Partai Golkar melalui program Golkar Institute Young Political Leaders yang di buka hari ini dengan memberikan sejumlah pemaparan tentang Perubahan Iklim El Nino.
Pembahasan mengenai Iklim El Nino memberikan dampak yang cukup pesat, yang mana kemungkinan kuat tahun depan mencapai 75-80 persen, yang mengindikasikan bahwa suhu permukaan laut di ekuator dapat mencapai setidaknya 1,5 derajat Celsius lebih tinggi dari rata-rata.
Ada juga kemungkinan 30 persen bahwa suhu dapat melebihi 2 persen Celsius menyerupai peristiwa El Nino kuat yang terjadi pada 1997-98 dan 2015-2016, yang menyebabkan suhu ekstrem, kekeringan, dan banjir di seluruh dunia.
Fenomena Tergantung Kondisi Samudera
Intensitas dari fenomena cuaca ini bergantung pada kondisi samudera dan atmosfer yang kompleks dan Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional AS (NOAA), dimana berencana untuk memperbaharui prediksinya pada November berdasarkan data terbaru.
Hal ini berdampak pada keringnya sumber bahan pangan didaerah, yang mengakibatkan sulitnya mendapatkan bahan pangan beras.
Menurut Dr. Ir. Hayu Prabowo, M.Hum Guru Besar Institute Pertanian Bogor (IPB) saat menanggapi pertanyaan seputar bagaimana menghadapi kekeringan bahan pangan.
“Pelajari beras kita sebaik-baiknya supaya kita bisa menciptakan padi yang tahan terhadap kekeringan,” saat ditemui di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi (30/10/2023.
Lebih lanjut, ia juga memberikan semangat kepada para peserta Young Political Leaders untuk semangat mempelajari seputar pertanian dan bahan pangannya.
“Saya percaya di Sulawesi Selatan kelak akan lahir petani-petani yang di andalakan,” jelas Dr. Ir Hayu Prabowo, M.Hum.
Editor : Firda / Radja H. Napitupulu