Wisata

Tiket Masuk Candi Borobudur Rp500.000 per Turis Asing Segera Diresmikan

Pemerintah akan segera memberlakukan tiket masuk Candi Borobudur, di Magelang, Jawa Tengah sebesar Rp100 ribu per orang untuk wisatawan domestik.

Sedangkan, untuk turis asing atau wisatawan dari mancanegara akan dikenakan biaya masuk senilai Rp500.000 per orang.

“Wisatawan mancanegara direncanakan akan dikenakan biaya sekitar Rp500.000 dan Rp100.000 untuk wisatawan nusantara,” jelas Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, seperti dikutip dari laman resmi Kemenparekraf, Jumat (10/2/2023).

Dia mengatakan harga tiket masuk Candi Borobudur akan dimasukkan dalam paket wisata edukasi dan konservasi alam.

Kapan harga mulai efektif berlaku, dia mengatakan dapat dilakukan segera, tetapi waktunya akan diserahkan kepada pengelola Candi Borobudur, yaitu PT Taman Wisata Candi.

Paket wisata, tambahnya, telah diuji coba dengan pengunjung yang berasal dari Asean Tourism Forum (ATF) 2023 pada awal bulan ini.

Jumlah peserta, paparnya, mencapai sekitar 100 orang dari sejumlah negara anggota Asean.

Salah satu kegiatan dalam rangkaian paket, jelasnya, para delegasi berkesempatan naik ke atas bangunan Candi Borobudur dan melihat langsung keindahan dari atas candi.

Sambil menikmati keindahan candi, paparnya, pengunjung akan disuguhkan dengan kedalaman cerita dan makna yang terpatri di tiap relief Candi Borobudur.

Panel-panel relief candi menceritakan kehidupan sehari-hari masyarakat pada abad ke-8 hingga ke-10 dan masih sangat relevan dengan kondisi saat ini.

Paket Perjalanan Wisata Edukasi

Candi Borobudur, d Magelang, Jawa Tengah. Foto: Studio Sunday

Cerita-cerita dalam relief itu pula yang dijadikan inspirasi dalam pembentukan paket perjalanan Borobudur Trail of Civilization (BToC).

Paket ini, paparnya, dikemas dalam sembilan jalur wisata tematik.

“Para delegasi merasa sangat antusias dan kagum dengan keistimewaan yang dimiliki Candi Borobudur,” jelasnya.

Dalam perjalanan wisata edukasi, para delegasi juga mengenakan Upanat. Yakni sandal khusus yang disiapkan untuk menaiki struktur candi.

Sandal terbuat dari anyaman daun pandan yang nyaman bagi pengunjung.

Sandal ini juga dapat mendukung upaya mencegah peningkatan tingkat keausan batu candi, terutama pada bagian batu tangga dan batu lantai.

Keberadaan Upanat dipastikan akan memberikan dampak yang luas bagi masyarakat karena produksi sandal ini sepenuhnya dilakukan masyarakat sekitar (UMKM).

Di Desa Majaksingi, produksi Upanat sudah dapat dipesan kepada UMKM dengan kapasitas produksi 1.000 sampai 1.200 unit per hari.

Angka ini, jelasnya, sudah dapat mencukupi kebutuhan jumlah pembatasan wisatawan yang akan menaiki candi setiap hari. *

Editor: Erna Sari Ulina Girsang

vera bebbington

Recent Posts

Pascabanjir Lahar, NaCl 3 Ton Disebar di Langit Kota Padang Sumbar

BADAN Nasional Penanggulanan Bencana (BNPB) kembali menggelar operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC) di wilayah Sumatra…

2 hours ago

Ribuan Orang Aksi Bela Palestina di Titik Nol Kilometer Yogyakarta

RIBUAN orang dari berbagai elemen seperti Forum Ukhuwah Islamiyah (FUI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bersama…

3 hours ago

Pesawat Jatuh di BSD City Tangerang, Tiga Meninggal

PESAWAT dengan kode PK-IFP jatuh di Lapangan Sunburst BSD City, Serpong, Tangerang Selatan, Minggu (19/5)…

4 hours ago

CEO SpaceX Lakukan Uji Coba Starlink di Denpasar

CEO SpaceX Elon Musk melakukan proses uji coba layanan internet Starlink di Puskesmas Pembantu Sumerta Klod, Denpasar, Bali. "Ini (Starlink) untuk…

5 hours ago

Gas Giant Tata Surya Kita, Inilah Fakta Menarik Jupiter

Jupiter, planet terbesar di Tata Surya, penuh dengan fakta-fakta menarik yang menunjukkan kehebatannya. Dengan diameter…

5 hours ago

Merkurius, Seperti Apa Planet Terdekat Matahari?

Merkurius, planet terdekat dengan Matahari, adalah dunia yang penuh dengan fakta menarik dan misteri yang…

7 hours ago