72 Tahun Berdiri, Ijeck: Tidak Ada Alasan untuk Tidak Membesarkan UISU

Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) diharapkan semakin berkembang dan semakin banyak pula perguruan tinggi berkualitas di Sumut.

“Sesuai dengan visi misi kami di Pemprov Sumut, kami ingin semakin banyak perguruan tinggi berkualitas,” ujar Wakil Gubernur (Wagub) Sumut, Musa Rajekshah.

Wagub mengatakan itu saat menghadiri acara Tasyakuran Milad Yayasan UISU ke-72 Tahun di Masjid Jami’ Al Munawwarah UISU, Selasa (3/1/2023).

Musa Rajekshah yang akrab disapa Ijeck ini berharap diusia ke-72 tahun ini, Yayasan UISU semakin maju dan berkembang.

Apalagi Yayasan UISU sudah berdiri sejak tahun 1951, dengan lima orang pendiri yakni Hadji Bahrum Jamil, Adnan Benawi, Sariani Amiraden Siregar, Sabaruddin Ahmad dan Rivai Abdul Manap.

“Artinya enam tahun setelah kemerdekaan Republik Indonesia, yayasan ini sudah ada dan menjadi universitas tertua di luar Pulau Jawa,” ucapnya.

Karena itu, Ijeck mengatakan, tidak ada alasan untuk tidak membesarkan UISU.

Sekecil apapun kontribusi yang diberikan untuk yayasan tersebut, kata Ijeck, pasti mendapat ganjaran pahala dari Allah SWT. Ia  berharap akreditasi UISU bisa menuju akreditasi yang lebih baik.

Ijeck yang juga menjabat Ketua Ikatan Alumni UISU, memberikan sumbangsih untuk membesarkan UISU.

“Jika nama UISU besar, para alumni juga bangga pernah menimba ilmu pendidikan di universitas ini. Sekali lagi selamat milad untuk Yayasan UISU,” sebutnya.

Ketua Umum Pengurus Yayasan UISU Ismet Danial Nasution berharap perjuangan para pendiri UISU tidak boleh dilupakan.

Apalagi di usia saat ini, UISU juga telah hadir di Medan dan Pematangsiantar, serta telah banyak melahirkan para sarjana di berbagai bidang ilmu.

“Kami juga mengusulkan agar lima pendiri UISU ini menjadi pejuang pendidikan Indonesia,” ujarnya.

Hadir dalam kesempatan itu, Ketua Umum Pengurus Yayasan UISU Ismet Danial Nasution, Rektor UISU Yanhar Jamaluddin dan Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah 1 Sumut Saiful Anwar Matondang.*

 

Editor: Addinda Zen