Nasional

Wapres Ingatkan Jaga Lingkungan dari Sudut Pandang Keagamaan

Wakil Presiden (Wapres) KH Ma’ruf Amin mengatakan, persoalan kerusakan lingkungan sudah menjadi masalah global. Ada banyak pulau tenggelam ataupun peristiwa banjir yang terjadi akibat kerusakan lingkungan.

“Menurut pandangan keagamaan, masalah kerusakan harus dicegah, harus diperbaiki. Karena alam ini sebenarnya sudah diciptakan Allah dengan ukuran yang sudah tepat,” tegasnya.

Wapres menyampaikan itu saat meluncurkan program “Tanara Clean Up”, di Taman Batu Qur’an, Masjid Syech Nawawi Tanara, Kecamatan Tanara, Kabupaten Serang, Banten, Minggu (14/1/2024).

Wapres kemudian mengutip Surat Al-Hijr Ayat 19, wa ambatnā fīhā min kulli syai’im mauzūun, dan Kami tumbuhkan di bumi segala sesuatunya menurut ukuran.

“Jadi, sudah ada ekosistemnya. Keseimbangannya sudah diciptakan,” tambahnya.

Adapun kerusakan itu, kata Wapres, disebabkan ulah manusia itu sendiri. Padahal Allah SWT sudah melarang manusia supaya tidak berbuat kerusakan di muka bumi sebagaimana tercantum dalam Al-Qur’an Surat A’rāf Ayat 56.

“Wa lā tufsidū fil-arḍi ba‘da iṣlāḥihā. Jangan kamu merusak di bumi setelah diperbaiki oleh Allah, diatur secara terukur,” jelasnya.

Wapres menuturkan, Allah SWT di dalam Al-Qur’an bahkan juga mencela orang-orang yang tidak melakukan pencegahan terhadap adanya kerusakan.

Menurutnya, tindakan pembiaran perusakan hutan dapat menimbulkan bahaya yang besar bagi lingkungan. Sementara sabda Rasulullah SAW melarang umat Islam untuk membahayakan diri sendiri dan juga orang lain.

Bagian dari Iman

Wapres mengemukakan bahwa menghilangkan bahaya seringan apa pun adalah bagian dari iman. Misalnya menyingkirkan batu atau duri di jalanan.

“Menyingkirkan sampah yang dibuang sembarangan, itu juga termasuk bagian dari iman. Karena apa? Karena tadi, sampah kalau dibiarkan menumpuk menimbulkan bahaya,” sambungnya.

Wapres menyinggung, iman itu tidak hanya mengucapkan “La ilaha illallah”, tetapi cabang dari iman terdapat lebih dari 60-70 sebagaimana sabda Rasulullah SAW.

“Jadi, kalau orang yang membiarkan sampah itu tidak diangkat, dibiarkan, apalagi yang membuang, yang membiarkan saja, tidak mengambil itu sudah dianggap tidak beriman. Ya paling tidak imannya kurang,” ujarnya.

Untuk itulah, Wapres menekankan, pekerjaan membersihkan lingkungan adalah minal iman, cabang dari iman.

Sebelumnya, Rektor Universitas Syekh Nawawi Banten (USNB) atau STIF Syentra, Siti Haniatunnisa menyampaikan, acara ini digagas sebagai wujud pengabdian mahasiswa kepada masyarakat. Mengingat ada banyak masyarakat yang belum menyadari pentingnya kebersihan dan manfaat pengolahan sampah. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu

Junita Ariani

Recent Posts

Ini Tahapan Siaga Gunung Berapi

Peringatan gunung berapi umumnya dibagi menjadi beberapa tahap siaga untuk mengkomunikasikan tingkat ancaman dan tindakan…

1 hour ago

Indonesia Usulkan 3 Fokus Utama, Tingkatkan Peran Perempuan di Bidang STEM

Indonesia mengusulkan 3 fokus utama dalam meningkatkan peran perempuan dan anak perempuan di bidang STEM.…

2 hours ago

Lima hal tentang KRIS dan BPJS

Sehubungan dengan berbagai berita hari-hari ini tentang KRIS (Kelas Rawat Inap Standar), maka disampaikan lima…

3 hours ago

Lahar Dingin Dampaknya Apa Aja?

Salah satu yang menjadi dampak letusan gunung berapi adalah lahar dingin. Lahar dingin, juga dikenal…

3 hours ago

Ini Fakta yang akan Membuat Kamu Tertarik Soal Planet Mars

Bumi dikenali sebagai planet ke 3 di tata surya kita. Namun, apakah Sobat Esensi tau…

5 hours ago

Wahh Keren… Restoran NUSA Diminati Warga California

Restoran NUSA yang merupakan UMKM rintisan diaspora Indonesia diminati warga San Francisco, Amerika Serikat. Restoran…

7 hours ago