Olahraga

BIKEPACKING. Aktivitas Healing yang Mencandukan

Mirip-mirip dengan backpacking, bikepacking merupakan aktivitas backpacking yang dilakukan dengan menggunakan sepeda. Bersepeda melintasi jalan-jalan pedesaan dikelilingi pemandangan yang hijau nan asri. Juga udara yang sejuk menyegarkan merupakan jalur idaman para petualang bersepeda. Sejenak melepaskan kepenatan dari rutinitas pekerjaan atau tugas-tugas kuliah yang bikin stres atau jenuh.

Aktivitas bersepeda yang menyehatkan, dikombinasi dengan petualangan menjelajahi daerah-daerah yang jauh dari kebisingan kota. Tentunya akan membuat proses healing kalian menjadi sangat berkesan dan mencandu untuk terus dilakukan setiap kali weekend tiba.

Yang lebih mengasyikan lagi adalah sensasi nyruput kopi dan masak-memasak di alam terbuka hasil bikinan atau racikan sendiri. Tentu saja itu akan sangat ikonik jika kalian bisa mendokumensasikannya untuk kemudian diposting di akun media sosial kalian.

Aktivitas Bikepacking

Don’t worry, be happy… Ngga perlu ribet koq untuk melakukan aktivitas bikepacking ini. Jika kalian sudah akrab dengan aktivitas petualangan di alam terbuka. Seperti mendaki gunung, camping atau backpacking, perlengkapan petualangan yang kalian miliki tinggal di‘cantol’kan saja ke sepeda yang akan digunakan.

Tentu saja dalam mencantolkan perlengkapan camping/petualangan ini diusahakan agar senyaman mungkin. Dan tidak mengganggu pergerakan selama bersepeda menuju ke lokasi yang kalian tuju.

Bagi kalian yang masih awam dengan aktivitas petualangan di alam terbuka dan ingin mencoba ber-bikepacking-ria, kalian bisa minta ‘bimbingan’ ke teman-teman kalian. Tentunya yang sudah akrab dengan aktivitas backpacking, para pendaki gunung, camper, atau konsultasi ke Mbah Google dengan keyword bikepacking.

Prinsip Perlengkapan

Sebenarnya prinsip perlengkapan yang dibutuhkan dalam bikepacking sama dengan perlengkapan yang dipakai dalam backpacking. Yaitu perlengkapan yang kalian bawa adalah seringkas mungkin, seefisien mungkin, syukur-syukur bermulti fungsi.

Sesuaikan dengan kebutuhan selama di perjalanan dan aktivitas yang akan dilakukan di lokasi yang kalian tuju. Jangan lupa obat-obatan pribadi atau P3K yaa. Nah… perlengkapan tersebut kemudian kalian packing ke dalam tas-tas yang akan dicantolkan ke sepeda. Di dunia sepeda, tas-tas tersebut dikenal dengan istilah pannier bag, framebag, handlebar bag, dan saddle bag.

Pannier bag biasanya dipasang di samping kanan kiri roda depan dan atau belakang. Framebag adalah tas yang dipasang di frame sepeda, handlebar bag adalah tas yang dicantolkan di stang sepeda. Dan saddle bag yaitu tas yang dipasang di bawah sadel sepeda.

Lalu untuk sepeda yang digunakan biasanya adalah tipe sepeda gunung atau MTB. Ngga perlu yang mahal-mahal, yang penting sepeda itu nyaman kalian kendarai. Sesuaikan dengan bike fitting kalian, dan kuat menahan beban kehidupan kalian. Eh… maksudnya beban perlengkapan yang kalian bawa. Hehehe…

Di kalangan penggiat bikepacking, biasanya menggunakan sepeda MTB jadul yang berbahan besi, hi-ten, atau chromoly. Bahan-bahan tersebut dipilih karena memiliki ketangguhan dan kekuatan dalam menahan beban serta mudah diperbaiki jika mengalami kerusakan di jalan.

