Berita

Air Tercemar Jadi Cokelat, Warga Wawonii: Imbas Limbah Tambang

Warga Wawonii, Sulawesi Tenggara, Yamir membaginya video yang viral di sosial medianya. Ia mengeluh karena sejumlah sumber mata air di wilayah tempat tinggalnya berubah menjadi keruh kecokelatan.

Yamir dan warga lainnya biasa menggunakan air itu untuk kebutuhan sehari-hari. Namun, sekarang tak bisa lagi. Karena dalam video viral yang dibagikannya, Yamir mengaku kaget karna melihat air bersih yang sering dia temui, kini berubah drastis menjadi cokelat.

Yamir menduga air yang mengalir di empat sumber mata air itu telah tercemar limbah tambang nikel. Empat sumber mata air itu berdekatan dengan PT Gema Kreasi Perdana (PT GKP). “Mata air ini di bawah posisinya. Di bagian atas itu tempat galian nikel. Sedangkan di atas itu ada jalan tambangnya,” kata Yamir kepada CNNIndonesia.com, Selasa (23/5).

“Mereka bikin bendung makanya tergenang air. Anggapan kami, mungkin dia [limbah] meresap sampai ke mata air itu. Karena jaraknya tidak jauh,” lanjutnya.

Selain karena jaraknya dekat dengan PT GKP, Yamir yakin sumber mata air tercemar limbah karena air itu menyebabkan gatal-gatal di tubuh dia.

“Kenapa kita bilang tercemar limbah tambang? karena di airnya itu kalau kita gunakan, itu kayak ada gatal-gatal di kulit. Sebelum ada itu [bendungan dari pertambangan] biasa saja airnya jernih sekali,” ujarnya.

Yamir bercerita satu dari empat sumber mata air itu sudah tak bisa dipakai sejak beberapa tahun lalu. Sementara tiga sumber mata air lainnya mulai tak bisa digunakan sejak April 2023. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, ia pun mengandalkan air sumur. Sementara untuk minum, ia meminta ke tetangganya yang lebih beruntung.

“Kalau untuk kebutuhan airnya di sini itu kami warga karena banyak tambang, kami mengandalkan sumur. Untuk minumnya itu kami ambil air dari tetangga,” ujarnya.

Yamir berharap aktivitas pertambangan di Pulau Wawonii dihentikan. Ia dan warga lainnya mulai banyak dampak buruk dari aktivitas tambang.
“Harapannya kami itu pertambangan di Wawonii segera dihentikan. Karena kalau tidak maka penderitaan seperti ini akan berkelanjutan,” ujarnya.

Edito : Raja H. Napitupulu / Firda Nursyafira

Administrator Esensi

Recent Posts

Merkurius, Seperti Apa Planet Terdekat Matahari?

Merkurius, planet terdekat dengan Matahari, adalah dunia yang penuh dengan fakta menarik dan misteri yang…

1 hour ago

Besok, Jemaah Haji Indonesia Mulai Diberangkatkan ke Mekkah

Senin, 20 Mei 2024 menjadi gelombang pertama jemaah haji Indonesia yang diberangkatkan ke Mekkah. Sebanyak…

1 hour ago

Salim Said Mendayung di Dua Dunia: Pengamat Film dan Pakar Militer

Salim Said adalah sosok yang unik. Di satu sisi, dia adalah seorang pengamat film yang…

2 hours ago

Venus Itu Planet Seperti Apa Sih?

Venus, tetangga terdekat Bumi dalam Tata Surya, adalah planet yang penuh dengan keajaiban dan kontradiksi…

3 hours ago

Menko PMK Muhadjir Kritik Kenaikan UKT, Kebijakan Sembrono

SEJUMLAH perguruan tinggi negeri (PTN) secara tiba-tiba menaikkan uang kuliah tunggal (UKT). Tak heran belakangan…

3 hours ago

Taat ya… Sebelum 6 Juni, Jemaah Umrah Indonesia Harus Tinggalkan Saudi

Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia meminta setiap jemaah umrah asal Indonesia untuk mentaati kebijakan pemerintah…

3 hours ago