Home » Timnas Putri Indonesia Punya Pelatih Baru, Namaya Satoru Mochizuki Asal Jepang

Timnas Putri Indonesia Punya Pelatih Baru, Namaya Satoru Mochizuki Asal Jepang

by Erna Sari Ulina Girsang
2 minutes read
Ketua Umum PSSI Erick Thohir dan pelatih baru timnas Putri Indonesia asal Jepang Satoru Mochizuki. Foto: PSSI

ESENSI.TV - JAKARTA

Ketua Umum PSSI Erick Thohir menunjuk pelatih asal Jepang Satoru Mochizuki menjadi pelatih tim nasional putri Indonesia dalam dua tahun ke depan.

Satoru merupakan pelatih yang pernah memperkuat klub liga 1 Japan Soccer League, Urawa Reds dan Kyoto Purple Sanga, serta klub divisi dua, Nippon Kokan di awal karier sepak bolanya.

Kehadiran coach Satoru menjadi bagian dari kerja sama PSSI dengan Asosiasi Sepak Bola Jepang (JFA) yang diresmikan Mei 2023.

“Penunjukan ini agar sepak bola putri kita juga bangkit dan membuktikan bahwa kami di PSSI tidak hanya fokus di putra saja,” jelas Erick Thohir dalam acara penandatangan kontrak antara PSSI dan Satoru Mochizuki, di Jakarta, Selasa (20/2/2024).

Saat ini, sejumlah pemain timnas putri Indonesia tengah meniti karier di luar negeri.

Mereka terdiri dari Helsya Maeisyaroh, Sheva Imut, Shafira Ika yang memperkuat klub tier 4 Jepang, FC Ryukyu Ladies.

Liga Putri Arab Saudi

Kemudian, ada pula Fani Supriyanto yang membela klub divisi satu Liga Putri Arab Saudi, Al Hammah.

“Pelatih Satoru yang dipilih untuk tangani timnas putri ini, punya track record bagus dan mumpuni untuk memajukan sepak bola putri di Tanah Air”.

Baca Juga  Piala Asia AFC Qatar: Timnas Indonesia Lawan Irak Hari Ini

“Saya pilih Jepang karena tradisi sepak bola putri Jepang sangat kuat. Juara dunia sekali, dan sembilan kali lolos terus ke putaran final Piala Dunia putri sejak 1991,” jelas Erick.

Timnas putri Indonesia terakhir mencetak prestasi lolos ke Piala Asia Wanita 2022. Namun, Safira Ika Puteri cs, gagal melaju ke fase gugur.

Meski saat ini PSSI fokus pada timnas putri, namun Erick menyatakan tidak melupakan sisi pembinaan.

Untuk mendukung kompetisi atau liga sebagai kunci pembinaan, PSSI tengah menyusun cetak biru kompetisi wanita dari usia muda, sebelum menggulirkan Liga 1.

“Salah satunya, akhir bulan ini akan digelar turnamen putri usia muda U10 dan U14. Ini awal karena harus dimulai dari usia 9, 12, 14, yang menandakan pembinaan dari bawah”.

“Lalu dibuat zona-zona yang diikuti klub, sehingga baru bisa dijadikan liga. Turnamen-turnamen muda ini bisa menyalurkan kompetisi dan menampung bakat sepakbola wanita kita,” ucap Erick dalam keterangannya.

Email: ernasariulinagirsang@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life