Home » Tahukah Kamu Penyakit Lupus dan Bahayanya?

Tahukah Kamu Penyakit Lupus dan Bahayanya?

by Achmat
3 minutes read

ESENSI.TV - JAKARTA

Hari Lupus sedunia diperingati pada tanggal 10 Mei setiap tahunnya. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang lupus. Sebuah penyakit autoimun yang dapat memengaruhi berbagai bagian tubuh.

Hari Lupus sedunia pertama kali didirikan oleh World Lupus Federation pada tahun 2004, dan sejak itu telah menjadi acara tahunan yang diselenggarakan oleh organisasi lupus di seluruh dunia. Pada hari ini, terdapat berbagai kegiatan seperti seminar, pameran, dan kampanye sosial yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang lupus dan mengumpulkan dana untuk penelitian tentang penyakit ini.

Definisi Penyakit Lupus

Lupus adalah penyakit autoimun yang dapat mempengaruhi berbagai bagian tubuh, termasuk kulit, sendi, ginjal, otak, dan organ dalam lainnya. Pada kondisi normal, sistem kekebalan tubuh melindungi tubuh dari infeksi dan penyakit dengan memproduksi antibodi yang menyerang benda asing seperti bakteri dan virus. Namun pada orang dengan lupus, sistem kekebalan tubuh keliru menyerang sel-sel tubuh sehat dan jaringan tubuh lainnya, menyebabkan peradangan dan kerusakan organ.

Menurut Lupus Foundation of America, lupus mempengaruhi sekitar 5 juta orang di seluruh dunia, dengan sekitar 70% di antaranya adalah wanita. Meskipun lupus dapat memengaruhi orang dari semua usia, penyakit ini paling sering terjadi pada usia produktif wanita, yaitu di antara usia 15 hingga 44 tahun.

Bahaya Penyakit Lupus

Lupus dapat memengaruhi berbagai bagian tubuh, termasuk kulit, sendi, ginjal, otak, dan organ dalam lainnya. Gejala-gejala lupus bervariasi dari ringan hingga parah, dan dapat muncul secara perlahan-lahan atau tiba-tiba. Beberapa gejala umum yang mungkin muncul pada orang dengan lupus antara lain ruam kulit yang memburuk saat terkena sinar matahari, sakit sendi, kelelahan, dan demam.

Meskipun penyebab pasti dari lupus belum diketahui, faktor genetik dan lingkungan diduga berperan dalam memicu timbulnya penyakit ini. Beberapa faktor risiko yang mungkin meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami lupus antara lain riwayat keluarga dengan lupus, paparan sinar matahari yang berlebihan, dan penggunaan obat-obatan tertentu.

Pengobatan lupus tergantung pada jenis dan tingkat keparahan dari penyakit ini. Terdapat berbagai macam obat-obatan yang dapat digunakan untuk mengontrol gejala-gejala lupus dan mencegah kerusakan organ yang lebih lanjut. Selain itu, perawatan medis secara teratur dan pola hidup yang sehat juga dapat membantu mengelola gejala-gejala lupus dan meningkatkan kualitas hidup penderita.

Kampanye Meningkatkan Kesadaran Tentang Lupus

Kampanye untuk meningkatkan kesadaran tentang lupus terus dilakukan di seluruh dunia. World Lupus Federation menyelenggarakan Hari Lupus Sedunia setiap tanggal 10 Mei untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran tentang lupus. Selain itu, berbagai organisasi lupus di seluruh dunia melakukan kampanye sosial dan penggalangan dana untuk mendukung penelitian tentang penyakit ini.

Secara keseluruhan, lupus adalah penyakit autoimun yang memengaruhi jutaan orang di seluruh dunia. Meskipun masih banyak yang belum diketahui tentang penyakit ini, kesadaran dan pemahaman tentang lupus terus meningkat, dan upaya untuk mengembangkan pengobatan yang lebih baik dan meningkatkan kualitas hidup penderita lupus terus dilakukan.

