Teknologi

Vietnam Paling Maju Soal Pembangkit Listrik Tenaga Surya di Asia Tenggara, Indonesia Ketinggalan Jauh

Vietnam ternyata menjadi negara yang paling maju soal pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya alias Matahari di Asia Tenggara, Indonesia sangat ketinggalan di antara negara lain.

Langkah Vietnam ini tampaknya perlu diacungin jempol. Soalnya, matahari adalah sumber energi yang luar biasa dan terbarukan yang memiliki kekuatan untuk memberi bahan bakar bagi kehidupan di bumi dan menyediakan energi bersih dan berkelanjutan bagi seluruh penghuninya.

Faktanya, lebih banyak energi dari matahari yang mencapai planet kita dalam satu jam dibandingkan yang digunakan oleh seluruh penduduk dunia dalam satu tahun.

Data Global Energy Monitor tahun 2023, menunjukkan Vietnam menjadi negar di Asia Tenggara yang paling banyak menghasilkan eneri dari pembangkit listri bertenaga mata hari (solar power plant), yaitu sebanyak 12.300 megawatts (MW).

Sedangkan, di posisi kedua ada Filipina sebanyak 1.757 MW. Selanjutnya, Malaysia 871 MW, Thailand 597 MW dan Kamboja 475 MW.

Myanmar dan Singapura menghasilkan energi listrik masing-masing 80 MW dan Singapura 60 MW dari pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).

Indonesia Hasilkan 21 MW

Indonesia masih menghasilkan 21 MW energi dari pembangkit listrik bertenaga matahari.

Serdangkan, tiga negara di Asia Tenggara lainnya, yaitu Brunei Darussalam, Laos dan Timor-Leste sama sekali membangun pembangkit listrik tenaga matahari atau tenaga surya

Seperti dilansir dari laman resmi Remote Energy, energi matahari dapat diubah menjadi listrik melalui modul fotovoltaik surya (PV) (foto = cahaya, volta = listrik).

Bagaimana cara kerja energi matahari dan mengapa kita harus menggunakan energi matahari?

Modul PV menyerap sinar matahari dan mengubah energi menjadi bentuk arus listrik yang dapat digunakan. Matahari bersinar di seluruh dunia, membuat listrik tenaga surya dapat digunakan di mana saja.

Karena tenaga surya dapat dipasangkan dengan baterai untuk penyimpanan energi, sistem listrik tenaga surya tidakĀ  tergantung pada jaringan utilitas, sehingga hemat biaya untuk lokasi terpencil.

Modul surya tidak memiliki bagian yang bergerak sehingga biaya perawatannya rendah, dan modul ini sangat andal dengan masa pakai yang lama, jaminan listrik lebih dari 25 tahun.

Listrik tenaga surya bergantung pada matahari sebagai sumber bahan bakarnya, sehingga tidak perlu melakukan pengeboran bahan bakar berbasis minyak bumi, memurnikannya, atau mengirimkannya ke lokasi.

Desain dan pemasangan sistem PV dalam skala besar memungkinkan dunia beralih dari sumber energi lain yang menimbulkan polusi dan tidak berkelanjutan.

* Email: ernasariulinagirsang@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu

Erna Sari Ulina Girsang

Recent Posts

Fenomena Jarang Terjadi, Kawah Nirwana Taman Nasional Bukit Barisan Lampung Erupsi

KAWAH Nirwana atau Nirwana Keramikan yang masuk dalam wilayah Taman Wisata Kawah Bumi, Taman Nasional…

7 hours ago

Kemenperin Ungkap Kendala Pengembangan Produksi Susu Segar di Indonesia

DIRJEN Industri Agro Kementerian Perindustrian menyatakan, saat ini tingkat konsumsi susu masyarakat Indonesia sebesar 16,9…

8 hours ago

Banjir Rendam Empat Desa di Cirebon Jawa Barat

EMPAT desa di tiga kecamatan di Cirebon, Jawa Berat, terendam banjir. Hal ini dipicu hujan…

8 hours ago

Megawati Heran Biaya Pendidikan Dimahalkan

BIAYA pendidikan, khususnya uang kuliah tunggal (UKT) terus menajdi perhatian publik. Banyak pihak mengkritik kebijakan…

9 hours ago

Tiga ASN Kota Ternate Resmi Tersangka Narkoba

TIGA aparatur sipil negara (ASN) Kota Ternate, Maluku Utara resmi ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan…

10 hours ago

Daftar Harga Mobil Listrik di Indonesia, Termurah hingga Termahal

BERBAGAI produsen kendaraan menawarkannya dengan harga kompetitif. Hal ini menjadikan pasar otomotif Indonesia kini semakin…

10 hours ago