Di samping itu, harga MTB jadul berbahan besi relatif lebih terjangkau dibandingkan dengan MTB modern yang berkualitas baik. Dengan sepeda yang berharga relatif terjangkau itu akan membuat kalian bisa lebih los dalam menerobos jalur-jalur pedalaman. Tentunya tanpa harus mengkhawatirkan cat sepeda yang nantinya mengalami kebaret-baret akibat gesekan dengan ranting-ranting pohon, Apalagi terantuk bebatuan, atau bersandar di batang pohon.

Sendiri atau Grup Kecil?

Selanjutnya… bikepacking biasanya dilakukan sendirian atau dalam grup kecil. Kalau kalian merupakan goweser pemula, sebaiknya lakukan bikepacking minimal berdua dengan teman kalian yang mampu ‘momong’ kalian. Momong disini artinya teman kalian itu mampu mendampingi atau menyesuaikan ritme bersepeda kalian. Bahkan memberikan bimbingan dan arahan mengenai teknik bersepeda yang kalian lakukan.

Teman itu juga akan memberikan rasa nyaman dan ketenangan jika sepeda mengalami kendala di perjalanan. Selain itu, teman yang se-frekuensi dan ngeklik dengan kalian akan membuat perjalanan dan aktivitas bikepacking menjadi lebih mengesankan. Bahkan tidak ‘nglangut’. Efeknya, bikepacking yang dilakukan bersama akan semakin mengakrabkan hubungan kalian.

Bikepacking biasanya dilakukan dalam waktu yang relatif singkat. Tentunya jika dibandingkan dengan bike touring yang memakan waktu hingga berhari-hari.

Bikepacking bisa dilakukan satu hari penuh yaitu berangkat pagi, pulang sore atau petang hari dengan lokasi tujuan yang tidak terlalu jauh. Atau dua hari satu malam dengan berkemah di lokasi tujuan jika lokasi tujuan agak jauh atau rute yang dilalui sedikit menantang. Semua itu akan memberikan sensasi yang luar biasa mengasyikan.

Sepanjang perjalanan jangan lupa menikmati suasana dan apapun kondisinya. Ini adalah tentang petualangan. Banyak kemungkinan hal yang terjadi. Jika kalian mampu menjalani bahkan kemudian menikmatinya, tentu itu akan menjadi pengalaman healing yang sangat mengasyikan dan mengesankan.

Pengalaman-pengalaman tersebut akan membentuk kepribadian kalian menjadi manusia-manusia yang tangguh, anti sambat, kreatif, dan efektif. Yang pada akhirnya kepribadian serta karakter yang terbangun dari aktivitas bikepacking itu akan menunjang kemampuan kalian. Utamanya, dalam berkarier dan menjalani kehidupan di hari-hari kemudian.

Hidup tanpa petualangan seperti piza tanpa keju”, begitu quote dari The Global Castaway. Dan “Bikepacking merupakan petualangan bersepeda yang mencandukan”, kata Om Don Anityo (Penggiat Bikepacking Nusantara). Jadi… ayo bikepackingan!

Raja H. Napitupulu

Recent Posts

Persiapan Menyambut Idul Adha: Panduan bagi Umat Muslim

Idul Adha adalah salah satu hari besar dalam Islam yang penuh dengan makna dan keberkahan.…

4 hours ago

Sambut Idul Adha. Persiapkan Kurban Terbaik-mu!

Salah satu ibadah utama pada Idul Adha adalah menyembelih hewan kurban. Tentu saja menjadi hewan…

6 hours ago

Survei: 50% Pasangan yang Berpisah, Kembali Bersama

Studi terbaru mengungkapkan bahwa 50% pasangan yang berpisah akhirnya memutuskan untuk kembali bersama. Temuan ini…

7 hours ago

UGM Ajak Kampus Lain Kolaborasi Tangani Sampah di DIY

Universitas Gadjah Mada (UGM) mengajak kampus-kampus lain di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) untuk berkolaborasi menangani…

7 hours ago

Request Polri Tambahan Dana Rp. 60,64T

Polri telah mengajukan tambahan anggaran sebesar Rp 60,64 triliun untuk tahun 2025. Permintaan ini disampaikan…

9 hours ago

Dianggap Anti Kritik, Netizen Desak Pembubaran Kominfo

Netizen pengguna media sosial X secara serentak mengeluh dengan rencana Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo)…

10 hours ago