Home » Belanda Kembalikan 472 Artefak Bersejarah ke Indonesia, Puan: Warisan yang Harus Kita Jaga

Belanda Kembalikan 472 Artefak Bersejarah ke Indonesia, Puan: Warisan yang Harus Kita Jaga

by Junita Ariani
1 minutes read
Pemerintah didorong untuk mencari solusi dari maraknya kasus perundungan atau bullying di Indonesia, terutama bullying anak.

ESENSI.TV - JAKARTA

Sebanyak 472 artefak bersejarah dikembalikan Pemerintah Belanda ke Indonesia. 472 benda bersejarah yang dikembalikan itu terdiri atas 355 harta karun Lombok, 4 patung Singasari, 1 keris Klungkung. Dan, 132 koleksi Pita Maha berwujud karya-karya seni.

Pengembalian artefak bersejarah tersebut berlangsung di Museum Volkenkunde, Kota Leiden, Belanda. Indonesia diwakili oleh Dirjen Kebudayaan Kemendikbud Riset-Dikt), Hilmar Farid.

Ketua DPR RI Puan Maharani menyambut baik itikad baik Belanda kepada bangsa Indonesia.

“Pemerintah Belanda beberapa waktu lalu juga telah mengakui Hari Kemerdekaan Indonesia jatuh pada 17 Agustus 1945,” kata Puan, Senin (10/7/2023).

Puan menekankan, seluruh peninggalan sejarah bangsa dan negara yang berada di negara lain harus dikembalikan ke tanah air.

“Sudah seharusnya peninggalan sejarah kembali ke ibu pertiwi. Ini merupakan warisan yang harus kita jaga dan perjuangkan bersama. Agar anak cucu kita nanti bisa melihat bagaimana sejarah bangsa ini terbentuk,” kata Puan.

Ia mengingatkan agar barang-barang historis yang dikembalikan ke Indonesia dipelihara dengan baik.

Baca Juga  Menkominfo Cegah Hoaks dan Radikalisme di Pemilu 2024

Dengan dikembalikannya harta karun tersebut, Puan juga mendorong Pemerintah untuk terus mengumpulkan peninggalan sejarah Indonesia lainnya.

Sebelumnya, Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia bukan tanggal 17 Agustus 1945 melainkan pada 27 Desember 1945. Berdasarkan Perjanjian Roem-Van Roijen.

“Niat baik yang terus dilakukan Belanda akan memiliki dampak bagi kerja sama Indonesia dan Belanda. Meningkatkan hubungan diplomatik yang berlandaskan asas kekeluargaan,” jelasnya.

Demikian pula tak sedikit warga Belanda menemukan jejak leluhur dari Indonesia melalui kolonisasi dan kontak budaya yang terjalin selama berabad-abad. Menurut Puan, fenomena seperti ini seharusnya dimanfaatkan untuk sesuatu hal yang positif.

Puan pun berharap kedekatan historis kedua negara akan memunculkan kekuatan bersama apabila digabungkan bisa menguntungkan kedua belah pihak.

“Saya berharap kedekatan Indonesia dan Belanda akan terus berlanjut. Baik dalam bidang kerja sama, investasi, pertukaran budaya dan hubungan masyarakat. Hingga akhirnya menghasilkan keuntungan bagi kedua negara,” tutup Puan. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life