Humaniora

Stop Bullying! Lakukan 4 Tindakan Darurat Ini Mengatasi Dampak Perundungan

Perundungan alias bullying adalah sebuah tindakan kriminal yang harus dicegah dan diatasi dampaknya karena sarat dengan intimidasi dan kekerasan.

Kebijaksanaan kecepatan bertindak di kalangan orang dewasa akan sangat berperan mencegah dan mengatasi dampak bullying di kalangan anak-anak dan remaja.

Penelitian menunjukkan tindakan orang dewasa dapat menghentikan perilaku intimidasi dari waktu ke waktu.

Ada beberapa langkah sederhana yang dapat dilakukan orang dewasa untuk menghentikan perundungan di tempat dan menjaga keamanan anak-anak, seperti dilansir dari Stop Bullying.

1. Segera Bertindak

Intervensi segera. Tidak apa-apa meminta orang dewasa lain untuk membantu.

Pisahkan anak-anak yang terlibat.

Pastikan semua orang aman.

Penuhi kebutuhan kesehatan medis atau mental segera.

Tetap tenang. Yakinkan anak-anak yang terlibat, termasuk penonton.

Teladankan perilaku hormat saat Anda mengintervensi.

2. Hindari Kesalahan Berikut Ini

Mengabaikan itu. Jangan mengira anak-anak bisa menyelesaikannya tanpa bantuan orang dewasa.

Langsung mencoba memilah fakta.

Memaksa anak-anak lain untuk mengatakan secara terbuka apa yang mereka lihat.

Mempertanyakan anak-anak yang terlibat di depan anak-anak lain.

Berbicara dengan anak-anak yang terlibat bersama, hanya secara terpisah.

Jangan membuat anak-anak yang terlibat meminta maaf atau memperbaiki hubungan di tempat.

3. Dapatkan Bantuan Polisi atau Medis Segera

Bantuan Polisi dan tindakan medis perlu dilakukan jika dalam kondisi sebagai berikut:

Sebuah senjata terlibat.

Ada ancaman cedera fisik yang serius.

Ancaman kekerasan bermotivasi kebencian, seperti rasisme atau homofobia.

Terjadi cedera tubuh yang serius.

Diketahui ada pelecehan seksual.

Siapa pun dituduh melakukan tindakan ilegal, seperti perampokan atau pemerasan, menggunakan kekerasan untuk mendapatkan uang, properti atau layanan.

4. Cari Tahu Apa yang Terjadi

Apakah Anda baru saja berhenti menindas saat itu juga atau seorang anak meminta bantuan Anda, ikuti langkah-langkah di bawah ini untuk menentukan cara terbaik untuk melanjutkan.

Pisahkan semua anak yang terlibat.

Dapatkan kisahnya dari beberapa sumber, baik dewasa maupun anak-anak.

Dengarkan tanpa menyalahkan.

Jangan menyebut tindakan tersebut sebagai “intimidasi” saat Anda mencoba memahami apa yang terjadi.

Mungkin sulit untuk mendapatkan keseluruhan cerita, terutama jika banyak siswa yang terlibat atau intimidasi melibatkan intimidasi sosial atau cyberbullying.

Kumpulkan semua informasi yang tersedia.*

Email: ernasariulinagirsang@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

#beritaviral
#beritaterkini

Erna Sari Ulina Girsang

Recent Posts

Cerita Nikita Nur Hijriyati, Penyandang Disabilitas Sukses Wisuda di UGM Yogyakarta

NIKITA Nur Hijriyati penyandang disabilitas Hard of Hearing dan minor cerebral palsy punya semangat baja.…

6 hours ago

Lakukan Ini, Insyaallah Menjadi Haji Mabrur

JEMAAH haji Indonesia diimbau untuk dapat memperbanyak manasik setiba di Mekkah. Manasik menjadi kunci agar…

7 hours ago

Gempa M5,2 Guncang Pegunungan Bintang Papua, Sebelumnya Aceh M5,9

GEMPA bumi mengguncang wilayah tenggara Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Pegunungan dengan kekuatan magnitudo (M) 5,2,…

8 hours ago

Wapres: IKN Jadi Pelopor Kota Berbasis Transportasi Cerdas dan Berkelanjutan

WAKIL Presiden RI Ma'ruf Amin meyakini pengembangan inovasi teknologi di sektor transportasi dapat meningkatkan efisiensi…

9 hours ago

Beli LPG 3 Kg per 1 Juni 2024 Wajib Pakai KTP

PT Pertamina (Persero) menyatakan, warga yang membeli gas LPG 3 kg harus memakai KTP. Aturan…

10 hours ago

Gempa M5,9 Guncang Aceh, Tidak Berpotensi Tsunami

GEMPA bumi magnitudo 5,9 mengguncang wilayah Aceh, hari ini, Selasa (28/5/2024) pukul 18.52 WIB. Namun,…

10 hours ago