Home » Wamendag Sebut Penggunaan QRIS Meningkat, Mencakup 22,5 Juta Merchant

Wamendag Sebut Penggunaan QRIS Meningkat, Mencakup 22,5 Juta Merchant

by Junita Ariani
2 minutes read
QRIS

ESENSI.TV - JAKARTA

Pemerintah terus melakukan perluasan adopsi sistem Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). Baik dari sisi jumlah merchant maupun pengguna.

Pemerataan penggunaan QRIS dilakukan di berbagai tempat, mulai dari pasar tradisional hingga ritel modern.

“Pemerintah terus mendorong penggunaan QRIS di tengah masyarakat,” kata Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga.

Ia mengatakan itu pada acara peluncuran OVO dan Alfamart QRIS Customer Presented Mode (CPM) di Jakarta, Senin (20/3/2023).

Untuk itu, kata Wamendag, sejumlah kemudahan dan insentif telah ditempuh. Misalnya peningkatan limit transaksi QRIS dari semula Rp5 juta menjadi Rp10 juta per transaksi.

Di samping itu, pengembangan fitur QRIS juga terus dilakukan bekerja sama dengan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) dan industri.

Ia mengatakan, target 15 juta pengguna baru QRIS telah tercapai pada Oktober 2022. Saat ini,  QRIS telah mencakup 22,5 juta merchant.

Dan, lebih dari 26,6 juta pengguna menjadi gerbang masuk ke dalam ekosistem digital bagi UMKM. Untuk mendukung inklusi ekonomi dan keuangan.

Dengan adanya QRIS, Wamendag berharap, seluruh pelaku usaha atau penjual dapat menerima pembayaran dari seluruh jenis dompet elektronik (electronic wallet/e-wallet) yang sudah terdaftar dalam QRIS.

“Selama tempat usaha tersebut memasang tanda QRIS, berarti pembayaran dengan e-wallet dapat dilakukan. Terlepas di mana tempat usaha tersebut berada di dalam wilayah Indonesia,” jelas Jerry.

Saat ini, kata Jerry, e-wallet masih menjadi metode pembayaran utama dalam pembayaran digital. Meningkatnya akun virtual menunjukkan pembeli online menggunakan metode pembayaran yang lebih sering ditautkan langsung ke rekening bank mereka.

“Sebagai bukti, selama berlangsunganya Harbolnas 2022, e-wallet menjadi pilihan pembayaran yang paling sering digunakan,” terang Wamendag.

Baca Juga  Polusi Udara dapat Menyebabkan Kematian Lho. Simak Disini !

Nilai Transaksi Niaga Elektronik Naik

Ia menambahkan, dengan mempertimbangkan besarnya potensi ekonomi digital nasional, Presiden RI memberikan arahan untuk memanfaatkan potensi ekonomi digital.

Di antaranya melalui akselerasi transformasi digital pada sektor perdagangan secara inklusif dan berkelanjutan.
Untuk itu, Kementerian Perdagangan (Kemendag) mendorong kolaborasi dalam membangun ekosistem e-commerce (niaga elektronik/niaga-el) melalui empat pilar.

Yaitu sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang terbuka terhadap perubahan, inovatif, dan punya kemauan berkembang. Loka pasar bersinergi dengan UMKM melalui serangkaian pelatihan oleh penyedia layanan loka pasar untuk UMKM.

Kemudian, ritel modern berperan memberikan akses kemitraanagar jangkauan produk UMKM dapat semakin luas. Dan, terakhir lembaga pembiayaan atau perbankan memberikan akses pembiayaan bagi UMKM.

Dikatakannya, menurut data Bank Indonesia, nilai transaksi niaga-el sepanjang 2022 sebesar Rp476,3 triliun. Meningkat 18,7 persen dibanding tahun sebelumnya.

Sektor niaga-el diperkirakan tumbuh secara konsisten sekitar 17–22 persen pada 2025, seiring dengan meningkatnya akseptasi dan preferensi masyarakat dalam berbelanja daring.

Nilai ekonomi layanan pembayaran digital pada 2022 mencapai USD266 miliar atau tumbuh 13 persen dibandingkan 2021. Dan diproyeksi akan tumbuh sebesar 17 persen di angka US 421 miliar pada 2025.

“Kolaborasi, kerja sama dan adaptasi digital menjadi kata kunci dalam menghadapi tantangan perdagangan. Kami yakin dapat menciptakan ekosistem digital yang bermanfaat bagi seluruh masyarakat dan memberikan efek positif bagi perekonomian Indonesia,” pungkas Wamendag. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life