Home » Wow Hebat! Ekonomi Indonesia Dinilai Tangguh Hadapi Tekanan Global

Wow Hebat! Ekonomi Indonesia Dinilai Tangguh Hadapi Tekanan Global

by Erna Sari Ulina Girsang
2 minutes read
ekonomi kota

ESENSI.TV - JAKARTA

Indonesia dinilai tangguh menghadapi tekanan dari ekonomi global dengan membukukan pertumbuhan ekonomi yang relatif terkendali.

Padahal, hampir semua negara sedang menghadapi tekanan pandemi Covid-19, ditambah dengan perlambatan ekonomi global.

Kedua kondisi ini menyebabkan ketidakpastian geopolitik terus membayangi dan mengancam perekonomian di sejumlah negara, termasuk Indonesia.

“Meskipun ada tekanan pandemi Covid-19, ditambah perlambatan ekonomi global, Indonesia tangguh menghadapinya dengan pertumbuhan ekonomi yang relatif terkendali,” jelas Teuku Riefky, ekonom makroekonomi dan pasar keuangan LPEM FEB UI, pekan lalu.

Dalam Seri Analisis Makroekonomi Indonesia Economic Outlook Q1 2023, dia menjelaskan kekuatan ekonomi Indonesia, antara lain ditopang tingginya harga komoditas.

Komoditas Penyumbang Ekonomi Indonesia

Kenaikan harga komoditas mendukung pertumbuhan ekonomi dan memberikan kontribusi pada penerimaan fiskal, mengingat sebagian besar ekspor Indonesia adalah komoditas.

Penerimaan negara dari sumber daya alam dan pajak ekspor juga naik tahun 2022. Sebagian besar pajak ekspor berasal dari sumber daya alam.

Sedangkan dari sisi peningkatan realisasi belanja pemerintah pusat, terutama dipengaruhi oleh kenaikan belanja subsidi yang tumbuh 4,43% yoy.

Baca Juga  Ijeck Temui Menko Marves Usulkan Percepatan Proyek Nasional di Sumut

Subsidi diberikan untuk menjaga ketersediaan barang bersubsidi yang terjangkau di tengah kenaikan harga komoditas.

Pemerintah Indonesia menetapkan target pendapatan dan belanja negara masing-masing sebesar Rp2.266,2 triliun dan Rp3.106,4 triliun dalam APBN tahun 2022.

Realisasi Penyumbang Ekonomi Indonesia

Realisasi anggaran tahun 2022 melebihi target total penerimaan sebesar 15,9%, terutama pada komponen penerimaan pajak penghasilan dan komoditas.

Sementara itu, realisasi belanja lebih rendah sekitar 0,5% dari target yang ditetapkan Pemerintah Indonesia.

Durian runtuh yang didapat dari produk komoditas juga telah membantu Pemerintah Indonesia membalikkan defisit fiskal.

Defisit anggaran diyakini dapat turun ke bawah 3 persen dari produk domestik bruto (PDB) sejalan dengan peraturan perundang-undangan.

Sementara itu, pada postur APBN 2023, penerimaan negara ditargetkan mencapai Rp2.463 triliun.

Di sisi penerimaan, target penerimaan diproyeksikan lebih rendah sebesar 7% dibandingkan realisasi penerimaan tahun 2022.

Kondisi ini dipengaruhi oleh normalisasi harga komoditas, menunjukkan bahwa masih relatif tingginya ketergantungan penerimaan negara terhadap tren harga komoditas.*

 

Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H. Napitupulu

#berita viral @#beritaterkini

 

 

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life