Home » Tahun Politik Dorong Penghasilan Sektor Ril, Konsumsi Kontestan Meningkat

Tahun Politik Dorong Penghasilan Sektor Ril, Konsumsi Kontestan Meningkat

by Junita Ariani
2 minutes read

ESENSI.TV - JAKARTA

Tahun politik diyakini akan memberikan insentif atau tambahan penghasilan pada sektor ril. Pasalnya, pemilihan umum (pemilu) akan mendorong konsumsi semua kontestan, baik kontestan pemilu presiden (pilpres) maupun pemilu legislatif (pileg).

Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR, Said Abdullah mengatakan, keyakinan itu seiring dengan keseluruhan indikator ekonomi nasional yang menunjukkan angka positif.

“Kondisi perekonomian nasional menunjukkan kinerja yang terjaga dengan baik. Pada kuartal I-2023 tumbuh 5,03 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy),” kata Said kepada media, di Jakarta, Sabtu (20/5/2023).

Dan, itu juga didukung dengan kebijakan mengakhiri pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Sehingga mampu menggerakkan sektor transportasi, akomodasi, restoran, dan jasa lainnya.

“Sehingga mencatatkan kinerja pertumbuhan paling tinggi. Dari sisi pengeluaran, semua komponen menunjukkan pertumbuhan positif,” papar Said.

Said menyebutkan, kinerja neraca perdagangan RI masih berada di angka surplus sebesar USD12,19 miliar. Sementara harga berbagai komoditas ekspor andalan Indonesia tidak tinggi seperti tahun lalu.

Terjaganya perekonomian nasional dengan tumbuh baik dibandingkan negara-negara maju berdampak pada terserapnya angkatan kerja. Yang diikuti dengan menurunnya tingkat pengangguran.

“Pada kuartal I 2023, tingkat pengangguran turun lebih dari 430 ribu orang dibandingkan tahun lalu atau dari 8,42 juta menjadi 7,99 juta orang,” kata dia.

Said mengakui, tekanan inflasi sempat membayangi perekonomian nasional. Di mana kebijakan agresif Bank Sentral Amerika Serikat (AS), The Fed menaikkan suku bunga acuan.

Namun hal itu mampu di tangkis dengan baik oleh Bank Indonesia (BI) dan pemerintah. Inflasi menurun dari bulan Maret 2023 yang berada di level 4,97 persen menjadi 4,3 persen pada April 2023.

Baca Juga  Wamendag Jerry: Kripto, Pilihan Investasi Kalangan Muda Masa Kini

Pertumbuhan Ekonomi Sampai 5,7 Persen

Ia menambahkan, jatuhnya Silicon Valley Bank dan kemungkinan secara beruntun disusul oleh First Republic Bank dan Pacwest Bancorp menjadi mimpi buruk Negeri Paman Sam.

Apalagi, adanya ancaman gagal bayar utang sehingga membuat investor kian ragu memegang dolar AS.

“Terlihat penguatan rupiah terhadap dolar AS beberapa pekan ini dengan konsisten di kisaran Rp14.600 hingga Rp14.800 per dolar AS,” tuturnya.

Adapun pemerintah melalui Menteri Keuangan telah mengajukan dokumen Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal dan Asumsi Ekonomi Makro 2024 kepada DPR.

Menurut Said, asumsi pertumbuhan ekonomi tahun 2024 sebesar 5,3 persen sampai 5,7 persen cukup realistis, namun harus disertai dengan upaya terbaik.

Ia memperkirakan pertumbuhan ekonomi di tahun politik (2024) berada dalam rentang yang diusulkan pemerintah, yakni pada kisaran 5,4 persen sampai 5,5 persen.

Melihat tren laju inflasi yang turun, ia turut memproyeksikan inflasi pada tahun ini mencapai level kisaran 4 persen. Dengan mempertimbangkan tingkat konsumsi sektor ril yang naik karena perhelatan pemilu tahun depan.

“Dengan begitu, masuk akal jika perhitungan inflasi pada tahun politik akan berada di kisaran 3 persen,” tutup Said. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life