Ekonomi

Smelter PT Freeport Ditargetkan Beroperasi Mei 2024

Smelter PT Freeport Indonesia (PTFI) ditargetkan dapat beroperasi pada Mei 2024. Wakil Presiden Ma’ruf Amin optimistis pembangunan pabrik smelter single line terbesar di dunia itu tepat waktu.

“Saya optimistis pekerjaan smelter PT Freeport dapat diselesaikan sesuai target, bahkan ada berapa tadi yang sudah direncanakan tercapai dan melampaui 2% dari yang sudah ditargetkan,” kata Wapres Ma’ruf dalam rilis resmi Kementerian ESDM, Rabu (8/2).

“Artinya target Mei 2024 itu saya berharap kalau bisa dimajukan lebih awal karena sudah ada bagian yang lebih dulu diselesaikan, optimistis saya ini dapat diselesaikan,” lanjut dia.

Pembangunan pabrik pemurnian produk-produk mineral (smelter) merupakan program hilirisasi yang dicanangkan Pemerintah sesuai dengan amanat dari Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara.

“Pemerintah dalam rangka mengembangkan industrinya melakukan hilirisasi dan dan pembangunan smelter itu merupakan pelaksanaan dari hilirisasi,” ujarnya.

Pembangunan smelter PT Freeport yang kedua di Gresik, Jawa Timur ini, sambung Ma’ruf, merupakan kebanggaan bangsa Indonesia karena merupakan smelter terbesar di dunia dengan mengolah konsentrat hingga 1.7 juta ton produk dari PTFI. Sedangkan di PT Smelting mampu mengolah 1,3 juta ton.

Multiplier effect lainnya dari proyek ini adalah penyerapan tenaga sekitar 1.000 pekerja dengan komposisi 98% tenaga kerja Indonesia dimana 50% berasal dari tenaga kerja lokal Jawa Timur.

“Proyek ini juga akan menyerap tenaga kerja besar yakni sebanyak 11.000 pekerja untuk itu maka diperlukan Pemerintah Daerah setempat harus menyiapkan tenaga kerja trampil dan dengan melakukan pelatihan-pelatihan vocational training sesuai dengan tuntutan yang ada disini,” katanya.

Presiden Direktur PTFI Toni Wenas mengatakan, selain memproses konsentrat menjadi katoda tembaga, smelter ini nanti akan dihasilkan pula perak dan emas batangan.

Hal ini karena smelter memiliki fasilitas precious metal refinery (PMR) serta nikel, almunium, lithum dan cobalt yang merupakan bagian dari ekosistem kendaraan listrik.

Toni berharap setelah smelter kedua PTFI berproduksi dapat menjadi stimulus bagi tumbuhnya industri hilir lainnya, khususnya berkaitan dengan ekosistem kendaraan listrik.

“Kami harapkan dengan selesainya proyek pembangunan smelter ini bisa tumbuh industri-industri yang lebih hilir lagi, terutama kaitannya dengan membangun ekosistem kendaraan listrik,” ujar Toni.*

Editor: Erna Sari Ulina Girsang

Ale Luna

Recent Posts

PSN Tol Semarang-Demak Dukung Konektivitas Jawa Tengah Bagian Utara

PEMBANGUNAN Tol Semarang - Demak sebagai salah satu proyek strategis nasional (PSN) diharapkan dapat semakin…

8 hours ago

Kopi Malabar Jawa Barat dan Gayo Aceh Jadi Primadona di Pasar Australia

KOPI Indonesia masih menjadi pusat perhatian di hari ketiga penyelenggaraan Melbourne International Coffee Expo (MICE)…

9 hours ago

Mendagri Tito Setuju Desain Ulang Sistem Pemilu, Opsi Pilpres dan Pileg Dipisah

MENTERI Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengaku setuju Sitem Pemilu dilakukan redesigning atau desain ulang.…

9 hours ago

UGM Pameran Pendidikan Go Global UTokyo Study Abroad Fair 2024 di Jepang

UNIVERSITAS Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta ikut dalam pameran pendidikan bertajuk Go Global UTokyo Study Abroad…

9 hours ago

Bagas/Fikri Singkirkan Pasangan Malaysia di Thailand Terbuka 2024

Pemain Ganda Putra Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri lolos ke 16 besar usai mengalahkan pasangan Malaysia…

9 hours ago

SETARA Institute: RUU Penyiaran Ancaman Kebebasan Berekspresi dan Hak atas Informasi

SETARA Institute menyatakan, Rancangan Perubahan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran (RUU Penyiaran) yang…

9 hours ago