Bank Indonesia (BI) merilis, Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada triwulan IV 2023 tetap terkendali. Di mana posisi ULN Indonesia pada akhir triwulan IV tahun 2023 tercatat sebesar USD407,1 miliar atau tumbuh 2,7% (yoy).
Jumlah ini meningkat dibandingkan posisi triwulan sebelumnya yang tumbuh 0,02% (yoy).
Menurut Asisten Gubernur, Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, peningkatan tersebut bersumber dari transaksi ULN sektor publik.
“Peningkatan posisi ULN pada triwulan IV 2023 juga dipengaruhi faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global. Begitu juga dengan mata uang Rupiah,” kata Erwin dalam keterangan resminya, Kamis (15/2/2024) di Jakarta.
Meski mengalami peningkatan, kata Erwin, struktur utang luar negeri Indonesia tetap sehat. Hal itu didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya.
“Ini tecermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 29,7%. Serta didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 86,6% dari total ULN,” terangnya.
Untuk menjaga agar struktur ULN tetap sehat, Bank Indonesia dan Pemerintah kata Erwin, terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan ULN. Yang didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya.
Peran Utang Luar Negeri juga akan terus dioptimalkan dalam menopang pembiayaan pembangunan dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan. Dengan meminimalisasi risiko yang dapat memengaruhi stabilitas perekonomian. *
#beritaviral
#beritaterkini
Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sai Ulina Girsang/Raja H Napitupulu