Kepala Karantina Pertanian Belawan, Lenny Hartati Harahap mengatakan, nilai ekspor komoditi pertanian asal Sumatera Utara (Sumut) meningkat tajam. Hingga triwulan I-2023, realisasi nilai ekspor melalui Karantina Belawan mencapai Rp5,2 triliun.
Realisasi nilai ekspor itu menurut Lenny mengalami peningkatan sekitar 4,4 persen dibanding periode yang sama di tahun 2022.
“Volume ekspor juga mengalami peningkatan berkisar 58,12 persen dibanding tahun lalu. Kemudian jumlah eksportir juga bertambah 22,04 persen. Begitu juga dengan komoditas baru ada penambahan 127 komoditas. Kalau tahun lalu jumlah komoditas ekspor kita ada 142 komoditas,” kata Lenny.
Pernyataan itu disampaikan Lenny kepada wartawan pada acara Giat Humaser Bersama Media “Go Ekspor Milenial dan UMKM Sumut”, Minggu (16/4/2023) malam di Post Bloc, Medan.
Hadir Ketua Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) Sumut, Saudul Alam, Eksportir Kelor, Syahrani Devi, sejumlah Media, UMKM, dan eksportir milenial, Immanuel Syahputra Purba.
Selain itu, hadir juga pejabat Karantina Pertanian Medan, Kepala Karantina TB Asahan, dan Project Manejer PT Pos Bloc Medan.
Menurut Lenny, dari 127 komoditas baru yang telah menembus ekspor, di antaraya adalah kulit telur dan tepung larva lalat yang diekspor ke Amerika Serikat (AS).
“Tepung karva lalat itu merupakan pakan ternak kesayangan,” kata Lenny.
Dikatakannya, komoditi dari sektor perkebunan yang paling banyak diekspor, seperti kopi, sawit dan turunannya. Selain itu komoditi hortikultura, pangan dan peternakan.
“Sekarang yang lagi kita dorong ekspornya adalah produk hortikultura dan pangan. Seperti kemarin kita sudah ekspor kentang, tomat dan kubis ke Singapura. Itu pasar baru. Kemudian ada lagi andaliman yang sebelumnya sudah kita ekspor ke Jerman. Sekarang produk barunya teh andaliman juga telah diekspor,” terang Lenny.
Mengenai target nilai ekspor komoditi pertanian melalui Karantina Pertanian Belawan tahun 2023, menurut Lenny tiga kali ekspor dari tahun 2022.
“Tahun lalu kalau tidak salah berkisar Rp20 triliun. Jadi, tahun ini nilai ekspornya harus meningkat tiga kali lipat dibanding tahun 2022,” jelasnya.
Untuk mencapai target nilai ekspor tersebut, menurut Lenny pihaknya harus jemput bola. Di samping mendorong eksportinya, menambah frekuensi ekspor dan mencari peluang-peluang baru.
“Jadi, kita bergerak ke hulu mengadakan bimbingan baik ke petani maupun ke eksportir terutama edukasi tetang persyaratan yang harus dipenuhi,” terangnya.
Dalam kesempatan itu, Lenny juga memberikan apresisi kepada media yang telah membantu menderaskan informasi Karantina Pertanian kepada masyarakat. Terutama penderasan ekspor dari Sumut.
“Harapannya, forum giat kehumasan ini salah satu cara membangun komunikasi yang baik dengan media untuk mendukung ekspor milenial dan UMKM Sumatera Utara,” ujarnya. *
#beritaviral
#beritaterkini
Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang
PESAWAT dengan kode PK-IFP jatuh di Lapangan Sunburst BSD City, Serpong, Tangerang Selatan, Minggu (19/5)…
CEO SpaceX Elon Musk melakukan proses uji coba layanan internet Starlink di Puskesmas Pembantu Sumerta Klod, Denpasar, Bali. "Ini (Starlink) untuk…
Jupiter, planet terbesar di Tata Surya, penuh dengan fakta-fakta menarik yang menunjukkan kehebatannya. Dengan diameter…
Merkurius, planet terdekat dengan Matahari, adalah dunia yang penuh dengan fakta menarik dan misteri yang…
Senin, 20 Mei 2024 menjadi gelombang pertama jemaah haji Indonesia yang diberangkatkan ke Mekkah. Sebanyak…
Salim Said adalah sosok yang unik. Di satu sisi, dia adalah seorang pengamat film yang…