Home » Wamenkeu Berharap Nias Menjadi Daerah yang Inklusif di Masa Depan

Wamenkeu Berharap Nias Menjadi Daerah yang Inklusif di Masa Depan

by Junita Ariani
2 minutes read
Wamenkeu Suahasil Nazara dalam Kuliah Umum Universitas Nias Raya (Unira) berharap Nias dapat menjadi daerah yang inklusif di masa depan.

ESENSI.TV - NIAS, SUMATERA UTARA

Wakil Menteri Keuangan atau Wamenkeu Suahasil Nazara melakukan kunjungan kerja ke Nias, Sumatera Utara. Dalam kunjungan itu, Wamenkeu berharap Nias dapat menjadi daerah yang inklusif di masa depan.

Untuk mewujudkannya, universitas memiliki peran yang sangat penting.

“Jadilah Nias yang inklusif. Menjadi Nias yang sangat terbuka, menghargai keberagaman, menghargai ide gagasan yang berbeda. Tapi dengan tujuan yang konsisten sama yaitu memajukan Nias,” kata Wamenkeu dalam Kuliah Umum Universitas Nias Raya (Unira), Senin (11/9/2023).

Menurut Wamenkeu, universitas memiliki peran dalam mengembangkan tiga aspek kehidupan manusia untuk mewujudkan Nias yang inklusif. Yakni melalui ilmu, seni, dan budaya.

Wamenkeu juga mengapresiasi Unira dalam memadukan dan mengombinasikan ilmu, seni, dan budaya untuk menggali lebih dalam kekayaan Nias dalam bentuk fashion show batik.

“Seni dan budaya itu tidak muncul sendiri. Kita membutuhkan orang-orang yang bisa menggali, mau memberikan waktu. Mau mencurahkan tenaga dan pikiran menggali hal-hal tersebut, dan mencari cara bagaimana supaya masyarakat mendapatkan manfaat,” jelasnya.

Dalam kesempatan itu, ia melihat sejumlah hasil karya batik yang dilakukan mahasiswa dengan pembimbingnya.

“Ini benar-benar merupakan wujud dari peningkatan ilmu, seni, dan budaya,” ujar Wamenkeu.

Dalam mengembangkan ketiga aspek tersebut, Wamenkeu menilai kualitas sumber daya manusia menjadi titik penting yang harus dijaga oleh civitas academica dalam membentuk mahasiswa.

Dua Aspek Penting Tingkatkan SDM

Ada dua aspek penting untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia.

Pertama, karakter integritas. Tidak akan pernah negara, komunitas, desa, kabupaten maju tanpa integritas.

Baca Juga  Inilah 4 Tradisi Pernikahan Unik di Berbagai Negara

“Di dunia akademik, kita belajar melalui integritas akademik. Yang kita harapkan menjadi bibit yang Anda bawa menjadi integritas dalam seluruh dimensi kehidupan di luar sana. Jadi saya ingin titip supaya integritas ini menjadi makin kuat,” kata Wamenkeu.

Kedua, kreativitas. Ia berharap kreativitas dapat dimunculkan untuk menghasilkan inovasi-inovasi baru. Civitas akademica harus mampu beradaptasi dengan era digital.

Terlebih dengan munculnya artificial intelligence (AI) dan Chat GPT. Mahasiswa harus lebih kreatif dan menjadi SDM yang piawai agar bisa menghadapi tantangan.

Dalam mendorong keberlanjutan pembangunan ekonomi Indonesia ke depan, Wamenkeu juga mengingatkan civitas academica untuk selalu siap siaga. Terutama apabila terjadi pandemi lagi ke depan.

Kegiatan ekonomi juga harus terus didorong agar dapat menumbuhkan kesejahteraan bagi masyarakat dan juga diarahkan menjadi lebih hijau agar lebih sustainable.

“Saya yakin tugas dari universitas adalah menjaga relevansi dari agenda besar nasional diturunkan menjadi agenda kita masing-masing. Melalui peningkatan sumber daya manusia yang makin lama makin kuat dan makin berkualitas. Ini peran yang harus dilakukan,” ujar Wamenkeu.

Untuk itu, Wamenkeu meminta civitas academica Unira dapat menjadi agen perubahan mencapai tujuan bernegara Indonesia yang selalu digaungkan.

“Universitas kita minta untuk menjadi agen perubahan, menerjemahkan aspek-aspek di dalam koridor tujuan kita bernegara yang selalu kita gaungkan,” jelasnya.

“Ini menjadi sumbangan Indonesia, sumbangan Nias, sumbangan seluruh masyarakat kepada dunia yang lebih baik,” sambung Wamenkeu. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life