Tahun 2025, Pasar Game e-Sports Indonesia Bisa Capai Rp37,37 T

Kementerian Perdagangan memperkirakan, pasar game e-Sport Indonesia tahun 2025 bisa mencapai angka USD2,5 miliar atau setara dengan Rp37.37 triliun (Kurs USD1 = Rp14.950, red).

Porsi game mobile sebesar 53 persen dari total platform dan menghasilkan nilai sebesar Rp1,53 triliun di Asia Tenggara dan menduduki peringkat ke -16 dunia. Diperkirakan pada 2025, pasar game Indonesia mencapai USD2,5 miliar.

Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, Didi Sumedi mengatakan, menurut data Newzoo, pada periode 2016—2021, pendapatan industri game di Indonesia terus mengalami peningkatan yang signifikan.

Indonesia memperoleh pendapatan sebesar USD1,084 miliar dari industri game dan e-sports. Pertumbuhan penjualan game mobile merupakan yang tertinggi dibandingkan dengan platform game lainnya.

“Kementerian Perdagangan akan terus mendorong dan mendukung program dan kegiatan yang bertujuan meningkatkan pengembangan gim buatan Indonesia agar berjaya di pasar dalam dan luar negeri,” kata dia, di Jakarta, Rabu (24/5/2023).

Menurut dia, kolaborasi dengan semua pihak, kemajuan ekosistem game buatan Indonesia dapat tercapai, bermanfaat bagi seluruh lapisan masyarakat, dan memberikan efek positif bagi perekonomian Indonesia.

“Kegiatan peluncuran Lokapala ke Asia Tenggara hari ini diharapkan bermanfaat untuk memberikan motivasi dan membangkitkan semangat para pengembang gim nasional untuk melakukan ekspansi di pasar internasional,” pungkas Didi.

Hasil Riset Nilai Kepemimpinan Nusantara

Sebagaimana diketahui, PT Anantarupa Yaesa Suptesu Jagarti atau Anantarupa Studio mewakili industri game nasional, berhasil mengembangkan game esports pertama dari Indonesia, yaitu Lokapala yang terinspirasi dari riset terkait nilai-nilai kepemimpinan nusantara yang sudah ada sejak abad ke-8.

Nilai-nilai kepemimpinan nusantara inilah yang kemudian diperkenalkan melalui gim esports dengan genre MOBA (Multiplayer Online Battle Arena) dengan mengangkat berbagai karakter historis dan mitologi dari berbagai daerah di nusantara.

Besar harapannya pada industri IP ini dapat menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru bagi Indonesia yang bisa mendorong subsektor lainnya, baik di perdagangan domestik maupun ekspor.

Dukungan Penuh Pemerintah

Sejalan dengan itu, Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga mengatakan pemerintah terus mendukung pengembangan industri game Indonesia ke pasar ekspor. Salah satu bentuk dukungannya adalah dengan memfasilitasi para pelaku usaha game lokal dalam mempromosikan produknya.

“Ekspansi Lokapala ke Asia Tenggara ini sekaligus membawa misi diplomasi budaya dengan memperkenalkan berbagai tokoh dan budaya Indonesia ke mancanegara. Selain itu, ekspansi ini diharapkan mampu membuka peluang perolehan nilai ekspor Intellectual Property (IP),” jelas Jerry.

Ia menjelaskan, IP merupakan aset dalam pengembangan sektor game untuk bisa melakukan ekspor dan akan menghasilkan pendapatan yang berkelanjutan. Game merupakan salah satu subsektor ekonomi kreatif yang menjadi alternatif sumber devisa negara di masa depan.

“Kementerian Perdagangan memandang subsektor ini memiliki potensi yang cukup besar untuk dikembangkan dalam menggerakkan ekonomi nasional khususnya meningkatkan ekspor Indonesia dalam bidang jasa dan sektor kreatif,” ungkapnya.

Menurut dia, sektor game memiliki peluang luar biasa untuk tumbuh. Hal tersebut didorong oleh kebebasan pemain gim untuk bermain dengan berbagai cara dan lintas platform.

Selain itu, terdapat pula teknologi seluler dan jaringan baru yang memperluas pasar game di negara berkembang, munculnya generasi muda yang diharapkan akan semakin membentuk pola konsumsi global, serta munculnya berbagai kalangan pemain baru.

 

 

Editor: Darma Lubis