Tercatat sebanyak 88 industri kecil menengah (IKM) startup di tanah air tumbuh di tahun 2022. Angka ini meningkat dibandingkan tahun 2021 yang hanya 54 IKM startup.
“Data itu tercatat sampai Desember 2022,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil Menenegah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Reni Yanita di kutip dari kemenperin.go.id., Rabu (4/1/2023) di Jakarta.
Adapun IKM startup yang tumbuh tersebut menurut Reni, adalah IKM yang berbasis teknologi melalui program Indonesia Food Innovation (IFI), Startup4Industry, Bali Creative Industry Center (BCIC) dengan program Creative Business Incubator (CBI), serta Inkubator Bisnis Teknologi Alas Kaki yang dilaksanakan oleh Balai Pemberdayaan Industri Persepatuan Indonesia (BPIPI) di Sidoarjo.
Sebagai contoh, kata Reni, melalui program Indonesia Food Inovation (IFI). Pelaku IKM pangan binaan Ditjen IKMA, CV Nusantara Jaya Food berhasil melalukan inovasi melalui teknologi untuk menjaga kesegaran serta memperpanjang umur simpan produk singkong dan tetap memenuhi standar mutu negara tujuan ekspor.
Alhasil, produk tersebut dapat diekspor ke Curacao di Kepulauan Karibia dan juga ke beberapa negara di Eropa.
Ada juga IKM yang bersinar di program Startup4Industry lantaran dapat memenuhi kebutuhan IKM dalam mengintegrasikan mesin.
Seperti memodifikasi mesin produksi manual menjadi otomatis, sehingga mampu menciptakan produk baru dengan lebih efisien dan nilai tambah yang lebih tinggi.
Startup bernama Engineering Solution ini membuat mesin portioning yang terdiri dari dua unit mesin, yaitu unit screw dan unit conveyor yang dapat mempercepat proses dosing, efisiensi tenaga kerja, otomasi proses produksi, dan mengurangi biaya operasional IKM.
“Semakin banyak IKM yang mengaplikasikan teknologi dalam proses produksinya, tentu akan dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensinya, sehingga meningkatkan pendapatan dan perekonomian,” tutur Reni.
Pada tahun 2022, Ditjen IKMA telah meluncurkan “Startup4industry Mart” sebagai pusat layanan Startup4industry untuk industri dan masyarakat yang mencari solusi atau teknologi dari startup Indonesia.
Layanan yang dapat diakses melalui www.startup4industry.idini dapat menjadi rujukan bagi pelaku industri dan masyarakat yang mencari solusi atau layanan teknologi, serta mendokumentasikan track record (profiling) solusi startup tools untuk memasifkan promosi solusi atau layanan yang diberikan oleh startup.
“Untuk pelatihan bagi pelaku IKM kreatif, Ditjen IKMA memiliki BCIC dengan programnya CBI, yang menjadi inkubator bagi IKM kreatif bidang kriya dan fesyen,” terang Reni.
Di dalam CBI, sambung Reni, peserta dilatih mengembangkan bisnisnya (scalling up). Setelah pelaksanaan coaching terhadap 18 tenant atau wirausaha tahun 2021, Ditjen IKMA mendapatkan adanya peningkatan omset IKM sebesar 2-3 kali lipat.
“Ditjen IKMA juga konsisten membantu para pelaku IKM atau startup alas kaki dan produk kulit untuk mengembangkan usahanya dengan memfasilitasi mereka di bidang manajemen dan kompetensi teknis. Sehingga mereka juga dapat lebih mandiri dan menjadi sustainable entrepeneur,” pungkas Reni. *
Editor: Addinda Zen
BADAN Nasional Penanggulanan Bencana (BNPB) kembali menggelar operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC) di wilayah Sumatra…
RIBUAN orang dari berbagai elemen seperti Forum Ukhuwah Islamiyah (FUI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bersama…
PESAWAT dengan kode PK-IFP jatuh di Lapangan Sunburst BSD City, Serpong, Tangerang Selatan, Minggu (19/5)…
CEO SpaceX Elon Musk melakukan proses uji coba layanan internet Starlink di Puskesmas Pembantu Sumerta Klod, Denpasar, Bali. "Ini (Starlink) untuk…
Jupiter, planet terbesar di Tata Surya, penuh dengan fakta-fakta menarik yang menunjukkan kehebatannya. Dengan diameter…
Merkurius, planet terdekat dengan Matahari, adalah dunia yang penuh dengan fakta menarik dan misteri yang…