Kementerian Kesehatan (Kemenkes) diminta untuk meningkatkan pengawasan terhadap hewan-hewan ternak secara berkala di tiap daerah. Selain itu juga melakukan pemeriksaan kesehatan seluruh hewan ternak di tiap daerah.
Pasalnya, kasus antraks muncul di Kabupaten Gunungkidul dan menyebabkan tiga warga di Dusun Jati, Candirejo, Kecamatan Semanu, meninggal dunia. Sementara 87 lainnya juga terpapar.
“Saya minta Kemenkes meningkatkan pengawasan. Kalau perlu periksa kesehatan hewan-hewan ternak di semua daerah secara berkala. Apalagi antraks ini sudah menelan korban jiwa,” kata Wakil Ketua DPR RI bidang Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Korkesra) Abdul Muhaimin Iskandar.
Pria yang akrab disapa Gus Imin itu mengatakan, antraks bisa dicegah jika ada surveilans yang konsisten terhadap penyakit ternak bersifat zoonosis. Karena itu, edukasi kepada masyarakat perlu dilakukan.
“Kami mendorong Kemenkes untuk mencegah potensi tersebarnya antraks di Gunungkidul ke daerah lain,” tegas Gus Imin, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (6/7/2023).
Dia juga mengingatkan, jangan sampai antraks di Gunungkidul merembet ke daerah lain. Pemeriksaan setiap ternak harus diutamakan. Juga edukasi ke masyarakat penting dilakukan.
Di sisi lain, Gus Imin juga mengingatkan masyarakat untuk tidak menyembelih dan mengonsumsi hewan yang sakit atau bahkan mati, Selain dilarang menurut agama, konsumsi hewan sakit atau yang sudah mati sangat membahayakan kesehatan.
“Saya ingatkan masyarakat untuk tidak menyembelih dan mengonsumsi hewan yang sakit. Apalagi sudah mati dan dikubur. Bahayanya sangat tinggi untuk kesehatan manusia, Islam juga melarang karena kalau hewan mati tanpa diketahui sebabnya itu kan bangkai,” tukas Gus Imin. *
#beritaviral
#beritaterkini
Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang