Home » Waww… Mayoritas Bayi dan Balita di Bali Cukup Gizi

Waww… Mayoritas Bayi dan Balita di Bali Cukup Gizi

by Administrator Esensi
2 minutes read
Bayi Balita Bali Cukup Gizi

ESENSI.TV - JAKARTA

Data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022 mencatat, mayoritas bayi dan balita di Provinsi Bali masuk kategori cukup gizi. Dampaknya, tingkat kesehatan bayi dan balita di provinsi itu terus menguat serta semakin sehat.

Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, terdapat gambaran status gizi balita berupa stunting, wasting, underweight, dan overweight.

Juga determinannya meliputi indikator intervensi gizi spesifik dan intervensi gizi sensitif yang menggunakan metode two stage stratified sampling secara potong lintang (cross-sectional).

Sampel dalam survei tersebut berjumlah 334.848 bayi dan balita.

Tiga Gambaran Status Gizi

Jumlah bayi dan balita cukup gizi di Bali tergambar dari tiga indikator.

Pertama, angka stunting yang menempati posisi terbaik, atau paling sedikit memiliki anak stunting. Terdapat sebanyak 26.787 bayi dan balita atau sekitar 8 persen yang mengalami stunting.

Angka ini jauh di bawah angka stunting secara nasional yang tercatat 21,6 persen atau sebanyak 72.327 bayi dan balita.

Kedua, angka wasting sebesar 2,8 persen atau sebanyak 9.375 bayi dan balita. Dengan angka ini, Provinsi Bali juga tercatat sebagai daerah yang paling sedikit memiliki angka bayi dan balita wasting.

Baca Juga  Habiskan Rp160 Miliar, Kini Pasar Seni Sukawati Kian Tertata dan Nyaman untuk Turis

Angka ini jauh di bawah angka wasting nasional sebesar 7,7 persen atau sebanyak 25.783 bayi dan balita.

Ketiga, angka underweight yang tercatat sebesar 6,6 persen atau sebanyak 22.099 bayi dan balita. Sekali lagi, angka ini menempatkan Bali sebagai daerah yang memiliki bayi dan balita yang underweight paling sedikit.

Artinya, tingkat asupan gizi dan kesehatan bayi dan balita di Bali sudah sangat baik dan terjaga.

Penyebab Bayi Kurang Gizi di Bali

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr. Ketut Suarjaya mengatakan, ada beberapa faktor penyebab bayi-bayi tersebut kekurangan gizi.

Salah satu penyebabnya adalah dikarenakan pola asuh yang berkaitan dengan pola makan pada balita tidak sesuai dengan standar pola makan sehat.

Adanya kelainan atau penyakit penyerta yang mendasari bayi dan balita menjadi kurang gizi.

“Lalu ketersediaan pangan di tingkat rumah tangga baik untuk balita dan keluarga kurang,” jelas dia.

Editor: Addinda Zen

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life