Home » Uniknya Mahar Nikah dengan Uang Kuno

Uniknya Mahar Nikah dengan Uang Kuno

by Darmailawati
2 minutes read
uang kuno

ESENSI.TV - MEDAN

Uang kuno tidak hanya dikoleksi, tetapi juga diperjualbelikan sebagai bisnis yang menguntungkan, seperti dijadikan mahar nikah.

Koleksi barang antik selain menjadi hobi yang menyenangkan ternyata juga bisa menjadi ide usaha yang menguntungkan seperti bisnis pembuatan mahar nikah uang kuno.

Uang lama sama uniknya, seperti barang antik yang banyak diburu orang karena alasan estetik atau kekaguman pada desain uang kertas maupun uang logam yang beredar.

Kolektor uang kuno bahkan rela mengeluarkan uang berapa saja agar bisa mendapat koleksi uang yang diincarnya.

Tidak hanya untuk sekedar hobi kini beberapa kolektor juga merambah bisnis pembuatan mahar nikah.

Mahar nikah dengan mengunakan uang kuno memang cukup tren belakangan ini.

Kalau zaman dulu cukuplah mahar nikah semisal seperangkat alat sholat atau cincin pernikahan.

Namun, calon pasangan pengantin zaman sekarang kiranya lebih suka dengan romantisme.

Mereka mengabadikan hari spesial mereka lewat mahar nikah sesuai tanggal pernikahan.

Tak heran, peminat mata uang untuk keperluan mahar nikah kini cukup banyak.

Lazimnya, momen pasca-Lebaran banyak dipilih calon pasangan pengantin untuk melangsungkan pernikahan.

Konon, menurut tradisi dan kepercayaan orang tua zaman dulu waktu ini adalah waktu yang baik untuk pernikahan.

Sehingga, kita bisa lihat banyak pesta pernikahan seperti ada “musim menikah” usai lebaran.

“Pembelinya selalu ada. Dari Medan banyak, ada juga yang dari Aceh,” ujar Ronny, salah seorang pemilik usaha jual beli uang kuno di Kota Medan, belum lama ini.

Dia mengaku menjalani usaha jual beli uang lama ini alasannya tak melulu soal duit, tetapi sekaligus hobi yang mengasikkan.

Komunitas Pencinta Uang Kuno

Dia juga tergabung di komunitas pecinta uang kuno di Medan, yang anggotanya katanya ada sekitar 10 orang.

Baca Juga  Mahar Pernikahan yang Cantik dari Koin Dinar Dirham

Di steling miliknya sendiri tersedia beragam jenis mata uang lama maupun kuno dari mata uang Rupiah, Ringgit Malaysia, Dollar Singapura, Yen Jepang dan lain sebagainya.

Darimana ia mendapatkan stok uang kuno maupun uang lama tersebut?

Menurut Rony, ada saja orang yang datang ke tempatnya untuk menjual uang lama maupun uang kuno yang dimilikinya.

Soal harga, tergantung dari nominal dan kondisi uang.

Semakin kuno uangnya dan kondisinya juga baik maka harganya pun lebih mahal.

Sama dengan pembelian maka untuk penjualan mata uang, harganya juga berbeda-beda tergantung dari kondisi uang dan level kekunoan uang tersebut.

Ada yang dijual Rp3.000 per mata uangnya, ada yang dijual harganya di bawah itu ada juga yang di atas harga itu.

“Pokoknya lihat kondisi uangnya lah,” katanya.

Dia mengatakan kalau pembeli mata uang zaman dulu yang dia jual tak hanya datang ke lapak miliknya di Pajak Ikan Lama, Medan.

Namun, ada juga yang membeli secara online lewat akun medsosnya.

Pernah juga ada dari kalimantan dan Pulau Jawa yang memesan mata uang miliknya untuk keperluan mahar nikah.

Karena memiliki komunitas pecinta uang kuno, mereka juga biasa berbagi info ataupun berbagi stok uang lama antar sesama anggota komunitas.

Misalnya, saat ada pelanggan yang berbelanja di tempatnya dan kebetulan stoknya habis maka Ronny biasa meminta dari anggota lain.

Komunitas pecinta uang kuno yang disebut numetis ini biasa sharing di grup facebook yang anggotanya terdiri dari seluruh pecinta uang kuno yang ada di Indonesia.*

 

Editor: Erna Sari Ulina Girsang

#beritaviral

#beritaterkini

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life