Home » Daftar Antrean Haji di Sulawesi Selatan Sampai 49 Tahun, Terlama Se-Indonesia

Daftar Antrean Haji di Sulawesi Selatan Sampai 49 Tahun, Terlama Se-Indonesia

by Junita Ariani
1 minutes read
Jemaah Haji Boleh Beribadah di Raudhah, Begini Ketentuannya/Ist

ESENSI.TV - MAKKAH

Daftar antrean haji di Sulawesi Selatan (Sulsel) paling lama se-Indonesia. Terutama, daftar tunggu pemberangkatan calon jemaah haji di Kabupaten Bantaeng, Sulsel sampai 49 tahun.

“Memang semangat berhaji masyarakat Indonesia itu tinggi. Tetapi justru menimbulkan masalah daftar antrian haji yang panjang,” kata Ketua Komisi VIII DPR RI, Ashabul Kahfi.

Ashabul menyoroti antrean itu saat mengunjungi jemaah haji embarkasi Sulawesi Selatan di Shisyah, Makkah, Arab Saudi, Minggu (25/6/2023).

“Kalau misalnya kita mendaftar hari ini, karena antreannya sangat panjang, ini berimplikasi juga pada tingginya angka lansia,” kata Ashabul.

Ia mencontohkan saat mendaftar pada usia 45 tahun, namun harus menunggu antrean 30 tahun. Otomatis kan waktu dia berangkat sudah lansia.

“Saya pikir ini perlu menjadi perhatian bersama pemerintah dan kami di Komisi VIII DPR untuk menyelesaikan masalah ini,” ujarnya.

Menurut Legislator Dapil Sulsel I Ini, pihaknya akan mendorong agar mencari solusi untuk mengurangi daftar antrian yang sangat panjang.

Baca Juga  Kemenag Sebut Serapan Kuota Haji Tahun Ini Capai 99,6%

Mungkin daftar antreannya ke depan tidak lagi per daerah, bisa ditarik ke tingkat provinsi. Dengan demikian setidaknya bisa mengurangi antrean daftar haji.

Selain itu, ada juga kebijakan untuk yang sudah berhaji dua kali boleh berhaji lagi setelah 10 tahun.

“Kita harapkan juga, bagi mereka yang sudah berhaji mungkin cukuplah kita beri kesempatan kepada saudara-saudara kita yang lain,” ucap Ashabul.

Indonesia kata dia, sebetulnya juga bisa bernegoisasi mengambil kuota haji dari negara-negara lain yang tidak digunakan. Tergantung juga dengan pembicaraan antara pemerintah Indonesia dengan pihak kerajaan nantinya.

“Tetapi perlu diingat, jika ada penambahan kuota, ini juga saling terkait dengan kesiapan pemerintah untuk memenuhi penambahan kuota tersebut. Misalnya, kesiapan untuk kateringnya, transportasi dan kesehatan serta lainnya,” imbuh Ashabul. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life