Dirilis pada tahun 2017, “Transformers: The Last Knight” adalah film kelima dalam waralaba Transformers yang mendunia. Dalam film ini, sutradara Michael Bay sekali lagi membawa kita ke dalam pertempuran epik antara Autobots dan Decepticons, dengan tambahan elemen sejarah dan mitologi yang menarik. Namun, film ini juga dihadapkan pada tantangan kompleksitas cerita dan aksi yang menggelegar.
Plot yang Ambisius
“The Last Knight” memulai ceritanya dengan pengenalan dunia yang telah berubah, di mana Transformers dikejar oleh manusia sebagai musuh. Mark Wahlberg kembali memerankan karakter utama, Cade Yeager, yang sekarang menjadi pahlawan bagi Autobots yang tersisa.
Plot film ini terjalin dengan legenda Raja Arthur dan Transformer legendaris, Merlin. Transformers ternyata telah berinteraksi dengan manusia selama ribuan tahun dan meninggalkan artefak kuno yang kuat. Manusia dan Autobots terlibat dalam perburuan untuk mengamankan artefak ini dan melawan ancaman Decepticons yang bangkit kembali.
Aksi yang Menggila
Seperti yang diharapkan dari waralaba Transformers, “The Last Knight” menampilkan aksi yang menggila. Pertempuran besar-besaran, ledakan yang mengguncang layar lebar, dan transformasi robot yang spektakuler adalah elemen kunci dalam film ini. Michael Bay terus memanjakan penonton dengan aksi yang mendebarkan yang memadukan perkelahian antar-robot dan pertempuran manusia melawan musuh-musuh mekanis.
Visual yang Mencengangkan
Efek visual dalam “The Last Knight” sangat mengesankan. Transformasi robot yang rumit dan dunia futuristik yang dikonstruksi dengan rinci adalah puncaknya. Adegan pertempuran di seluruh dunia, termasuk pertempuran di London yang menakjubkan, menghadirkan tampilan visual yang mencengangkan.
Kompleksitas Cerita
Salah satu kelemahan utama “The Last Knight” adalah kompleksitas ceritanya. Dengan banyak lapisan mitologi, sejarah, dan konspirasi, film ini bisa terasa kacau. Terlalu banyak elemen yang dimasukkan dalam plot, yang dapat membuat penonton merasa kebingungan dan kehilangan fokus pada inti cerita.
Kesimpulan
“Transformers: The Last Knight” adalah film yang menggabungkan spektakuler dengan kebingungan. Aksi yang menggila dan visual yang mencengangkan adalah daya tarik utamanya, dan bagi penggemar Transformers dan aksi besar-besaran, film ini pasti akan memberikan hiburan yang memuaskan. Namun, kompleksitas cerita yang berlebihan dan beragamnya elemen-elemen dalam plot dapat membuat beberapa penonton merasa terlalu terpencar-pencar.
Dalam hal akting, Mark Wahlberg mengemban peran utamanya dengan percaya diri, dan Anthony Hopkins memberikan sentuhan kelas sebagai tokoh sejarah, Sir Edmund Burton. Namun, karakter-karakter Transformers masih terasa kurang mendalam.
Secara keseluruhan, “The Last Knight” adalah film yang membagi pendapat. Ini menawarkan aksi besar-besaran dan visual yang memukau, tetapi juga membingungkan dengan plot yang rumit. Jika Anda mencari hiburan aksi yang berlebihan tanpa terlalu khawatir tentang kerumitan cerita, film ini mungkin cocok untuk Anda.
Editor: Dimas Adi Putra