Pencapaian target penurunan angka gagal tumbuh atau stunting di tahun 2024 menjadi 14 persen perlu diemban secara kolaboratif.
Sejak April 2023, Badan Pangan Nasional/Bapanas ikut andil dalam menginisiasi bantuan pangan penanganan stunting.
Bantuan disalurkan menggunakan basis data Keluarga Berisiko Stunting (KRS) yang disusun oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
“Kami berharap pendataan KRS supaya bisa terus menerus dalam memvalidasi datanya, karena tentu selalu ada perubahan di masyarakat. Pemutakhiran data menjadi penting dan perlu setiap bulan,” kata Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi.
Aief mengatakan itu dalam Forum Data Keluarga Nasional yang digelar oleh BKKBN di Jakarta, Selasa (28/11/2023).
Menurutnya, updating data dari BKKBN akan menjadi kunci suksesnya dalam melakukan intervensi pangan.
“Setelah data dimutakhirkan BKKBN, kita sampaikan ke Bapak Presiden Joko Widodo melalui Kemenko PMK. Ini supaya bisa cepat addressingnya, penanganannya, tindak lanjutnya, akurasinya, bisa langsung. Sehingga kita bisa kurangi stunting secara bersama-sama,” ungkapnya.
Dijelaskannya, Bapanas bersama BUMN pangan sejak April 2023 meluncurkan bantuan pangan penanganan stunting kepada 1,4 juta KRS.
“Data KRS ini diperoleh dari BKKBN yang valid dan akurat serta terperinci hingga by name by address,” sambungnya.
Bantuan pangan penanganan stunting ditugaskan kepada ID FOODÂ berupa 1 pak telur ayam dan 1 kg daging ayam selama 3 bulan.
Bantuan diberikan di 7 provinsi prioritas penanganan stunting sesuai data dari BKKBN. Tahap pertama telah tuntas dan tahap kedua terus dilanjutkan selama periode September sampai November.
Tahap kedua telah bergulir sejak 11 September, realisasinya secara nasional semakin mendekati target selesai. Secara nasional, realisasi telah mencapai 89,66 persen dan merupakan bagian dari Cadangan Pangan Pemerintah (CPP). Untuk bantuan pangan dengan jumlah penerima sebanyak 1.446.089 KRS.
Tugaskan ID FOOD
Untuk tahun depan, kata Arief, Bapanas bersama Kementerian BUMN kembali menugaskan ID FOOD menyalurkan paket bantuan pangan kepada 1,4 juta KRS.
Yakni di 7 Provinsi Prioritas, yaitu Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Barat, dan Sumatera Utara.
Bantuan pangan penanganan stunting ini juga kata dia, menghubungkan dengan peternak rakyat sebagai penyedia telur dan daging ayam.
“Tentunya dibeli ID FOOD dengan harga yang baik. Konektivitas seperti ini dahulu tidak tersambung, tapi hari ini kita bisa sambungkan,” ungkap Arief.
Harga rata-rata nasional daging ayam ras di tingkat konsumen pada 26 November tercatat di angka Rp35.034 per kg. Ini menurun 1,03 persen dibandingkan minggu sebelumnya.
Sementara harga rata-rata nasional telur ayam ras di tingkat konsumen pada 26 November ada di Rp28.454 per kg. Juga tercatat menurun 0,11 persen dibandingkan pekan sebelumnya.
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo dalam kesempatan yang sama, mengatakan Bapanas menjadi institusi yang menaruh perhatian besar terhadap penurunan stunting.
“NFA telah menyalurkan bantuan pangan kepada total 2.837.212 keluarga. Ini dilaksanakan dalam tahap 1 yang telah selesai dan tahap 2 yang masih berjalan,” urai Hasto. *
#beritaviral
#beritaterkini
Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu