Baku tembak kembali terjadi antara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) dan TNI-POLRI di Kabupaten Intan Jaya dan Paniai, Rabu (1/5/2024).
Dikutip dari akun X @RadioElshinta, terjadi baku tembak antara dua pihak tersebut. Akibatnya, sebuah bangunan sekolah hangus terbakar di Distrik Homeo, Kabupaten Intan Jaya.
Sedangkan di Paniai belum diketahui dengan jelas apakah ada jatuhnya korban jiwa atau tidak dalam insiden baku tembak tersebut.
Secara terpisah, Kepolisian Daerah Papua menyatakan situasi di Kabupaten Paniai, Privinsi Papua Tengah, kembali aman paska penembakan tersebut. Khususnya yang ditujukan terhadap empat aparat keamanan yang sedang berpatroli.
"Laporan situasi dari Kapolres (Kapolres Paniai AKBP Abdus Syukur) bahwa situasi di Paniai sudah dalam keadaan aman dan terkendali. Aktivitas masyarakat berjalan seperti biasa," kata Kepala Bidang Humas Polda Papua, Komisaris Besar Ignatius Benny Ady Prabowo, dikutip dari Tempo.co, Jumat (03/05/2024).
Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka atau TPNPB-OPM menyerang aparat dari Satuan Tugas Yonif 527/BY. Saat itu, aparat sedang berpatroli di sekitar Kampung Bibida. Kampung Bibida berada di wilayah Enarotali, ibu kota Kabupaten Paniai.
Juru bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom, mengatakan, mereka menyerang empat anggota TNI-Polri sedang melakukan patroli. Menurut dia, Komandan Wilayah Pertahanan VIII Intan Jaya Undius kogoya bertanggung jawab atas penembakan empat personil anggota TNI tersebut.
Sebby menyatakan, kejadian baku tembak terjadi pukul 12.05, Rabu, 1 Mei 2024.
"Hal ini bermula dari anggota TNI-Polri masuk tanpa izin sehingga kami tembak. Untuk itu, kami harap tidak boleh salahkan masyarakat Enarotali," katanya.
Mengantisipasi penyerangan kembali terulang dan menimbulkan kepanikan di tengah masyarakat, kata Benny, kepolisian akan melakukan patrol. Kegiatan itu melibatkan TNI dan pemerintah daerah serta dan melakukan dialog dengan kepala kampung dan tokoh agama.
Editor: Raja H. Napitupulu