Senin, 22 Desember 2025

Bank Indonesia Klaim Harga Semua Kelompok Pembentuk Inflasi Turun

Photo Author
- Kamis, 22 Juni 2023 | 16:31 WIB
BI menyebutkan inflasi turun lebih cepat dari perkiraan. Foto: Ist
BI menyebutkan inflasi turun lebih cepat dari perkiraan. Foto: Ist

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan tekanan inflasi turun ke dalam sasaran 3% plus minus 1% pada Mei 2023. Penurunan ini, lebih cepat dari prakiraan.

Dia menyebutkan inflasi IHK pada bulan Mei 2023 tercatat 4% (yoy) atau berada di batas atas sasaran 3% plus minus 1%.

"Penurunan inflasi terjadi di semua kelompok," jelasnya, dalam temu pers hasil Rapat Dewan Gubernur BI Juni, di Gedung BI, Jakarta, Kamis (22/6/2023).

Kemudian jelasnya, inflasi inti Mei 2023 tercatat 2,66% (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan inflasi pada bulan sebelumnya sebesar 2,83% (yoy).

Hal ini, tambahnya, sejalan dengan berakhirnya periode HBKN Idulfitri, menurunnya harga komoditas global, dan rendahnya ekspektasi inflasi.

Kelompok volatile food tercatat 3,28% (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya yang sebesar 3,74% (yoy).

Kenaikan IHK kelompok administered prices juga menurun dari 10,32% (yoy) menjadi 9,52% (yoy).

Menurunnya inflasi ke dalam sasaran sebagai hasil positif dari konsistensi kebijakan moneter.

Serta eratnya sinergi pengendalian inflasi antara BI dan Pemerintah (Pusat dan Daerah) dalam TPIP dan TPID.

Kerja sama dilakukan melalui penguatan GNPIP di berbagai daerah.

"Ke depan, Bank Indonesia meyakini inflasi tetap terkendali di dalam sasaran 3% plus minus 1% pada sisa tahun 2023," terang Gubernur bank sentral Indonesia.

Likuiditas Perbankan Longgar


Lebih jauh, Perry Warjiyo menjelaskan likuiditas perbankan tetap longgar sehingga berkontribusi positif mendorong kredit/pembiayaan dan menjaga stabilitas sistem keuangan.

Rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) tercatat tinggi.

Yakni 27,52% pada Mei 2023, sejalan dengan stance kebijakan likuiditas longgar Bank Indonesia.

Likuiditas perekonomian juga memadai tecermin pada uang beredar dalam arti sempit (M1) dan luas (M2) bulan Mei 2023 yang masing-masing tumbuh sebesar 3,4% (yoy) dan 6,1% (yoy).

Kondisi likuiditas yang terjaga dan kuat tersebut turut memengaruhi perkembangan suku bunga yang kondusif terhadap permintaan kredit/pembiayaan.

Di pasar uang, suku bunga IndONIA cukup rendah yakni 5,62% pada 21 Juni 2023.

Imbal hasil SBN tenor jangka pendek tercatat 5,80%, sedangkan imbal hasil SBN tenor jangka panjang tercatat 6,29% pada tanggal yang sama.

Sementara itu, suku bunga deposito 1 bulan dan suku bunga kredit pada Mei 2023 juga rendah.

Yaitu, masing-masing di level 4,13% dan 9,37%.

Email: [email protected]
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

#beritaterkini
#beritaviral

Editor: Erna Sari Ulina Girsang

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

UI: Berbahaya Jika Masyarakat Sipil Ragu Data BPS

Senin, 11 Agustus 2025 | 14:48 WIB

Potensi Ekonomi Garam Indonesia Capai Rp4,14 T

Kamis, 19 Desember 2024 | 17:30 WIB

Ekspor Juni 2024 Capai US$20,84 Miliar

Senin, 15 Juli 2024 | 20:23 WIB

Cadangan Devisa Juni 2024 Naik Rp19,7 Triliun

Jumat, 5 Juli 2024 | 14:48 WIB
X