Home » BI Sambut Positif Laporan IMF, Indonesia Telah Bangkit dari Pandemi

BI Sambut Positif Laporan IMF, Indonesia Telah Bangkit dari Pandemi

by Junita Ariani
2 minutes read
Bank Indonesia telah menetapkan suku bunga acuan menjadi 6 persen.

ESENSI.TV - JAKARTA

Bank Indonesia (BI) menyambut baik hasil asesmen Dana Moneter Internasional (IMF). Yang menilai Indonesia telah menunjukkan pemulihan ekonomi yang baik pasca pandemi.

Itu dibuktikan melalui kinerja makroekonomi yang kuat, didukung penerapan kebijakan moneter dan fiskal secara berhati-hati.

“Kontribusi bank sentral dalam menjaga perekonomian nasional adalah melalui penetapan kebijakan yang bersifat forward looking,” ujar Erwin Haryono.

Erwin yang merupakan Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, mengatakan sinergi dengan pemerintah telah berhasil membawa Indonesia. Menghadapi tantangan global pada tahun 2022 dengan pertumbuhan yang sehat, tekanan inflasi yang menurun, dan sistem keuangan yang stabil.

Dewan Direktur IMF kata Erwin, menyampaikan apresiasi dan catatan positif terhadap berbagai kebijakan yang ditempuh otoritas Indonesia. Selama tahun 2022.

Pertama, keberhasilan otoritas untuk kembali kepada batas maksimal defisit fiskal 3%. Lebih cepat dari yang diperkirakan dan komitmen otoritas untuk menerapkan disiplin fiskal.

Kedua, penerapan kebijakan moneter yang memadai untuk menjaga stabilitas harga. Ketiga, ketahanan sektor keuangan yang tetap terjaga.

Keempat, penerapan UU Cipta Kerja serta UU Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan. Dengan memastikan implementasi yang tepat dan keberlanjutan momentum reformasi untuk mendorong kemudahan berinvestasi.

Meningkatkan pendalaman pasar keuangan, dan memitigasi dampak scarring dari pandemi.

Baca Juga  Presiden Beri Waktu 3 Bulan Mentan Benahi Sistem Pemberian Pupuk Subsidi

Kelima, strategi diversifikasi Indonesia yang fokus pada upaya hilirisasi dalam rangka meningkatkan nilai tambah ekspor.

Keenam, komitmen otoritas untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan deforestasi.

Kinerja Ekonomi Indonesia

Dalam laporannya, lanjut Erwin, IMF memproyeksikan kinerja ekonomi Indonesia yang tetap kuat dengan sedikit moderasi di tahun 2023.

Lembaga Global itu mencermati beberapa faktor risiko yang perlu diwaspadai. Terutama terkait ketidakpastian kondisi ekonomi dan keuangan global yang berpotensi mempengaruhi outlook pertumbuhan.

“IMF menyampaikan rekomendasi untuk normalisasi kebijakan fiskal dan moneter. Sebagaimana kondisi pre-pandemi, keberlanjutan kebijakan sektor keuangan yang mendukung pertumbuhan inklusif. Serta reformasi kebijakan secara lebih luas guna mendorong pertumbuhan jangka menengah,” jelasnya.

Adapun proyeksi positif IMF tersebut lanjut Erwin, sejalan dengan hasil asesmen BI. Yang memperkirakan tingkat pertumbuhan ekonomi nasional akan berlanjut sejalan dengan kemajuan agenda reformasi.

Bank Indonesia, Pemerintah dan otoritas terkait terus memperkuat sinergi kebijakan. Dalam rangka menjaga stabilitas makroekonomi dan sektor keuangan.

“Mendorong pertumbuhan dunia usaha khususnya pada sektor-sektor prioritas untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan ekspor. Serta meningkatkan ekonomi dan keuangan inklusif dan hijau,” tutup Erwin. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life