Home » Banggar Optimis Capres-Cawapres Terpilih Perkuat Kebijakan Pangan dan Energi Hijau

Banggar Optimis Capres-Cawapres Terpilih Perkuat Kebijakan Pangan dan Energi Hijau

by Junita Ariani
1 minutes read
Ketua Banggar DPR RI, Said Abdullah menyoroti lonjakan belanja atau anggaran bansos yang disalurkan oleh pemerintah.

ESENSI.TV - JAKARTA

Ketua Banggar DPR RI Said Abdullah optimis ketiga kandidat capres dan cawapres bakal memperkuat kebijakan pada sektor pangan dan energi hijau, ketika terpilih nantinya.

Sebab, investasi pada sektor pangan dan energi hijau lebih menjanjikan dibanding sektor lain.

“Untuk sektor di luar pangan dan energi hijau, saya berpendapat kinerja investasi bakal melambat pada tahun ini. Menimbang kondisi pemilu yang memberikan ketidakpastian bagi investor,” kata Said dalam keterangannya, Minggu (28/1/2024) di Jakarta.

Ia memprediksi, investasi pada sektor pangan dan energi hijau menjanjikan imbal hasil yang baik. Apalagi kedua sektor itu didukung penuh oleh kebijakan. Seperti insentif perpajakan, bea masuk, dan kemudahan kemudahan lainnya seperti perizinan.

“Saya perkirakan, investor akan menunggu, setidaknya setahun setelah pilpres. Artinya baru tahun 2025 mereka melihat perkembangan konsolidasi kekuasaan di pemerintahan dan DPR,” ujarnya.

Oleh sebab itu, kata Said, bila target investasi pada tahun 2024 lebih tinggi dari tahun 2023, yakni dari Rp1.400 triliun menjadi Rp1.617 triliun, target tersebut tidak mudah dicapai oleh pemerintah.

Baca Juga  Pemilik Akun Tiktok AWK(23) yang Ancam Tembak Capres Tidak Terafiliasi Dengan Parpol

Selain kondisi politik dalam negeri, kondisi global dengan ketegangan global di Timur Tengah yang makin meluas, juga akan menahan arus modal masuk ke Indonesia.

Menurut Said, investor global akan lebih memilih di negara-negara konservatif, dengan kondisi ekonomi yang lebih stabil. Kebijakan suku bunga tinggi yang diberlakukan oleh Amerika Serikat yang belum terlihat akan berakhir kemungkinan bisa menyedot dolar AS bertahan di kampungnya.

Dia berpendapat wajar bila Bank Dunia membuat proyeksi pertumbuhan ekonomi lebih rendah dari target APBN 2024. Bank dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia di level 4,9 persen, sementara asumsi makro di APBN 2024 sebesar 5,2 persen.

“Akhirnya, saya pikir berat dan berat target investasi di tahun politik ini,” jelasnya. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life