Ekonomi

Triwulan I-2023, Industri Alat Angkutan Tumbuh Moncer di Angka 17,27 Persen

Sepanjang triwulan I-2023, industri logam, mesin, alat transportasi dan elektronika (ILMATE) tumbuh 14,23 persen (yoy). Capaian ini jauh melampaui kinerja ekonomi nasional yang tumbuh sebesar 5,03 persen pada periode yang sama.

Sektor ini berkontribusi 25,96 persen (y-o-y)  dalam menopang pertumbuhan industri manufaktur di triwulan I-2023. Meningkat dibandingkan periode sebelumnya (triwulan IV-2022) sebesar 25,16 persen.

Sekretaris Direktorat Jenderal ILMATE Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Yan Sibarang Tandiele mengatakan, hampir seluruh subsektor ILMATE tumbuh dua digit.

Dengan pertumbuhan terbesar di sektor industri alat angkutan, melaju di angka 17,27 persen. Diikuti industri logam dasar (15,51 persen), serta industri barang logam, komputer, barang elektronik dan peralatan listrik (12,78 persen).

“Industri alat angkutan tumbuh moncer di atas pertumbuhan ekonomi nasional sejak triwulan II-2022,” kata  Yan Sibarang, Senin (8/5/2023) di Jakarta.

Pertumbuhan ini kata dia, didorong oleh program insentif diskon pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM-DTP) kendaraan roda empat.

Mampu memberikan stimulus bagi peningkatan kinerja industri-industri pendukungnya, terutama yang bergerak pada industri komponen otomotif.

Tumbuh Signifikan

Selain itu, pertumbuhan industri alat angkutan juga tumbuh signifikan dan berkontribusi sebesar 9,67 persen terhadap capaian industri pengolahan nonmigas.

Pertumbuhan ini juga dipacu oleh peningkatan produksi kendaraan untuk memenuhi permintaan kendaraan baru menjelang lebaran. Di samping peningkatan produksi kendaraan listrik.

Selanjutnya, kata Yan Sibarang, performa industri logam dasar termasuk yang konsisten di atas pertumbuhan ekonomi nasional sejak tahun 2020.

Ini menunjukkan bahwa industri logam dasar adalah salah satu sektor yang mampu bertahan terhadap badai pandemi Covid-19 saat itu.

“Pada triwulan I-2023, pertumbuhan double digit di industri logam dasar karena didorong adanya lonjakan permintaan luar negeri. Terutama produk olahan bijih nikel seperti fero nikel, nikel matte, dan nikel pig iron,” ungkap Yan.

Pertumbuhan industri logam dasar ini kata dia, sejalan dengan program pemerintah dalam menjalankan kebijakan hilirisasi industri. Yakni, untuk peningkatan nilai tambah bahan baku dalam negeri yang memiliki dampak yang luas bagi perekonomian nasional. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

Junita Ariani

Recent Posts

Cerita Nikita Nur Hijriyati, Penyandang Disabilitas Sukses Wisuda di UGM Yogyakarta

NIKITA Nur Hijriyati penyandang disabilitas Hard of Hearing dan minor cerebral palsy punya semangat baja.…

6 hours ago

Lakukan Ini, Insyaallah Menjadi Haji Mabrur

JEMAAH haji Indonesia diimbau untuk dapat memperbanyak manasik setiba di Mekkah. Manasik menjadi kunci agar…

7 hours ago

Gempa M5,2 Guncang Pegunungan Bintang Papua, Sebelumnya Aceh M5,9

GEMPA bumi mengguncang wilayah tenggara Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Pegunungan dengan kekuatan magnitudo (M) 5,2,…

8 hours ago

Wapres: IKN Jadi Pelopor Kota Berbasis Transportasi Cerdas dan Berkelanjutan

WAKIL Presiden RI Ma'ruf Amin meyakini pengembangan inovasi teknologi di sektor transportasi dapat meningkatkan efisiensi…

9 hours ago

Beli LPG 3 Kg per 1 Juni 2024 Wajib Pakai KTP

PT Pertamina (Persero) menyatakan, warga yang membeli gas LPG 3 kg harus memakai KTP. Aturan…

10 hours ago

Gempa M5,9 Guncang Aceh, Tidak Berpotensi Tsunami

GEMPA bumi magnitudo 5,9 mengguncang wilayah Aceh, hari ini, Selasa (28/5/2024) pukul 18.52 WIB. Namun,…

10 hours ago