Hasil survei menunjukkan sebanyak 17 persen penduduk di Asean adalah perokok, sedangkan sebanyak 35 persen penduduk menghabiskan sedikitnya enam jam melihat layar komputer per hari.
Survei dilakukan oleh The Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) di 10 kota yang merupakan Ibu Kota negara-negara anggota Asean, yaitu Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailan dan Vietnam, tahun 2021.
Masih dari survei kebiasaan masyarakan Asean, sebanyak 31 persen orang menghabiskan lebih dari 8 jam per hari untuk duduk dan berbaring, sedangkan 9 persen membutuhkan waktu tidur kurang dari enam jam per malam.
Survei dilakukan pada saat pandemi Covid-19 masih berlangsung. Secara umum, sebanyak 46 persen penduduk pada tahun 2021 tidak melakukan banyak aktivitas, terutama kota-kota yang mengalami lockdown.
Sementara itu, untuk prilaku dan kepercayaan warga Asean, dari hasil survei ditemukan bahwa sebenarnya sekitar 80 persen warga kota di Asean menyukai aktivitas olahraga. Bahkan, sebanyak 69 persen melakukan kegiatan olahraga secara rutin.
Sebanyak 53 persen warga di 10 kota Asean lahir dan tumbuh dari keluarga yang aktif melakukan kegiatan olahraga fisik dan sebanyak 80 persen meyakini bahwa olahraga dapat memberi perubahan dalam komunitas sosial.
Sebanyak 75 persen penduduk kota besar Asean mengaku bangga menjadi warga kota di tempatnya masing-masing, dan sebanyak 66 persen mengatakan kotanya menyediakan fasilitas infrastruktur yang memadai dan ada ruang terbuka yang cukup.
Lebih luas lagi, survei Asean menemukan bahwa dari total warga yang aktif melakukan kegiatan olahraga, sebanyak 51 persen memilih berjalan kaki, sebanyak 33 persen berlari di luar ruangan dan 24 persen melakukan olahraga di dalam ruangan.
Sebanyak 20 persen melakukan olagraga badminton, 20 persen sepak bola, 14 persen bersepeda sambil berekreasi, 12 persen berenang, 11 persen latihan otot, 10 persen yoga dan sebanyak 9 persen warga 10 kota besar di Asean yang melakukan aktivitas olahraga memilih bolla volly.
Jika dibedakan berdasarkan gender, sebanyak 60 persen wanita aktif secara fisik. Angka ini lebih rendah 10 persen dibandingkan dengan pria dengan kisaran usia 30 tahun hingga 39 tahun.
Covid-19 telah signifikan berdampak pada 45 persen wanita, yaitu penurunan aktivitas olahraga, tetapi di sisi lain ada 12 persen orang mengaku mulai berolahraga justeru pada saat pandemi berlangsung.
Sebayak 88 persen wanita termotivasi melakukan kegiatan untuk mendapatkan manfaat dari olahraga fisik, sedangkan 72 persen mengatakan mendapatkan manfaat positif secara mental.*
Editor: Erna Sari Ulina Girsang