Ekonomi

803 Ekor Kepiting Bakau Hasil Sitaan Dilepasliarkan

Sebanyak 803 ekor kepiting bakau atau Scylla spp dilepasliarkan oleh Kementerian Keluatan dan Perikanan (KKP) di Kawasan Ekowisata Mangrove, Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara.

Kepiting tersebut merupakan hasil sitaan Balai Besar Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (Balai Besar KIPM) Jakarta I.

“Pelepasliaran ini tindaklanjut pelaksanaan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 16/PERMEN-KP/2022 atau amanah dari Pak Menteri Trenggono,” kata Kepala Balai Besar KIPM Jakarta I, Heri Yuwono di Jakarta, dalam keterangan persnya, dikutip Senin, (23/1/2023) di Jakarta.

Heri mengatakan, Menteri Trenggono sangat concern terhadap keberlanjutan sumber daya ikan (SDI). Karenanya, kepiting bakau dengan lebar karapas kurang dari atau sama dengan 12 cm (undersize) dilarang untuk dilalulintaskan.

“Jadi dilarang, apalagi ekspor untuk ukuran yang kecil (undersize), biar terjaga keberlanjutannya,” jelasnya.

Kepiting yang dilepsliarkan itu rencananya akan dikirim ke Shanghai, Tiongkok pada Rabu 18 Januari 2023. Modus yang dilakukan pelaku usaha ialah dengan mencampurkan kepiting undersize dengan kepiting yang ukurannya sesuai ketentuan.

“Penyitaan tersebut bukti bahwa kami tidak main-main dalam mengawal SDI. Jadi kami periksa betul-betul agar jangan sampai ada yang lolos (khusus undersize),” tegas Heri.

Sebagai informasi, pelepasliaran dilakukan pada Kamis 19 Januari 2023. Hadir dalam kegiatan tersebut, Kepala Balai Besar KIPM Jakarta I dan tim, perwakilan pemilik kepiting, dan Dinas Pertamanan dan Hutan Kota, Provinsi DKI Jakarta.

“Semoga ini menjadi peringatan agar para pelaku usaha juga turut serta dalam pelestarian SDI,” ujar Heri.

Heri menjelaskan, selama tahun 2022 lalu, BKIPM telah melepasliarkan sebanyak 4.625 ekor kepiting bakau hasil sitaan.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menekankan sisi ekonomi dan ekologi sebagai prioritasnya dalam memajukan sektor kelautan dan perikanan ke depannya.

Menteri Trenggono  mengatakan bahwa keberlanjutan biota laut dan kesejahteraan bagi nelayan merupakan unsur yang sama penting dan perlu diutamakan. *

Editor: Addinda Zen

Junita Ariani

Recent Posts

Presiden Jokowi Restui Perpanjang Ekspor Tembaga Freeport

PEMERINTAH bakal memperpanjang izin ekspor konsentrat tembaga PT Freeport Indonesia (PTFI), setelah berakhir pada akhir…

1 hour ago

Dosen UGM Ini Kembangkan Alat Skrining Gizi Cegah Malnutrisi Pasien Rumah Sakit

Peneliti UGM kembangkan alat skrining gizi untuk pasien di rumah sakit, karena kondisi ini  masih…

2 hours ago

Kereta Whoosh Sediakan 28.000 Kursi per Hari Selama Libur Panjang

PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menyediakan 28.000 tempat duduk kereta cepat Whoosh setiap harinya…

2 hours ago

Survei Populix Ternyata Cuti Melahirkan Mempengaruhi Pilihan Tempat Kerja

MAYORITAS pekerja atau sekitar 91 persen mengatakan jika ketersediaan cuti hamil/melahirkan yang memadai mempengaruhi keputusan…

3 hours ago

BNPB Distribusi Logistik dan Evakuasi Pasien di Wilayah Terisolir Dampak Banjir dan Longsor di Luwu

BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat terdampak banjir dan tanah longsor…

3 hours ago

Dua Warga Hilang Akibat Tanah Longsor Padang, Sumatera Barat Ditemukan Selamat

DUA warga yang dilaporkan hilang akibat tanah longsor di Kelok Bento Panorama Dua, Kelurahan Indarung,…

4 hours ago