Ekonomi

Baleg DPR RI Duga Impor Ilegal Pakaian Bekas Diloloskan Mafia di Bea Cukai

Anggota Baleg DPR RI Firman Subagyo menduga impor ilegal pakaian bekas ini karena adanya mafia besar dalam Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Kementerian Keuangan.

Legislator dari Partai Golkar ini mempertanyakan kenapa masalah mafia ini tidak kunjung ada penindakan.

“Impor ilegal pakaian bekas ini karena adanya mafia besar dalam bea cukai. Kenapa masalah mafia ini tidak kunjung ada penindakan,” jelasnya, seperti dilansir dalam akun IG golkar.indonesia, Selasa (4/7/2023).

Dia mengatakan maraknya impor ilegal pakaian bekas bisa membunuh keberlangsungan bisnis banyak Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Jika hal ini terjadi, akan banyak UMKM gulung tikar dan banyak orang kehilangan pekerjaan.

Selain itu, aktivitas impor ilegal pakaian bekas juga dapat merugikan industri fesyen dan tekstil dalam jangka panjang, serta menganggu pendapatan negara.

Oleh karenanya, Anggota Badan Legislasi (Baleg) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Firman Subagyo, mempertanyakan langsung terkait pemberian izin impor umum ataupun perusahaan, kepada Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Kementerian Perindustrian (Kemenperin).

Hapus Platform Pakaian Bekas

Sebelumnya, Kementerian Perdagangan melakukan patroli siber.

Bahkan telah menghapus (takedown) 64.583 tautan berisi konten penjualan pakaian bekas asal impor melalui platform niaga elektronik (e-commerce).

Plt Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (PKTN), Moga Simatupang menegaskan, pengawasan akan terus dilakukan. Baik langsung ke lapangan maupun patroli siber.

Menurutnya, berdasarkan patroli siber yang dilakukan sejak Maret 2023, Kemendag telah bekerja sama dengan beberapa lokapasar (marketplace). Dan, telah menghapus 64.497 iklan penjualan pakaian bekas asal impor secara elektronik.

Selain itu, juga berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk menghapus 81 iklan elektronik melalui social commerce. Seperti Facebook dan Instagram.

“Juga telah memblokir 5 situs ritel daring yang menjual pakaian bekas asal impor,” jelas Moga dikutip dari keterangan tertulisnya, Senin (15/5/2023).

Menurutnya, ada sekitar 28 ribu tautan dihapus dari Tokopedia, 6.468 tautan dari Bukalapak, 370 tautan dari Blibli. Kemudian, 28.462 tautan dari Shopee, 300 tautan dari Lazada, dan 3.897 tautan dari TikTok Shop.

Selanjutnya, 31 tautan dari Facebook, 23 tautan dari Instagram, dan 27 tautan dari TikTok Shop.*

Email: ernasariulinagirsang@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

#beritaviral
#beritaterkini

Erna Sari Ulina Girsang

Recent Posts

Dunia Jurnalistik Kehilangan Tokoh Pers dan Perfilman Nasional

Dunia jurnalistik Indonesia kehilangan salah seorang tokoh terbaik di bidang pers dan perfilman nasional, Prof.…

8 hours ago

Depresi Berat? Ini Cara Mengatasinya!

Depresi berat telah menjadi masalah dari banyak orang di dunia. Menurut Healthline.com, sebanyak 5% orang…

9 hours ago

PDIP Ajukan Tiga Bupati sebagai Cawagub Khofifah di Pilgub Jawa Timur

PDI Perjuangan (PDIP) menyodorkan tiga nama kader terbaiknya untuk menjadi Cawagub Jatim mendampingi Khofifah Indar…

11 hours ago

Perang Dunia ke 2, Dampaknya Bagaimana?

Perang Dunia Kedua memiliki dampak yang mendalam dan luas pada berbagai aspek kehidupan di seluruh…

11 hours ago

Ini Empat Kader yang Diusulkan Gerindra di Pilgub DKI Jakarta 2024

PARTAI Gerindra DKI Jakarta mengusulkan empat kader ke DPP Gerindra untuk diusung di Pilgub DKI…

11 hours ago

Wamenkominfo Duga Ada Salah Tafsir soal Larangan Jurnalisme Investigasi

RANCANGAN Undang-undang (RUU) Penyiaran sedang menjadi sorotan publik. Salah satunya berkaitan dengan larangan penayangan eksklusif…

12 hours ago