Home » 13 Wilayah di Jawa Tengah Terdampak Banjir, BNPB Serahkan Dana Bantuan Rp4,25 Miliar

13 Wilayah di Jawa Tengah Terdampak Banjir, BNPB Serahkan Dana Bantuan Rp4,25 Miliar

by Junita Ariani
2 minutes read

ESENSI.TV - SEMARANG

Banjir yang terjadi di Provinsi Jawa Tengah menyisahkan kepedihan bagi masyarakat dan  dampak yang luas. Masyarakat terpaksa mengungsi ke tempat yang aman.

Setidaknya ada 13 wilayah di Jawa Tengah yang terdampak banjir. Alasan itu jugalah yang membuat Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto memberikan bantuan dana siap pakai (DSP).

Bantuan senilai Rp4,25 miliar tersebut diberikan BNPB kepada Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk penanganan darurat bencana banjir yang melanda wilayahnya.

Bantuan penanganan darurar ini diberikan kepada 13 wilayah administrasi tingkat kabupaten dan kota, dengan total Rp3,25 miliar.

“Masing-masing wilayah mendapatkan Rp250 juta. Sedangkan untuk Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sendiri mendapatkan bantuan Rp1 miliar,” ucap Suharyanto, Selasa (3/1/2023).

Menurut Suharyanto, bantuan tersebut untuk mendukung operasional penanganan darurat di wilayah terdampak di Jawa Tengah.

Tidak hanya dana, BNPB juga menyerahkan bantuan logistik dengan total senilai Rp1,5 miliar kepada wilayah terdampak.

Adapun rinciannya untuk Kabupaten Demak, Kabupaten Jepara, Pati, Rembang, Kendal, Batang, Pemalang, Kota Tegal, Kabupaten Tegal, dan Kabupaten Brebes masing-masing Rp100 juta.

Selanjutnya untuk Kota Pekalongan dan Kabupaten Pekalongan masing-masing Rp150 juta. Terakhir sebesar Rp200 juta untuk Kota Semarang yang memiliki dampak paling luas.

Suharyanto sebelumnya juga mengingatkan bahwa keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi yang harus dipenuhi pemerintah.

“Keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi yang harus dipenuhi pemerintah,” tegas Suharyanto,  Senin (2/1/2023) di Gedung Gradhika Bakti Praja, Semarang.

Hal itu disampaikannya dalam Rapat Koordinasi Penanganan Bencana Banjir di Provinsi Jawa Tengah.

Baca Juga  AS Beri Bantuan 1,85 Miliar Dolar untuk Ukraina

Suharyanto mengimbau agar pos komando tanggap darurat segera didirikan dan disiapkan pos pengungsian yang layak disertai dengan dapur lapangan dan fasilitas kesehatan yang memadai.

Dirinya juga mengatakan, pada saat tanggap darurat bencana pemimpin daerah otomatis menjadi komandan penanganan darurat.

Sehingga penanganan dapat satu komando dan lebih terkoordinir karena pemerintah daerah yang lebih paham kondisi di lapangan.

Puncak Musim Hujan

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyampaikan, puncak musim hujan di Provinsi Jawa Tengah akan terjadi pada bulan Januari hingga Februari 2023.

Selain hujan, wilayah Jateng juga berpotensi mengalami gelombang tinggi dan angin.

Terkait potensi hujan lebat, Sejak Minggu (1/1), BNPB bersama BMKG telah mengoperasikan 1 pesawat Casa TNI untuk melakukan teknologi modifikasi cuaca (TMC) di wilayah Jawa Tengah.

“Garam akan ditabur di atas Laut Jawa sehingga awan-awan dipaksa “menurunkan” hujannya sebelum memasuki wilayah Jawa Tengah,” jelas Dwikorita.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo berterima kasih atas dukungan yang telah diberikan BNPB, khususnya bantuan TMC.

“Dua hari ini hujannya berhenti berkat TMC yang dilakukan oleh BNPB dan BMKG berhasil sehingga banjir bisa surut,” kata Ganjar.

Kepala BNPB bersama Gubernur Jawa Tengah dan Kepala BMKG juga berkesempatan meninjau langsung dapur umum di Taman Brotojoyo, Desa Sentoso, Kecamatan Semarang Utara.

Dalam satu hari dapur umum dapat membuat 1.500 nasi bungkus yang akan dibagikan kepada warga terdampak banjir di Kota Semarang. *

 

Editor: Addinda Zen

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life