Presiden Joko Widodo tegaskan Indonesia tidak mau dipaksa ekspor sumber daya alam yang dapat diolah di dalam negeri. Jokowi menyebut Indonesia sudah cukup mengalami pemaksaan ekspor yang meninggalkan trauma saat masa kolonial. Hal ini disampaikan saat Presiden Jokowi menyampaikan sambutan virtual dalam Rapat Terbuka Peringatan Dies Natalis ke-73 UGM di Graha Sabha Pramana, UGM, Sleman pada Senin (19/12).
Presiden Jokowi juga mempertegas posisinya dalam kerja sama antar negara tidak sekadar untuk maju bersama tetapi juga maju setara di dalam KTT ASEAN-Uni Eropa. Tidak ada satu pihak pun yang berhak memaksa kehendak dan menggunakan standarnya untuk dipaksakan ke pihak lain.
Jokowi menilai Indonesia berpeluang menjadi lumbung pangan dan energi hijau yang sangat dibutuhkan dunia. Indonesia juga mampu berpeluang menjadi negara maju dengan nilai tambah di dalam negeri. Hal ini harus diperjuangkan dalam percaturan politik internasional, politik global, dan diperkuat oleh kapasitas internal di dalam negeri.
Selain itu, melalui Presidensi G20 ia mengatakan Indonesia tidak sekadar melahirkan deklarasi di tengah konflik global sedang memanas, tetapi juga berhasil merealisasikan proyek riil dalam memecahkan persoalan kemanusiaan dan perekonomian.
Editor: Addinda Zen
PRESIDEN Joko Widodo melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Dennis Francis…
TIM mahasiswa UGM Yogyakarta yang terdiri Rizqi Vazrin (Filsafat), Romdhoni Afif N (Filsafat), Radhita Z…
BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) untuk mensukseskan acara World…
PRESIDEN Jokowi menyampaikan dukacita yang mendalam atas meninggalnya Presiden Iran Ebrahim Raisi dan para delegasi…
KECELAKAAN maut terjadi di jalan Jalan Raya Kampung Palasari, Desa Palasari, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang,…
PEMERINTAH terus mendukung upaya industri yang melakukan inovasi dalam meningkatkan daya saingnya dan memperluas pasar.…