Home » Bapanas Minta Dinas Pangan Percepat Penyerapan Dana Dekonsentrasi Kendalikan Inflasi

Bapanas Minta Dinas Pangan Percepat Penyerapan Dana Dekonsentrasi Kendalikan Inflasi

by Junita Ariani
1 minutes read
Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas, I Gusti Ketut Astawa.

ESENSI.TV - JAKARTA

Badan Pangan Nasional (Bapanas) melakukan Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah yang diselenggarakan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Senin (13/11/2023) di Jakarta.

Menurut Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas, I Gusti Ketut Astawa, kondisi ketersediaan pangan dalam negeri masih relatif cukup. Meskipun terbatas dan penyebarannya belum merata di seluruh wilayah.

“Kami mengimbau Dinas Pangan Provinsi dan Kabupaten/Kota agar mempercepat realisasi penyerapan dana dekonsentrasi. Terutama dalam pengendalian inflasi dan penguatan ketahanan pangan daerah,” jelasnya.

Provinsi dengan realisasi yang rendah kata Astawa, akan direalokasi ke Provinsi lain dan tahun 2024 akan dikurangi alokasi anggarannya.

Sesuai data Bapanas tanggal 11 November 2023, dari total anggaran Rp57,21 miliar dana dekonsentrasi baru terserap Rp142 miliar atau (40%).

Delapan provinsi dengan penyerapan terendah di bawah 30% yaitu DKI Jakarta 14%, Kalimantan Tengah 16%, Kalimantan Timur 17%. Riau 81%, Kalimantan Barat 27%, Nusa Tenggara Timur 28%, Banten 28%, dan Kalimantan Selatan 29%.

Baca Juga  KKP Kawal Standar Keamanan Pangan Produk Perikanan Melalui Codex

Sementara itu, Deputi III Bidang Perekonomian Kantor Staf Presidenan Edy Priyono, mengatakan beberapa komoditas pangan yang perlu dicermati antara lain telur ayam.

Menyusul jagung pipilan kering, beras medium, cabai merah, cabai rawit, bawang putih, bawang merah, kedelai, dan gula pasir. Khusus untuk komoditas bawang merah, dalam hal ini pemerintah akan mendongkrak harga bawang merah agar bisa naik kembali ke level wajar.

“Saya kira cara-cara yang dilakukan Bulog maupun Bapanas sudah real dan sudah baik dalam arti mengadakan pangan murah dan sebagainya,” ujar Edy.

Karena itu, lanjut dia, meskipun beras di pasar harganya relatif tinggi, itu bisa menguntungkan petani. Tetapi di sisi lain terutama untuk masyarakat berpendapatan menengah ke bawah, itu bisa ditolong oleh program-program pemerintah.*

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitulu

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life