Home » Tingkatkan Daya Saing UMKM Papua Barat Untuk Digitalisasi Ekonomi

Tingkatkan Daya Saing UMKM Papua Barat Untuk Digitalisasi Ekonomi

by Administrator Esensi
3 minutes read
Bangga Buatan Indonesia 2023, Kementerian Perdagangan Dorong Digitalisasi UMKM Papua Barat

ESENSI.TV - JAKARTA

Wakil Menteri Jerry Sambuaga menyatakan, salah satu upaya agar Indonesia bisa naik kelas dan menjadi negara maju selain harus senantiasa adaptif terhadap perkembangan digitalisasi adalah dengan memasarkan produk Indonesia di pasar global.

Untuk itu, pemerintah melalui Kementerian Perdagangan terus mendorong digitalisasi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), khususnya Papua Barat, untuk meningkatkan daya saing UMKM Papua Barat.

“Digitalisasi adalah bentuk adaptasi. Terkait dengan Bangga Buatan Indonesia (BBI) 2023, Kementerian Perdagangan terus mendorong digitalisasi dengan membangun ekosistem kemitraan dengan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), lokapasar (marketplace), dan lembaga pembiayaan untuk mendukung pemasaran produk-produk Indonesia. Terutama UMKM Papua Barat,” jelas Wamendag Jerry dalam pembukaan seminar web “Bangga Buatan Indonesia, Papua Barat Mendunia” di Jakarta kemarin, Senin (12/6).

Promosikan Produk Indonesia dengan Lakukan Kolaborasi Seluruh Pihak

Kerja sama dan kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pemangku kepentingan terkait sangat penting dalam membantu mempromosikan produk Indonesia, khususnya Papua Barat.

Lebih lanjut, Wamendag mengatakan bahwa Kementerian Perdagangan juga telah membangun ekosistem kemitraan dengan UMKM, lokapasar, dan lembaga pembiayaan untuk mendukung pemasaran produk-produk Indonesia.

Diharapkan dukungan dan partisipasi penuh dari kita untuk menjadi pahlawan di negeri sendiri dengan terus membeli dan memakai produk Indonesia karena kita Bangga Buatan Indonesia.

Pentingnya Digitalisasi Untuk Perekonomian

Jerry memandang, digitalisasi terhadap pelaku usaha perlu gencar dilakukan. Terutama sejak pandemi Covid-19 melanda, adanya perubahan pola belanja masyarakat yang lebih memilih berbelanja secara daring menuntut pelaku usaha harus adaptif dan mampu mengikuti perkembangan arus pasar.

“Jumlah pelaku usaha yang telah masuk ekosistem digital (onboarding) pada akhir 2022 yaitu sebanyak lebih dari 20 juta UMKM. Untuk itu, saya optimistis target 30 juta UMKM onboarding pada 2024 dapat tercapai,” imbuh Jerry.

Berdasarkan data yang diolah Kementerian Perdagangan, Ekonomi Digital Indonesia diperkirakan mencapai USD77 miliar pada 2022 atau 39,7 persen Ekonomi Digital ASEAN.

Bahkan pada 2025, nilai tersebut diproyeksikan naik mencapai Rp130 miliar. Nilai transaksi niaga elektronik (e-commerce) pada 2022 juga telah mencapai Rp476,3 triliun.

Bank Indonesia memproyeksikan Ekonomi Digital Indonesia (EDI) mencapai angka fantastis sebesar Rp572 triliun. Angka ini meningkat dari

Pada 2023, nilai tersebut diproyeksikan Bank Indonesia akan meningkat mencapai Rp572 triliun atau naik sekitar 20 persen dibanding pada 2022.

Baca Juga  Presiden Minta OJK Beri Dukungan ke Sektor UMKM dan Kasus Korupsi Tidak Terjadi

Bahkan pada 2025, sektor niaga-el diperkirakan tumbuh secara konsisten sekitar 17–22 persen.

Kemendag Upayakan Kinerja Perdagangan Tetap Baik

Jerry menuturkan, Kementerian Perdagangan terus melakukan berbagai upaya untuk menjaga kinerja perdagangan.

Upaya dimaksud diwujudkan dengan berbagai kegiatan promosi, misi dagang, dan kerja sama perdagangan melalui skema Preferential Trade Agreement (PTA), Free Trade Agreement (FTA), maupun Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA).

Wamendag Jerry mengungkapkan, Indonesia sudah memiliki 35 perjanjian, termasuk 9 perjanjian secara bilateral.

“Perjanjian perdagangan ini dapat dimanfaatkan sebagai toll way atau fasilitas pemerintah bagi pelaku UMKM Indonesia untuk meningkatkan akses pasar internasional,” imbuh Jerry.

Jerry juga meminta dukungan dan partisipasi penuh dari seluruh masyarakat Indonesia untuk menjadi pahlawan di negeri sendiri. Yaitu terus membeli dan memakai produk buatan Indonesia.

“Dalam berbagai kesempatan dan khususnya hari ini, saya mengenakan produk Indonesia. Mulai dari sepatu, jam tangan, kacamata, celana, hingga kemeja batik motif Papua. Diharapkan masyarakat Indonesia tidak hanya bangga buatan Indonesia, tapi juga membeli dan memakai produk-produk buatan Indonesia,” ujar Wamendag Jerry.

Dukunga UMKM untuk Papua Barat, Apa Saja?

Dirjen PDN Isy Karim menuturkan, Gernas BBI diresmikan Presiden Joko Widodo pada 14 Mei 2020. Pada 2023, Kementerian Perdagangan menjadi manajer kampanye bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam BBI dan BWI Papua Barat 2023.

“Papua Barat memiliki potensi yang luar biasa untuk diangkat,seperti pertanian, pertambangan, hasil hutan, dan wisata alam. Potensi ekonominya tercatat tumbuh 3,13 persen pada triwulan I-2023. Adapun ekspor Papua Barat pada Maret 2022 tercatat USD 211,77 juta dan Maret 2023 USD 279,4 juta. Artinya, tumbuh 31,4 persen year-on-year,”urai Karim.

Karim melanjutkan, pemerintah telah menggelontorkan sejumlah dukungan bagi UMKM Papua Barat terkait BBI dan BWI.

Pertama, bimbingan teknis pengembangan produk dan kapasitas pelaku usaha.

Kedua, pameran mall-to-mall produk unggulan Papua Barat.

Ketiga, onboarding UMKM Papua Barat pada lokapasar PaDI UMKM dan Digipay.

Keempat, bimbingan teknis kewirausahaan UKM-IKM pengolahan pangan dan transportasi melibatkan 40 UKM-IKM Papua Barat Papua Barat.

Kelima, Festival Ramadhan di Manokwari 2023 dengan melibatkan 20 UMKM makanan, wastra, kriya, dan herbal.

Keenam, bazar yang melibatkan 21 UMKM Papua Barat.

Ketujuh, wisata kuliner Manokwari dengan melibatkan 100 UMKM kuliner.

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life