Categories: Nasional

Wujudkan Infrastruktur Hijau, Ini Peran BUMN

Pemerintah melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mendorong para perusahaan pelat merah. Untuk mewujudkan sinergitas dengan negara-negara di ASEAN dan Indo-Pacific.

Ini sendiri diyakini dapat memperkuat infrastruktur hijau dan mendukung ketahanan rantai pasok di Indonesia.

Hal ini sejalan dengan tema ASEAN-Indo Pacific Forum (AIPF): Implementation of the ASEAN Outlook on the Indo-Pacific. Infrastruktur hijau merupakan isu penting yang tengah menjadi perbincangan dunia di tengah meningkatnya emisi global.

Sebagai jalur transisi energi global guna mencapai Net Zero Emission pada tahun 2060, PLN melalui anak perusahaannya PLN Nusantara Renewables berkolaborasi dengan Masdar.

Keduanya akan membangun pembangkit listrik tenaga surya terapung (FPV) di Cirata. FPV ini merupakan Pembangkit Listrik Tenaga Air terbesar di Asia Tenggara. Yang mampu menghasilkan 145 MWac atau setara dengan 192 MWp Pembangkit listrik. Mampu mereduksi emisi CO2 sebanyak 214.000 ton per tahun.

Keterlibatan Perusahaan Dengan Ekosistem EV

MIND ID sebagai Holding BUMN Industri Pertambangan juga terlibat dalam penguatan infrastruktur hijau. MIND ID menjalin kerjasama pengembangan ekosistem EV Battery terintegrasi dari hulu sampai hilir dengan perusahaan China bernama Mitra CBL dan perusahaan Korea bernama LG Chem. Pengembangan ini dilakukan di daerah Halmahera Timur, Maluku Utara.

“Dalam merealisasikan ekosistem EV terintegrasi, kami memiliki sejumlah kerjasama yang terdapat pada rangkaian-rangkaian supply chain,” kata Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo.

“Keseluruhan inisiatif tersebut akan dikoordinasikan oleh Indonesia Battery Corporation (IBC). Demi terjaminnya integrasi dan hilirisasi dalam ekosistem EV battery,” imbuhnya.

Untuk mendukung ketahanan rantai pasok khususnya di bidang energi, Indonesia melalui Pertamina telah mengakuisisi beberapa sumur minyak yang berlokasi di Afrika dan Timur Tengah.

Nilai akuisisi ini sendiri tercatat lebih dari USD 5 miliar. Ketahanan rantai pasok di industri pangan dan kesehatan juga menjadi perhatian bagi Pemerintah Indonesia.

Melalui PTPN Group, Kementerian BUMN mendorong transformasi industri perkebunan dari 13 perusahaan dibawah Holding Perkebunan Nusantara menjadi tiga Sub Holding, yaitu SugarCo, PalmCo dan SupportingCo.

Keputusan tersebut diambil untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas produksi perkebunan dalam rangka mendukung ketahanan pangan dalam negeri.

Editor: Nabila Tias Novrianda/Addinda Zen

Administrator Esensi

Recent Posts

Pascabanjir Lahar, NaCl 3 Ton Disebar di Langit Kota Padang Sumbar

BADAN Nasional Penanggulanan Bencana (BNPB) kembali menggelar operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC) di wilayah Sumatra…

9 hours ago

Ribuan Orang Aksi Bela Palestina di Titik Nol Kilometer Yogyakarta

RIBUAN orang dari berbagai elemen seperti Forum Ukhuwah Islamiyah (FUI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bersama…

10 hours ago

Pesawat Jatuh di BSD City Tangerang, Tiga Meninggal

PESAWAT dengan kode PK-IFP jatuh di Lapangan Sunburst BSD City, Serpong, Tangerang Selatan, Minggu (19/5)…

11 hours ago

CEO SpaceX Lakukan Uji Coba Starlink di Denpasar

CEO SpaceX Elon Musk melakukan proses uji coba layanan internet Starlink di Puskesmas Pembantu Sumerta Klod, Denpasar, Bali. "Ini (Starlink) untuk…

12 hours ago

Gas Giant Tata Surya Kita, Inilah Fakta Menarik Jupiter

Jupiter, planet terbesar di Tata Surya, penuh dengan fakta-fakta menarik yang menunjukkan kehebatannya. Dengan diameter…

12 hours ago

Merkurius, Seperti Apa Planet Terdekat Matahari?

Merkurius, planet terdekat dengan Matahari, adalah dunia yang penuh dengan fakta menarik dan misteri yang…

14 hours ago