-orang cacat yang memiliki populasi yang besar di AS.

Sang ibunda dan Shaylee mengatakan produksi film perlu mencatat tentang pentingnya mempekerjakan banyak juru bahasa untuk aktor atau aktris tunarungu. Mereka juga ingin pelatih dialog ASL harus siap, terlibat dalam pra-produksi dan produksi untuk memastikan akurasi bahasa isyarat. Mereka berharap kisah dan kesuksesan mereka menunjukkan pentingnya inklusivitas dalam industri ini.

“Dalam hal-hal lain yang saya kerjakan, mendengar orang sering menggambarkan orang-orang tunarungu dalam alur cerita yang menarik perhatian pada apa yang tidak dapat mereka lakukan,” ungkapnya.

Setelah menarik perhatian banyak orang, dia pun berakting di “This Close” di SundanceTV dan “Bunk’d” di Disney Channel.
Bagi Shaylee, menjadi bintang tamu di serial komedi “Bunk’d” sangat penting karena dirinya mewakili kelompok tunarungu yang sulit ditemui di televisi. “Begitu banyak orang yang mendengar belajar Bahasa Isyarat Amerika (ASL), yang mengagumkan. Sayangnya, beberapa orang yang mendengar menggunakan ASL di TV, film, dan media sosial, yang mendapat perhatian lebih. Sangat penting untuk menunjukkan orang-orang tuna rungu asli di layar untuk menginspirasi anak-anak tunarungu untuk menjadi diri mereka sendiri,” terangnya, dikutip Just Jared.

Di serial ini, dia mengaku sempat gugup karena khawatir tidak bisa bekerja sama dengan para pemain lainnya. Namun, kekhawatirannya tidak terjadi karena para pemain yang lain menyambut dia dengan begitu hangat dan antusias. Shaylee juga sempat mengajarkan ASL ke aktor cilik Raphael Alejandro yang juga menjadi rekan mainnya di serial tersebut.

 

Fakta Fakta Mansfield

1. Kedua Orang Tua Tunarungu

Meskipun tunarungu tidak selalu bersifat genetik, tapi kondisi ini bisa saja terjadi. Kedua orang tua Shaylee Mansfield juga dilahirkan tunarungu. Memiliki banyak anggota dalam keluarga yang menjadi bagian dari komunitas tunarungu terkadang dapat memudahkan anak-anak tuna rungu untuk belajar bagaimana menavigasi dunia. Itulah yang dilakukan Shaylee.

2. Menyukai Hewan

Selain berakting, Shaylee juga menyukai dan menyayangi hewan. Menurut situs pribadinya, dia sangat menikmati merawat hewan, membuat video, dan menaiki roller coaster paling gila. Suatu hari, dia berharap dapat melestarikan hewan langka dari kepunahan.

3. Ingin Jadi Superhero

Dikutip TV Overmind, Shaylee baru saja memulai di dunia akting, tetapi dia sudah memiliki bayangan peran apa yang diingkan di masa depan. Dia ingin menggambarkan pahlawan super tunarungu suatu hari nanti.

4. Suka Menari

Ada kesalahpahaman umum yang menyatakan jika orang tunarungu tidak dapat menikmati musik. Menjadi tunarungu bukan berarti tidak dapat menghargai musik. Shaylee membuktikan hal itu. Dia suka menari dan mampu “menangkap” irama dengan merasakan getaran musik.

5. Suka Roller Coaster

Shaylee sangat menyukai permainan yang bisa meningkatkan adrenalin. Termasuk naik roller coaster. Di waktu luangnya, salah satu hal favoritnya adalah mengunjungi taman hiburan lokal dan naik roller coaster.

6. Sumber Inspirasi

Dikutip Yahoo, Shaylee memiliki sumber insipirasi yakni Daisy Ridley, Gal Gadot dan Lauren Ridloff.

7. Ingin Mendidik Orang tentang Budaya Tunarungu

Membantu orang belajar lebih banyak tentang bahasa isyarat jelas merupakan salah satu tujuan Shaylee. Tetapi itu bukan satu-satunya hal yang dia minati. Dia berharap bisa mendidik orang tentang budaya tunarungu secara keseluruhan. Misalnya, ketika keluarganya berkomunikasi menggunakan Bahasa Isyarat Amerika (ASL), itu tidak berlaku sama untuk semua orang tunarungu lainnya.

Editor: Raja H. Napitupulu

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life