Home » Tata Kelola Pariwisata Harus Perhatikan Aspek Lingkungan

Tata Kelola Pariwisata Harus Perhatikan Aspek Lingkungan

by Agita Maheswari
1 minutes read
Tata Kelola Pariwisata Harus Perhatikan Aspek Lingkungan

ESENSI.TV - JAKARTA

Pemangku kepentingan dapat mengembangkan tata kelola pariwisata yang berkelanjutan dengan memperhatikan aspek lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.

Wakil Menteri (Wamen) Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), berkomitmen untuk terus mendukung upaya-upaya yang bertujuan untuk mencapai tujuan tersebut.

Ia menyatakan bahwa dalam rangka mengembangkan energi baru terbarukan, sektor pariwisata alam menjadi bagian penting dari strategi untuk membangun green economy.

“Melalui G20 di Bali kemarin, Kemenparekraf juga mendorong agar pariwisata berkelanjutan bisa membangkitkan kembali sektor pariwisata dan industri kreatif kita setelah pandemi. Paling tidak sektor ini ditargetkan bisa menghasilkan hingga 3 juta lapangan kerja,” ucap Alue Dohong.

Alue Dohong bercerita, persoalan pembangunan pariwisata ini tidak hanya sampai di sana, beberapa kasus di Bali mengungkapkan bahwa marak terjadi pengalihan kepemilikan dari masyarakat lokal ke pemilik non-WNI.

“Hal ini juga perlu kehati-hatian. Sektor seperti ini rawan diambil alih karena sektor pariwisata khususnya tourism melibatkan mobilitas manusia, dan tentunya rawan terjadi pengalih kekuasaan,” tambahnya.

Menurut Alue Dohong, target berkelanjutan tentu tidak akan berjalan dengan baik jika terjadi banyak hambatan dari segi yang tidak direncanakan sebelumnya.

Baca Juga  490.156 Wisatawan Masuk Bali Via Bandara Ngurah Rai saat Nataru 2023

Interaksi antar masyarakat asing dan lokal perlu ditinjau lebih lanjut sebagai dasar rancangan preventif kasus tersebut.

Kepala PSLH UGM, Pramono Hadi mengungkapkan keresahan utama ketika menghadapi isu lingkungan di bidang pariwisata, yaitu jika pembangunan ini tidak dilakukan dengan memperhatikan aspek berkelanjutan, maka lingkunganlah yang menjadi korbannya.

Ia berharap hasil diskusi ini bisa dituangkan dalam policy brief yang akan memberi masukan pada kebijakan pemerintah.

Pramono Hadi berharap dengan adanya acara ini, masyarakat dan pemangku kepentingan dapat lebih sadar dan berkontribusi dalam pembangun wisata.

Dalam menerapkan wisata berkelanjutan, diperlukan tiga aspek mendasar. Pertama, pembangunan pariwisata harus dirancang dengan memperhatikan kebutuhan generasi mendatang.

Kedua, diharapkan pembangunan juga mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat lokal.

Terakhir, adanya unsur penguatan tradisi dan kearifan lokal untuk memperkuat pengelolaan daya tarik lingkungan.*

#Beritaviral

#Beritaterkini

Editor: Erna Sari Ulina Girsang

Agitamaheswari@esensi.tv

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life