BI Turunkan Target Inflasi Tahun Ini Jadi 2,5%, Alasannya Masuk Akal Enggak Sih?

Bank Indonesia menurunkan target inflasi atau perubahan indeks harga konsumen (IHK) sepanjang tahun 2024. Jika tahun 2023 ditetapkan sebesar 2% plus minus 1%, tahun ini sebesar 2,5% plus minus 1%.

“Ke depan, Bank Indonesia meyakini inflasi tahun 2024 tetap akan rendah dan terkendali. Dalam sasaran 2,5±1%,” jelas Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, dalam risalah Rapat Dewan Gubernur BI Februari 2024, dikutip Jumat (23/2/2024).

Dia meyakini inflasi terjaga rendah dalam kisaran sasaran 2,5±1% didukung oleh kebijakan moneter Bank Indonesia yang pro-stability.

Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Januari 2024 tercatat sebesar 2,57% (yoy) menurun dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 2,61% (yoy) sehingga tetap berada dalam kisaran 2,5±1%.

Penurunan inflasi terjadi pada inflasi inti, sebagai hasil nyata konsistensi kebijakan moneter Bank Indonesia yang pro-stability serta sinergi erat kebijakan Bank Indonesia dengan Pemerintah Pusat dan Daerah.

Inflasi inti menurun dari 1,80% (yoy) pada Desember 2023 menjadi 1,68% (yoy) pada Januari 2024, dipengaruhi oleh imported inflation yang rendah.

Hal ini sejalan dengan tetap stabilnya nilai tukar Rupiah, ekspektasi inflasi yang terjangkar dalam sasaran.

Serta kapasitas perekonomian yang masih besar dan dapat merespons permintaan domestik. Inflasi administered prices relatif stabil sebesar 1,74% (yoy). S

ementara itu, inflasi volatile food meningkat menjadi 7,22% (yoy), terutama pada komoditas beras dan bawang karena dampak El-Nino, faktor musiman, dan bergesernya musim tanam.

Untuk itu, sinergi pengendalian inflasi TPIP dan TPID melalui penguatan GNPIP di berbagai daerah terus diperkuat dalam mengendalikan harga pangan.

Email: ernasariulinagirsang@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu