Wisata

Taman Mini Hadirkan Destinasi Wisata Ramah Lingkungan

Taman Mini Indonesia Indah (TMII) menghadirkan destinasi ramah lingkungan dan berkelanjutan bernama “Green TMII”.

Eksekutif Vice Presiden TMII Claudia Ingkiriwang menjelaskan, destinasi hijau tersebut dihadirkan untuk memenuhi kenyamanan dan permintaan pengunjung akan suasana udara sejuk dan asri di tengah kawasan metropolitan Jakarta.

“Di kawasan TMII sebanyak 70 persen ruang terbuka hijau dan 30 persen bangunan,” kata Claudia dalam keterangannya, dikutip Rabu (22/2).

Lebih lanjut, konsep penghijauan di wilayah Taman Mini Indonesia Indah ini agar pengunjung, terutama yang tinggal di Jakarta bisa berekreasi dengan aman, nyaman sambil menghirup udara yang segar dan bersih.

“Semacam oase bagi masyarakat kota metropolitan Jakarta,” kata Claudia.

Taman Mini Indonesia Indah: Destinasi Bebas Emisi Karbon

Menurut dia, pengunjung yang datang ke TMII juga diharuskan memarkir kendaraannya di lokasi yang telah ditentukan, mengingat kawasan TMII telah menetapkan destinasinya bebas emisi karbon.

“Tidak boleh ada mobil dan motor yang masuk. Bukan hanya polusi emisi, tapi juga demi keamanan anak-anak ketika bermain di jalan-jalan area dalam TMII,” ujarnya.

Dia menuturkan, banyaknya ruang terbuka hijau membuat udara lebih sejuk, sehingga sangat nyaman bagi pengunjung yang ingin berolahraga, bersantai bersama keluarga untuk menghilangkan penat di akhir pekan yang pastinya jauh dari debu dan polusi Ibu Kota.

Menurut Claudia, pengunjung tak usah khawatir bila ingin berkeliling di kawasan TMII. Alasannya pihak manajemen menyediakan kendaraan listrik gratis bagi pengunjung yang ingin berkeliling dan mengunjungi berbagai spot menarik di TMII.

“Tentunya dengan mengutamakan para disabilitas dan keluarga yang membawa anak-anak. Tersedia juga penyewaan sepeda dan skuter listrik,” ujarnya.

Salah satu pengunjung, Rumarda (69) menyambut baik konsep “Green TMII” karena memberikan kesejukan dan kenyamanan kepada pengunjung.

“TMII merupakan salah satu hutan kota, sehingga harus dipertahankan. Di Jakarta Timur sudah sulit mencari hutan kota karena sudah diubah menjadi perumahan,” kata pria yang tinggal di Rawamangun, Jakarta Timur itu.

Dari segi fasilitas pun, menurut dia, sudah cukup memadai, seperti jalur sepeda, bus listrik untuk pengunjung dan lainnya.

“Tapi, jalur pemandu untuk disabilitas perlu ditingkatkan,” kata dia.*

Editor: Erna Sari Ulina Girsang

Ale Luna

Recent Posts

Planet Bola Biru? Namanya Neptunus!

Neptunus, planet kedelapan dan terjauh dari Matahari, adalah dunia yang penuh dengan misteri dan keindahan.…

2 hours ago

Bina Marga, dan Tanggapannya Mengenai Banjir Jakarta?

Banjir di Jakarta menjadi masalah besar yang mempengaruhi kehidupan warga setiap tahun. Bina Marga Jakarta…

2 hours ago

KCIC dan Respons Bina Marga Dukung Kesejahteraan Warga

Binamarga Jakarta mendukung penuh proyek Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) dengan membantu pemerintah pusat dalam pembebasan…

3 hours ago

Si Mungil yang Terlupakan, Ini Beberapa Fakta Pluto

Pluto adalah planet katai yang ditemukan pada tahun 1930 oleh Clyde Tombaugh. Ini adalah objek…

4 hours ago

Seperti Apa Sih Pelayaran Zaman Dahulu?

Pelayaran kuno membangkitkan citra epik pengembaraan dan keberanian yang menembus samudra yang luas. Navigasi pada…

6 hours ago

Karl Benz, Pencipta Mobil Pertama di Dunia

Mobil di zaman ini pasti sudah tidak asing kan Sobat Esensi, tapi  tahukah kalian tentang…

8 hours ago