Baca Juga  Inovasi Yang Belum Merata Picu Ketimpangan

Kisah Penderita Penyakit Lupus

Salah satu tokoh dunia yang pernah menderita penyakit lupus adalah penyanyi dan penulis lagu Amerika Serikat, Selena Quintanilla-Pérez. Selena dikenal sebagai “Ratu Musik Tejano” dan menjadi sangat populer di Amerika Serikat dan Meksiko pada awal 1990-an sebelum ia meninggal pada usia 23 tahun pada tahun 1995.

Selena didiagnosis menderita lupus pada tahun 1993, setelah mengalami kelelahan dan kesulitan bernafas selama konser. Selena kemudian berjuang untuk mengelola penyakitnya, sambil melanjutkan kariernya di dunia musik. Ia terus tampil dan merekam musik meskipun dalam kondisi yang buruk dan sering melakukan perjalanan ke rumah sakit untuk pengobatan.

Namun pada 31 Maret 1995, Selena meninggal dunia setelah ditembak oleh pengelola butiknya yang juga merupakan seorang teman dekatnya. Walaupun lupus tidak secara langsung menjadi penyebab kematian Selena, kondisi kesehatannya yang memburuk karena lupus dapat memperburuk luka tembakannya.

Kematian Selena mengejutkan dan menyebabkan duka yang mendalam di kalangan penggemarnya. Namun, Selena tetap diingat sebagai salah satu artis paling terkenal dan berpengaruh di dunia musik, serta menjadi inspirasi bagi orang-orang yang menderita lupus untuk tetap berjuang serta menjalani hidup dengan semangat dan keberanian.

Kebijakan Pemerintah Indonesia Menangani Penyakit Lupus

Pemerintah telah melakukan beberapa kebijakan untuk mengatasi penyakit lupus di Indonesia. Beberapa kebijakan tersebut antara lain:

  1. Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN): JKN adalah program jaminan kesehatan nasional yang dirancang untuk memastikan bahwa semua penduduk Indonesia mendapatkan akses ke layanan kesehatan yang terjangkau dan berkualitas. Program ini juga mencakup penyakit autoimun seperti lupus dan memberikan akses terhadap layanan medis yang dibutuhkan bagi penderita lupus.
  2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 28 Tahun 2014 tentang Penyakit Autoimun: Peraturan ini mengatur tentang pencegahan, pengendalian, dan penanganan penyakit autoimun, termasuk lupus. Peraturan ini juga memuat panduan pengobatan dan manajemen penyakit autoimun yang sesuai dengan kondisi pasien.
  3. Program edukasi dan sosialisasi: Pemerintah Indonesia juga melakukan program edukasi dan sosialisasi tentang lupus melalui kampanye dan kegiatan sosial. Tujuan dari program ini adalah meningkatkan kesadaran masyarakat tentang penyakit lupus, mengurangi stigma yang terkait dengan penyakit ini, serta memberikan informasi tentang gejala, pengobatan, dan manajemen lupus.
  4. Pemberian dukungan terhadap penelitian: Pemerintah Indonesia juga memberikan dukungan terhadap penelitian tentang lupus melalui program penelitian dan pengembangan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang penyebab lupus, mencari metode pengobatan yang lebih efektif, serta meningkatkan kualitas hidup penderita lupus.
  5. Meskipun demikian, masih banyak tantangan dalam mengatasi penyakit lupus di Indonesia. Kurangnya akses terhadap fasilitas kesehatan, kurangnya pemahaman masyarakat tentang lupus, serta keterbatasan dalam pengobatan dan manajemen penyakit lupus masih menjadi kendala yang harus diatasi. Oleh karena itu, perlu adanya upaya yang lebih besar dari pemerintah dan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang lupus serta meningkatkan kualitas hidup penderita lupus di Indonesia.

 

Editor: Raja H. Napitupulu

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life