Home » Zaha Hadid Architects Bangun Kota Metaverse Liberland

Zaha Hadid Architects Bangun Kota Metaverse Liberland

by Erna Sari Ulina Girsang
4 minutes read
Metaverse city Liberland Zaha Hadid World Architecture

ESENSI.TV - PERSPEKTIF

Zaha Hadid Architects (ZHA) sedang membangun Kota Metaverse Liberland, negara bebas di Eropa. Kota Metaverse sedang menanti 600.000 warga urban dari seluruh dunia untuk memiliki gedung atau sekedar unit ruang properti di kawasan ini melalui transaksi mata uang kripto.

Di kalangan arsitek dan pelaku industri properti pasti sudah kenal dengan Dame Zaha Mohammad Hadid. Zaha Hadid adalah seorang arsitektur ulung berbasis di Inggris yang mengeluarkan banyak karyanya ke seluruh dunia.

Zaha Hadid lahir di Irak tahun 1950 silam dan selama menjadi arsitek karya-karyanya dikenal nekat dan tidak biasa. Oleh  karena itu, dia telah meraih berbagai penghargaan bergenggi di dunia arsitektur, antara lain Stirling Prize di Inggris.

Terdapat pula, Pritzker, yaitu penghargaan bagi arsitek yang telah berkontribusi konsisten dan signifikan untuk kemanusiaan dan membangun lingkungan melalui seni dan arsitektur. Kemudian, ada Royal Gold Medal untuk arsitektur dari Royal Institute of British Architects atas nama Raja Inggris.

Tahun 2015, Zaha Hadid mendapatkan Bintang Kerajaan Britania Raya dengan namanya sendiri, yaitu Dame Commander of the Order of the British Empire. Hampir semua karyanya, masih berdiri dan menjadi ikon kota-kota besar di dunia.

Lihat saja, Vitra Fire Station (1991–1993) di Weil-am-Rhein, Jerman. Stasiun Kereta Napoli Afragola, Naples, Italia. Gedung Administrasi Pabrik BMW di Leipzig, Jerman tahun 2001–2005. Contemporary Arts Center, Cincinnati, Amerika Serikat (1997–2003).

Jembatan Sheikh Zayed, Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (1997–2010), Guangzhou Opera House, China (2003–2010), Riverside Museum, Glasgow, Scotlandia (2004–2011) dan puluhan deret karya besar lain.

Satu tahun setelah mendapatkan Bintang Kerajaan Britania Raya, tepatnya tanggal 31 Maret 2016, lulusan Architectural Association School of Architecture, London, Inggris ini kemudian meninggal dunia karena sakit di Miami, Amerika Serikat.

Dame Zaha Mohammad Hadid Foto Ngn Videos

Arsitek Kota Metaverse Liberland Dame Zaha Mohammad Hadid. Foto: Ngn Videos

 

Warisan Zaha Hadid

Meski sudah meninggal dunia, karya-karyanya masih berdiri tegak dan menginspirasi masyarakat dunia. Tidak hanya karya fisiknya sempat disentuhnya, desainnya yang belum digarap masih dilanjutkan oleh para penerusnya di dunia arsitek.

Para arsitek Dame Zaha Mohammad Hadid unjuk gigi di industri arsitek dan properti global melalui Zaha Hadid Architects (ZHA) yang telah menggarap 950 proyek properti di 44 negara dan saat ini mempekerjakan 400 karyawan di 55 negara.

Semangat para arsitek di ZHA tetap membara, sehingga meski tanpa kehadiran Zaha Hadid secara fisik, sejak 2016, masih banyak karya Zada Hadid yang masih dilanjutkan, seperti Scorpion Tower of Miami di Amerika Serikat.

Ada juga Skyscraper re-purposing of 666 Fifth Avenue, New York, AS. Grand Théatre de Rabat, Maroko, Beijing Daxing International Airport, China. Navi Mumbai International Airport, India. Sky Park Residence, Bratislava, Slovakia. King Abdullah Financial District (KAFD) Metro Station, Riyadh, Arab Saudi dan Mercury Tower, Malta.

Kota Metaverse di Liberland

Saat ini, sedang dalam proses penawaran, pasar arsitek di dalam ZHA akan mewujudkan desain koleksi Zaha Hadid membangun Kota Metaverse di Liberland, negara bebas di tepi barat Sungai Danube, antara Kroasia dan Serbia seluas 7 km persegi.

Negara Liberland baru berdiri tahun 2015 lalu dengan Ibu Kota Liberpolis. Bapak Proklamatornya adalah Vít Jedlička, seorang politisi Chechnya sekaligus menobatkan dirinya menjadi Presiden Pertamanya Liberland. Liberland sudah memiliki bendera, lambang dan mata uang kripto sendiri.

Zada Hadid Pendeklarasi Negara Liberian Vit Jedlicka Foto Jan Husak

Presiden Pertama Liberland Vit Jedlicka. Foto: Jan Husak

Meski masih dalam sengketa, ZHA mengajukan proposal pengembangan lahan untuk dijadikan kawasan properti mewah dengan nama Liberland Metaverse. Liberland Metaverse didukung oleh Mytaverse, platform imersif 3D untuk menghidupkan kota virtual Liberland.

