Humaniora

UGM Dapat Bantuan Pemasangan PLTS dari Pertamina

PT Pertamina (Persero) memberikan bantuan pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap di Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan kapasitas total 326,25 kWp. Hal ini guna mendorong proses transisi energi.

Direktur SDM dan Penunjang Bisnis Pertamina NRE, Said Reza Pahlevy mengatakan bahwa bantuan PLTS atap yang diberikan untuk UGM adalah sebagai aksi konkret Pertamina dalam mempercepat transisi energi yang dilakukan tidak hanya dalam konteks bisnis tapi juga dalam bentuk kegiatan tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL). Pada kesempatan ini diberikan untuk kalangan pendidikan, salah satunya kepada UGM.

“Sebagai perusahaan energi, Pertamina berkomitmen untuk melakukan percepatan transisi energi. Pertamina mendorong tujuan ini dalam program TJSL salah satunya bantuan PLTS di UGM ini,” ujar Said dalam keterangan resminya, Minggu (14/5).

Pembangunan PLTS atap di UGM telah melalui berbagai tahapan hingga akhirnya mulai beroperasi sejak 25 Agustus 2023. Dari total 326,25 kWp PLTS tersebut terpasang di tujuh titik atap Gedung UGM, yaitu di Fakultas Ilmu Budaya (71,25 kWp), Fakultas Hukum (39,75 kWp), Fakultas Ilmu Sosial dan Politik BA (82,5 kWp), Fakultas Ilmu Sosial dan Politik BC (45 kWp), Fakultas Kehutanan JBIC (20,25 kWp), Fakultas Kehutanan IFFLC (40,5 kWp), dan Fakultas Geografi (27 kWp).

Dengan kapasitas terpasang tersebut, emisi karbon yang dapat diturunkan dalam setahun kurang lebih mencapai 309,7 ton CO2 ekuivalen atau setara dengan kemampuan penyerapan karbon 14.747 pohon dewasa. Pada tahun 2022, produksi listrik dari PLTS atap tersebut telah mencapai 169.689 kWh.

Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Aset, dan Sistem Informasi UGM, Arief Setiawan Budi menyampaikan apresiasinya atas bantuan yang diberikan oleh Pertamina tersebut yang telah berkontribusi pada upaya pemenuhan energi bersih di lingkungan UGM.

“Alhamdulillah per September 2022, kita bersama Pertamina, UGM telah memiliki PLTS dengan kapasitas 326 kWp. Ini langkah awal kita bisa berkontribusi untuk energi bersih di kampus,” ungkap Arief.

Arief menambahkan bahwa mengembangkan PLTS di dalam kampus memang harus terus dilakukan mengingat konsumsi energi listrik gedung-gedung di UGM sangat besar.

Tercatat dalam setahun konsumsi energi listrik di UGM mencapai 25,63 GWh atau rata-rata 2,1 GWh per bulan. Walau baru memberikan kontribusi 1%, namun Bantuan PLTS dari Pertamina telah menjadi langkah awal untuk energi bersih di lingkungan kampus.

Informasi lain seputar Pertamina bisa diakses di laman www.pertamina.com.*

Email: AleLuna@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

#beritaviral

#beritaterkini

Ale Luna

Recent Posts

Ini Tahapan Siaga Gunung Berapi

Peringatan gunung berapi umumnya dibagi menjadi beberapa tahap siaga untuk mengkomunikasikan tingkat ancaman dan tindakan…

55 mins ago

Indonesia Usulkan 3 Fokus Utama, Tingkatkan Peran Perempuan di Bidang STEM

Indonesia mengusulkan 3 fokus utama dalam meningkatkan peran perempuan dan anak perempuan di bidang STEM.…

2 hours ago

Lima hal tentang KRIS dan BPJS

Sehubungan dengan berbagai berita hari-hari ini tentang KRIS (Kelas Rawat Inap Standar), maka disampaikan lima…

2 hours ago

Lahar Dingin Dampaknya Apa Aja?

Salah satu yang menjadi dampak letusan gunung berapi adalah lahar dingin. Lahar dingin, juga dikenal…

3 hours ago

Ini Fakta yang akan Membuat Kamu Tertarik Soal Planet Mars

Bumi dikenali sebagai planet ke 3 di tata surya kita. Namun, apakah Sobat Esensi tau…

5 hours ago

Wahh Keren… Restoran NUSA Diminati Warga California

Restoran NUSA yang merupakan UMKM rintisan diaspora Indonesia diminati warga San Francisco, Amerika Serikat. Restoran…

7 hours ago