Nasional

ASN Jakarta Kembali WFH, Heru Budi: Awasi Lewat Video Call

Pemerintah berupaya mengurangi peningkatan polusi, salah satunya dengan menerapkan sistem Work From Home (WFH) pada ASN DKI Jakarta mulai hari ini (21/8). Penerapan sistem WFH ini tentu memerlukan pengawasan yang tepat. Heru Budi Hartono, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta turut merekomendasikan agar ASN mengawasi bawahannya melalui video call. Ia menyebut para atasan bisa memantau berdasarkan jam tertentu.

“Pengawasannya gampang. Jadi saya meminta kepada atasannya langsung. Dia misalnya jam 10, jam 14, jam 16 telepon, video call. Tanya dia ada di mana? Kalau di rumah, rumahnya di mana? Kan bisa. Dan dikasih PR kerja yang banyak,” ujar Heru.

Heru juga menyebut, pengawasan ini bertujuan untuk memastikan para ASN tetap bekerja secara efektif selama sistem WFH diterapkan. Ia menegaskan, para ASN tidak diperkenankan pergi kemana-mana selama WFH.

Work from home itu bagi ASN dan dia bekerja di rumah. Tujuannya apa? Biar dia tidak mondar-mandir dan dia tidak boleh juga ke mana-mana dan dia bekerja di rumah,” jelasnya.

Tujuan Penerapan WFH Bagi ASN DKI Jakarta

Sebelumnya, penerapan WFH ini diharapkan dapat menjadi salah satu solusi pengurangan polusi di DKI Jakarta. Beberapa waktu belakangan, udara di ibukota memang disebut-sebut sebagai yang terburuk di dunia. Sejalan dengan hal tersebut, Heru Budi juga mengimbau para ASN mulai beralih menggunakan kendaraan listrik.

Sementara itu, penerapan WFH bagi ASN DKI Jakarta dimulai pada 21 Agustus sampai 21 Oktober. Penerapan WFH ini sekaligus untuk mendukung kelancaran kegiatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN yang akan digelar September mendatang. Saat ini, skema WFH bagi ASN DKI Jakarta sendiri hanya sebesar 50%.

“Work from home dilakukan oleh Pemda DKI 21 Agustus sampai 21 Oktober. Kemarin saya minta Pak Sekda, ya mungkin tanggal 21 Agustus, khusus pegawai yang tidak bersentuhan langsung kita coba. Pertama, untuk bisa memberikan kenyamanan KTT ASEAN,” kata Heru.

KTT ASEAN sendiri akan digelar di beberapa titik lokasi di Jakarta. Heru menjelaskan, nantinya di titik lokasi tertentu  tersebut, WFH akan ditingkatkan menjadi 75%.

“Pada posisi nanti di tanggal 4 sampai tanggal 7 September di sekitar venue-venue Jakarta Selatan, termasuk tempat tinggal, tempat meeting lain-lain sekitar Gambir, GBK, sekolah PJJ dan juga ditingkatkan work from home-nya di lokasi itu menjadi 75 persen,” jelas Heru lebih lanjut.

 

Editor: Dimas Adi Putra

Addinda Zen

Recent Posts

Gunung Slamet Naik Level Waspada, Semua Pos Pendakian Resmi Ditutup

SEMUA jalur pendakian di Gunung Slamet resmi ditutup hingga batas waktu yang belum ditentukan. Hal…

1 hour ago

RI Dorong PBB Berikan Hak Istimewa Untuk Palestina

Pemerintah Indonesia mendorong Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk memberikan hak istimewa kepada Palestina. Hal itu merupakan…

2 hours ago

Pakar UGM Ungkap Alasan Target Energi Baru-Terbarukan Sulit tercapai

PROSES transisi energi bersih Pemerintahan Joko Widodo belum juga mencapai target yang ditetapkan meski akan…

2 hours ago

Berikut 5 Tips Saat Berhaji di Cuaca Panas Saat Ini

Cuaca di Saudi sangat panas dan kering. Sehingga, jemaah sering tidak berkeringat saat beraktivitas, kadang…

2 hours ago

1.364 Jemaah Kloter Embarkasi Solo Dapat Layanan Fast Track

Sebanyak 1.364 jemaah haji yang terbang dari Embarkasi Solo (SOC) pada hari pertama keberangkatan, mendapat…

3 hours ago

Update Senin Siang, Korban Banjir Lahar Hujan Sumbar 43 Orang Meninggal

KORBAN meninggal dunia akibat banjir lahar hujan di Provinsi Sumatra Barat mencapai 43 orang. Angka…

3 hours ago