Baca Juga  Menghindari Konflik Kepentingan Dalam Rangkap Jabatan Pejabat Negara

Sebagai negara bebas, siapa saja, warga internasional boleh membeli sebidang tanah di Liberland Metaverse. Namun, jual belinya harus melalui transaksi mata uang kripto (cryptocurrency) dan mengakses gedung digital sebagai avatar.

Seperti dilansir dari World Architecture yang mengutib data resmi Liberland Metavers, proyek ini sedang dikerjakan dan dikembangkan oleh para arsitek Zaha Hadid, Mytaverse dan ArchAgenda.

Kota Cyber-Urban Virtual

Kota cyber-urban virtual, di mana semua bangunan dirancang oleh Arsitek Zaha Hadid, diharapkan menjadi pusat jaringan dan kolaborasi untuk pengembang metaverse, perusahaan crypto, acara atau proyek crypto, yang bertujuan untuk menampung lebih dari 600.000 warga.

Kampus virtual, yang sangat mengacu pada bahasa arsitektur Arsitek Zaha Hadid, terdiri dari bangunan individual yang cair dan organik. Kampus terdiri dari Balai Kota Liberland, DeFi Plaza, Inkubator DeFi, NFT Plaza dan Gedung Pameran.

” Liberland Metaverse dibangun untuk memelopori pengembangan Liberland sebagai negara mikro libertarian, Liberland akan berfungsi sebagai dunia realitas virtual yang berdiri sendiri,” ujar prinsipal ZHA Patrik Schumacher, dalam World Architecture.

Dia mengatakan Liberland menjadi pusat jaringan dan kolaborasi dalam industri Web 3.0 yang sedang berkembang, yaitu metaverse untuk pengembang metaverse dan ekosistem kripto pada umumnya.

Menurut Schumacher, di Liberland Metaverse, sebidang tanah akan dijual dengan perjanjian sistem berbeda. Ada kawasan yang sudah menjadi inti kota yang dikuratori pusat, dikelilingi oleh lapisan distrik di mana studio mendorong tata kelola kota sendiri.

Ada juga zona tanpa perencanaan tata kota, adanya perencanaan kota memungkinkan tatanan spontan melalui penemuan yang berputar bebas. Transaksi, jelasnya, dilakukan secara virtual, tetapi sebagian besar organisasi dan klien akan memiliki tempat nyata dan virtual.

“Tanahnya adalah kembaran digital satu-ke-satu dari daratan fisik Liberland (terletak dengan indah di sungai Danube antara Serbia dan Kroasia). Konsepsi kami tentang metaverse didasarkan pada desain realistis dan rendering foto-realistis,” tambah Schumacher.

Lingkungan Virtual dan Fisik

Rancangan Metaverse Liberland yang Dilengkapi Papan Transaksi Uang Kripto Foto World Architecture

Metaverse Liberland yang Dilengkapi Papan Transaksi Uang Kripto. Foto: World Architecture

Schumacher berpendapat selama manusia tubuh fisik, manusia membutuhkan lingkungan fisik. Namun, dia meyakini bahwa lingkungan virtual sama nyatanya dengan lingkungan fisik dan realitas sosial ada dan terus berlanjut dengan mulus melintasi batas ini.

“Internet imersif memungkinkan tingkat baru spontanitas, seperti kehidupan dalam interaksi sosial dan internet memungkinkan kolaborasi ekonomi global sejati tanpa penjaga gerbang, tidak peduli pemegang paspor mana pun, ” jelasnya.

Metaverse dianggap sebagai platform terbuka, berdasarkan wawasan dan teknologi open source yang beredar secara bebas, membangun dan berpartisipasi dalam budaya inovasi, tanpa izin yang telah mendorong ekosistem crypto dalam beberapa tahun terakhir.

“Seperti yang dikemukakan oleh Vitalik Buterin, mata uang paling penting untuk proyek platform crypto adalah legitimasi dalam ekosistem yang lebih luas dan komunitas peserta,” lanjut arsitek tersebut.

Pembangunan Kota Metaverse Liberland melibatkan banyak pelaku industri arsitektur virtual. Arsitek dan desainer mulai merancang proyek di metaverse. Kemudian, BIG mendesain gedung kantor virtual di metaverse untuk Vice Media Group.

Studio desain interior yang berbasis di Dubai Roar juga telah membeli dua bidang tanah digital untuk ruang pamer baru di Decentraland awal tahun ini. Sementara itu, Grimshaw ditugaskan untuk mendesain Metaserai pertama di Metaverse untuk pax.world.

Apakah kamu tertarik membeli satu gedung, sebidang tanah atau satu unit ruangan di Kota Metaverse Liberland? Syaratnya, cukup punya cadangan mata uang kripto. Lalu, jangan berlama-lama, karena kota ini hanya akan menampung 600 ribu warga.

Editor: Erna Sari Ulina Girsang

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life