Categories: Nasional

António Guterres Desak PBB Cegah Israel Lanjutkan Serangan ke Rafah

Sekretaris Jenderal PBB António Guterres mengatakan dirinya sangat khawatir dengan laporan bahwa militer Israel bermaksud untuk fokus selanjutnya di Rafah yang merupakan tempat tinggal ratusan ribu orang.

Dia mengatakan warga Palestina telah terjepit dalam upaya putus asa untuk mencari keselamatan.

Dalam pidatonya di hadapan negara-negara anggota yang menguraikan prioritasnya untuk tahun ini, Sekjen PBB menegaskan kembali bahwa tidak ada yang membenarkan serangan teror mengerikan Hamas terhadap Israel pada tanggal 7 Oktober yang memicu pemboman besar-besaran dan operasi darat.

Namun, dia mengatakan serangan balasan Israel terhadap Hamas di jalur Gaza sudah sangat mengerikan dan melewati batas-batas kemanjsiaan.

“Hanya gencatan senjata kemanusiaan segera dan pembebasan semua sandera dengan segera dan tanpa syarat yang dapat membantu mewujudkan perdamaian, serta tindakan yang tidak dapat diubah menuju solusi dua negara,” tegas Guterres, dalam keterangan PBB, dikutip Senin (12/2/2024).

Eskalasi Konflik

Sementara itu, kepala bantuan darurat PBB dan kepala kantor koordinasi bantuan PBB  (OCHA) Martin Griffiths menyerukan kekhawatiran internasional bahwa eskalasi konflik akan berlanjut di Gaza.

“Ketika perang di Gaza merambah lebih jauh ke Rafah, saya sangat prihatin denga n keselamatan dan kesejahteraan keluarga yang mengalami hal yang tidak terpikirkan dalam mencari keselamatan,” kata Griffiths di X, yang sebelumnya bernama Twitter.

Komentar pejabat veteran kemanusiaan itu muncul ketika laporan media mengindikasikan bahwa serangan udara Israel pada Kamis (8/2/2024) malam di Rafah menyebabkan 14 orang tewas, termasuk lima anak-anak.

Pada saat yang sama, kantor koordinasi bantuan PBB, OCHA, melaporkan bahwa militer Israel pada hari Rabu mengumumkan penghentian sementara dan taktis kegiatan militer di lingkungan barat Rafah antara jam 10 pagi dan 2 siang untuk tujuan kemanusiaan.

Permusuhan lebih lanjut di Provinsi Rafah, yang merupakan tempat tinggal sekitar 1,4 juta orang, kemungkinan besar akan menyebabkan lebih banyak korban jiwa, komunitas pemberi bantuan telah memperingatkan.

“Lebih dari separuh penduduk Gaza tinggal di Rafah, sebuah kota berpenduduk 250.000 jiwa yang terletak tepat di depan pintu Mesir,” kata Griffiths.

ernasariulinagirsang@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu

Erna Sari Ulina Girsang

Recent Posts

Venus Itu Planet Seperti Apa Sih?

Venus, tetangga terdekat Bumi dalam Tata Surya, adalah planet yang penuh dengan keajaiban dan kontradiksi…

32 mins ago

Menko PMK Muhadjir Kritik Kenaikan UKT, Kebijakan Sembrono

SEJUMLAH perguruan tinggi negeri (PTN) secara tiba-tiba menaikkan uang kuliah tunggal (UKT). Tak heran belakangan…

35 mins ago

Taat ya… Sebelum 6 Juni, Jemaah Umrah Indonesia Harus Tinggalkan Saudi

Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia meminta setiap jemaah umrah asal Indonesia untuk mentaati kebijakan pemerintah…

38 mins ago

Jan-Mei 2024, Hampir 200 Ribu Warga Jakarta Ganti NIK

Periode Januari hingga pertengahan Mei 2024, hampir 200 ribu warga Jakarta melakukan penggantian Nomor Induk…

1 hour ago

Begini Kesiapan Angkutan Haji 2024 Embarkasi Surabaya

EMBARKASI Surabaya akan memberangkatkan 106 kloter jamaah haji pada tahun 2024 dengan total 39.226 jemaah.…

1 hour ago

Sinkronisasi Data Korban Meninggal Banjir Lahar Sumbar 61 Orang

PUSAT Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis pembaharuan data termutakhir banjir lahar…

2 hours ago