Home » ESDM Gandeng Hitachi Kembangkan Teknologi Energi Hijau

ESDM Gandeng Hitachi Kembangkan Teknologi Energi Hijau

by Ale Luna
2 minutes read
ESDM Gandeng Hitachi Kembangkan Teknologi Energi Hijau/ESDM

ESENSI.TV -

Kementerian ESDM gandeng Hitachi Energy untuk melaksanakan penandatanganan Letter of Intent (LoI) terkait pengembangan teknologi yang ramah lingkungan.

Penandatanganan kerjasama tersebut dilakukan oleh Plt. Sekretaris Jenderal KESDM Dadan Kusdiana dengan Regional Head South Asia Hitachi Energy N Venu.

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan bahwa pada tahun 2060 diprediksi kebutuhan listrik di Indonesia mencapai 1,942 TWh. Untuk menyuplai kebutuhan tersebut, pemerintah Indonesia juga telah membuat roadmap untuk membangun pembangkit tenaga listrik dari Energi Baru Terbarukan (EBT) sebesar 700 GW hingga tahun 2060.

“Untuk mencapai hal tersebut, kita membutuhkan support dari segi teknologi, industri, dan infrastruktur dari seluruh stakeholder,” kata Arifin dalam keterangan resmi di laman www.esdm.go.id, Selasa (20/6).

Arifin menyatakan bahwa tantangan besar dalam penyediaan tenaga listrik EBT adalah infrastruktur kelistrikan, mengingat Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki sumber energi berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya.

Untuk itu, pemerintah juga telah menyiapkan program nasional supergrid, untuk menyambungkan antar pulau di Indonesia, khususnya di pulau-pulau besar di Indonesia.

“Sekarang kita sedang berusaha menyambungkan dari Pulau Sumatera Bagian Utara hingga Pulau Jawa Bagian Timur,” kata dia.

Lebih lanjut, Arifin mengatakan bahwa untuk mempercepat program tersebut dibutuhkan kolaborasi dan kerja sama dengan seluruh stakeholder baik nasional maupun internasional, salah satunya adalah dengan Hitachi Energy, dimana Hitachi Energy merupakan salah satu perusahaan yang memiliki teknologi dan transformasi digital yang diperlukan untuk mempercepat transisi energi.

Baca Juga  ESDM Mulai Pendataan Pengguna Gas LPG Subsidi 3 Kg Biar Tepat Sasaran

Plt. Sekretaris Jenderal KESDM Dadan Kusdiana dalam laporannya mengatakan bahwa LoI antara KESDM dengan Hitachi ini untuk mempercepat transisi energi di Indonesia.

“Kesepakatan yang dijalin kedua belah pihak adalah dengan transfer pengetahuan, studi bersama, hingga solusi pengembangan teknologi khususnya dalam bidang infrastruktur kelistrikan,” jelasnya.

Sementara itu, CEO Hitachi Energy, Claudio Facchin mengatakan bahwa Hitachi Energy sangat mendukung pemerintah untuk mencapai target yang telah ditetapkan, dimana percepatan transisi energi merupakan kunci menuju NZE dan mengatasi darurat iklim.

“Kami sangat senang dapat mempererat hubungan jangka panjang kami di Indonesia dan mendukung pemerintah untuk mencapai target-target ambisiusnya. Fokus area dari kolaborasi teknis ini meliputi integrasi energi terbarukan, interkonektor, kualitas daya, teknologi Grid Edge, serta solusi digital untuk menangani kompleksitas pasokan dan permintaan listrik yang baru. Ini adalah contoh kolaborasi yang baik untuk mencapai tujuan bersama dalam memajukan energi yang berkelanjutan di masa depan untuk semua orang,” kata dia.

Diketahui, pemerintah berkomitmen untuk menurunkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) di sektor energi sebesar 358 juta ton CO2 atau 12,5 persen dengan kemampuan sendiri, atau 446 juta ton CO2 atau 15,5% dengan bantuan internasional pada tahun 2030 sesuai dokumen National Determined Contribution (NDC). Selain itu, pemerintah juga menargetkan Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 atau lebih cepat.*

Email: AleLuna@esensi.tv

Editor: Erna Sari Ulina Girsang

#beritaviral

#beritaterkini

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life