Home » WHO Kutuk Keras Serangan Terhadap Rumah Sakit Al Ahli Arab di Jalur Gaza

WHO Kutuk Keras Serangan Terhadap Rumah Sakit Al Ahli Arab di Jalur Gaza

by Erna Sari Ulina Girsang
2 minutes read
Tenaga medis evakuasi pasien dari Rumah Sakit Al Ahli Arab di Jalur Gaza, pekan ini. Foto: UN

ESENSI.TV - JAKARTA

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengutuk keras serangan terhadap Rumah Sakit Al Ahli Arab di utara Jalur Gaza, pekan ini, yang menyebabkan ratusan korban jiwa dan luka-luka.

Rumah sakit tersebut masih beroperasi, dengan pasien, penyedia layanan kesehatan dan perawatan, serta pengungsi internal berlindung di sana. Laporan awal menunjukkan ratusan korban jiwa dan cedera.

Rumah sakit tersebut adalah satu dari 20 rumah sakit di utara Jalur Gaza yang menerima perintah evakuasi dari militer Israel.

Perintah evakuasi tidak mungkin dilaksanakan mengingat ketidakamanan saat ini, kondisi kritis banyak pasien, dan kurangnya ambulans, staf, kapasitas tempat tidur sistem kesehatan, dan tempat penampungan alternatif bagi mereka yang mengungsi.

Dalam keterangan resminya, Rabu (18/10/2023), WHO menyerukan perlindungan aktif segera terhadap warga sipil dan layanan kesehatan.

Layanan Kesehatan Harus Dilindungi

Perintah evakuasi harus dibatalkan. Hukum humaniter internasional harus dipatuhi, yang berarti layanan kesehatan harus dilindungi secara aktif dan tidak pernah ditargetkan.

Sebagai badan PBB yang bertanggung jawab atas kesehatan masyarakat, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengecam keras perintah berulang kali Israel untuk mengevakuasi 22 rumah sakit yang merawat lebih dari 2000 pasien rawat inap di Gaza utara.

Evakuasi paksa terhadap pasien dan petugas kesehatan akan semakin memperburuk bencana kemanusiaan dan kesehatan masyarakat saat ini.

Kehidupan banyak pasien yang sakit kritis dan rapuh berada dalam bahaya, ada yang berada dalam perawatan intensif atau yang bergantung pada alat bantu hidup.

Kemudian, pasien yang menjalani hemodialisis, bayi baru lahir di inkubator, perempuan yang mengalami komplikasi kehamilan dan pasiena lainnya.

Para pasien akan menghadapi kondisi yang semakin buruk atau kematian jika mereka terpaksa pindah dan tidak mendapatkan perawatan medis yang bisa menyelamatkan jiwa mereka saat dievakuasi.

Fasilitas kesehatan di Gaza utara terus menerima gelombang pasien yang terluka dan kesulitan untuk beroperasi melebihi kapasitas maksimum.

Baca Juga  Polri Deteksi Transaksi Jual Beli Ginjal di RS Kamboja

Beberapa pasien dirawat di koridor dan jalan-jalan di luar ruangan karena kurangnya tempat tidur rumah sakit.

Memaksa lebih dari 2000 pasien untuk pindah ke Gaza selatan, di mana fasilitas kesehatan sudah beroperasi pada kapasitas maksimum dan tidak mampu menampung peningkatan jumlah pasien secara dramatis, bisa sama saja dengan hukuman mati.

Para direktur rumah sakit dan petugas kesehatan kini menghadapi pilihan yang sulit apakah menelantarkan pasien yang sakit kritis di tengah kampanye pengeboman.

Tenaga Medis Pertaruhkan Nyawa

Di sisi lain mereka harus mempertaruhkan nyawa mereka sendiri sambil tetap berada di lokasi untuk merawat pasien atau membahayakan nyawa pasien ketika mencoba membawa mereka ke fasilitas yang memiliki penyakit kritis.

Selain itu, puluhan ribu pengungsi di Gaza utara mencari perlindungan di ruang terbuka di dalam atau di sekitar rumah sakit, memperlakukan mereka sebagai tempat berlindung dari kekerasan serta melindungi fasilitas dari potensi serangan.

“Nyawa mereka juga terancam ketika fasilitas kesehatan dibom,” tulis WHO.

Ada laporan terverifikasi mengenai kematian pekerja layanan kesehatan dan penghancuran fasilitas kesehatan, yang mengabaikan hak asasi warga sipil atas layanan kesehatan yang menyelamatkan jiwa dan dilarang berdasarkan Hukum Humaniter Internasional.

WHO menyerukan agar Israel segera membatalkan perintah evakuasi ke rumah sakit di Gaza utara, dan menyerukan perlindungan terhadap fasilitas kesehatan, petugas kesehatan, pasien dan warga sipil.

WHO juga menegaskan kembali seruannya untuk pengiriman pasokan medis, bahan bakar, air bersih, makanan, dan bantuan kemanusiaan lainnya dengan segera dan aman ke Gaza melalui penyeberangan Rafah, di mana bantuan yang menyelamatkan jiwa – termasuk pasokan kesehatan WHO yang tiba hari ini – saat ini berada di Gaza.*

Email: ernasariulinagirsang@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu

#beritaterkini
#beritaviral

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life