Home » Pemboman Besar-besaran di Jalur Gaza Oleh Militer Israel Berlanjut

Pemboman Besar-besaran di Jalur Gaza Oleh Militer Israel Berlanjut

by Erna Sari Ulina Girsang
2 minutes read
Seorang petugas kesehatan membalut kaki seorang anak di sebuah rumah sakit di Gaza, belum lama ini. Foto: WHO

ESENSI.TV - JAKARTA

Misi bantuan untuk memasok Gaza menjadi semakin sulit, di tengah laporan berlanjutnya pemboman besar-besaran di Jalur Gaza semalaman oleh militer Israel dan bentrokan hebat di sebagian besar wilayah dengan pejuang Hamas.

Agensi Pekerjaan dan Pemulihan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA) melaporkan lokasi-lokasi di utara dan selatan daerah kantong tersebut terkena serangan.

Pasukan darat Israel juga dilaporkan bergerak ke wilayah tengah, bersamaan dengan penembakan roket oleh kelompok bersenjata Palestina.

“Gubernur Rafah di Jalur Gaza selatan sekarang penuh sesak,” jelas Direktur Urusan UNRWA di Gaza Tom White mengatakan di X – sebelumnya Twitter pada Selasa (26/12/2023) malam.

Postingan videonya memperlihatkan antrean panjang mobil merangkak ke depan dari belakang ke bemper, sarat dengan kasur yang diikat dan barang-barang lainnya.

Jalanan Hancur

Dalam informasi terkini mengenai krisis ini, kantor koordinasi bantuan PBB OCHA mengatakan bahwa pasukan Israel dilaporkan telah melakukan pemboman besar-besaran dari udara, darat dan laut di sebagian besar Jalur Gaza, khususnya Wilayah Tengah dari tanggal 23 hingga 26 Desember.

Hal ini termasuk lebih dari 50 pemogokan pada tanggal 24 hingga 25 Desember di tiga kamp pengungsi. Al Bureij, An Nuseirat dan Al Maghazi dilaporkan membunuh puluhan orang dan menghambat kerja tim bantuan yang dihadapkan pada hancurnya jalan yang menghubungkan kamp-kamp tersebut.

Sudah lebih dari 80 hari sejak pemboman Pasukan Pertahanan Israel di Jalur Gaza dimulai, sebagai respons terhadap serangan teror pimpinan Hamas di Israel selatan, yang menyebabkan sekitar 1.200 orang dibantai dan sekitar 240 lainnya disandera.

Baca Juga  RI Ajak Negara Islam Ambil Bagian dalam Hilirisasi di Indonesia

Otoritas kesehatan di daerah kantong tersebut melaporkan bahwa setidaknya 20.915 warga Palestina telah terbunuh di sana sejak 7 Oktober, termasuk 858 orang antara Sabtu dan Selasa lalu.

“Sekitar 70 persen dari mereka yang terbunuh adalah perempuan dan anak-anak. Banyak orang hilang, mungkin terkubur di bawah reruntuhan, dan banyak yang masih menunggu penyelamatan atau pemulihan.”

OCHA juga melaporkan bahwa 164 tentara Israel tewas dan 874 lainnya terluka selama operasi darat di Gaza.
Ketakutan akan kesehatan yang baru

Perkembangan ini menyusul perintah evakuasi baru yang dikeluarkan oleh Pasukan Pertahanan Israel yang berdampak pada masyarakat yang tinggal di wilayah tengah Gaza.

Pada saat yang sama, Direktur Komunikasi UNRWA Juliette Touma mengeluarkan peringatan baru tentang situasi mengerikan yang berdampak pada orang-orang yang berlindung di tenda-tenda di wilayah selatan.

“Ada 400 orang yang berbagi satu toilet,” kata Touma, mengulangi kekhawatirannya mengenai penyebaran penyakit terkait dengan kurangnya kebutuhan dasar termasuk air, sanitasi dan makanan.

Organisasi kemanusiaan PBB telah menggambarkan betapa kelaparannya warga Gaza menghentikan truk bantuan dalam perjalanan ke tujuan mereka untuk menurunkan makanan.

Mereka telah mengeluarkan peringatan berulang kali bahwa tidak mungkin memenuhi kebutuhan semua orang di wilayah selatan, di mana kepadatan penduduk diperkirakan mencapai 12.000 orang per persegi. kilometer (sekitar 7,5 mil).

Email: ernasariulinaGirsang@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja Napitupulu

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life